Part 23

6.7K 1.2K 225
                                    

Padamu jingga di ufuk barat
Bias keemasanmu membelaiku
Sinar hangatmu memelukku
Cerita indahmu sebelum malam merengkuh
Telah lelapkan aku dalam buaianmu

Wahai jingga yang datang di penghujung hari
Pelipur lara setelah sengat mentari menyakiti
Kau telah ingatkanku pada si pencuri hati
Yang membuatku terlena
Padahal hadirnya telah memberi luka

Tahukah kau jika hangat kalian terasa sama
Perih yang kalian tinggalkan pun tak jauh beda

Kau jingga yang kunamai senja
Bukankah kau adalah matahari itu
Siang hari kau menyakiti
Lalu ketika kau merangkak ke ufuk barat
Kau ubah terik menjadi hangat
Warnamu kau ubah sebagai obat

Kau mengapa harus menyerupai ia
Datang menyuguhkan benci
Tapi di ujung kisah malah memberiku hati

Sebagai seorang anak, wanita itu memiliki keinginan untuk dianggap. Karenanya mencipta perkara adalah salah satu yang bisa membuat ia mendapat perhatian sang ibu meski itu hanya makian tanpa henti sampai kemudian ia menyerah tak kuat, karena ternyata dimaki hanya membuat ia makin dengki. Ketika kemudian ia berhenti membuat prahara, tak melakukan apapun selain terus berusaha mencari cara agar keluar dari rumah orangtua, sebuah pernikahan seperti penyelamatan untuknya. Ya ... Namun kemudian ia harus memiliki tujuan hidup sebagai seorang istri, kan?

Jadilah saat itu Ivanka memutuskan untuk menjadi istri yang baik. Nadhira adalah panutannya. Wanita itu istri yang begitu baik dan pandai menutupi aib suaminya--meski kemudian cerai karena pengkhianatan yang tak wajar. Ivanka ingin seperti itu. Menjadi istri yang bisa dibanggakan. Ia akan belajar. Namun sayangnya sebuah kenyataan jika menikahinya adalah bencana bagi sang suami yang sudah berniat ingin membunuh ia di hari pertama pernikahan, Ivanka lantas memupus semua rencana menjadi istri yang baik.

Ivanka hanya ingin bersenang-senang dengan caranya sendiri.

Dia memiliki sahabat yang membuat ia mau untuk tetap hidup.

Jadilah tujuannya menjadi begitu sederhana.

Ingin senang saja.

Sayangnya ... Ternyata manusia tak memiliki rasa puas, ya?

Perjalanan pernikahan yang ia jadikan arena bermain, memberi percikan di hati yang mulai serakah. Hingga entah kapan itu terjadi, Ivanka lantas menuntut lebih dari sekadar ingin bersenang-senang.

Dia inginkan Xaveer untuk dirinya seorang.

Permainan yang ia buat sepanjang pernikahan membuat ia terlena. Xaveer juga malah memberi ia perhatian yang tak pernah ia dapat dari orangtua. Ya ... Sejahat apapun pria itu, ada saatnya Ivanka mendapatkan pelukan hangat. Securang apapun suaminya, ada kalanya Ivanka dibuat merasa begitu berarti.

Hal-hal sederhana itu kemudian membuat Ivanka jadi serakah.

Dia tahu tak boleh. Menginginkan Xaveer hanya bencana untuk hatinya sendiri. Tapi ... Membayangkan sebuah perpisahan seperti menemui pintu yang menyajikan sebuah lobang yang curam.

Ivanka inginkan Xaveer. 

Adanya pria itu di sisinya menjadi gambaran jelas jika pria itu bisa meninggalkan istri pertama. Tapi ... Seolah ditampar kenyataan, Ivanka kembali mundur dan menggenggam sendiri semua keinginan.

Tampaknya Xaveer lebih bahagia ketika bersama istri pertama.

"Ayo turun!"

Ivanka menoleh ke arah Mila yang hari ini mengajak ia ikut mengasuh Hamid yang ingin pergi ke kebun binatang juga bersama Lionel dan Joana. Sayangnya semesta tak mendukung. Hujan membasahi bumi, jadilah mereka hanya pergi ke mall. Agar anak-anak tak kecewa karena Minggu tak melakukn apa-apa, mereka pergi ke arena bermain yang ada di sana.

Kisah Yang Kan Pisah Where stories live. Discover now