Part 21

7.5K 1.1K 105
                                    

Suasana rapat menjadi kian kondusif dengan Andika yang tak mampu berkutik. Bahkan enggan ia membuat ulah lagi, Xaveer tak beranjak dari tempatnya berdiri saat ini. Di belakang Andika yang tampak kaku karena pistol berada di belakang kepala.

Tersenyum melihat orang-orang sudah berada di bawah kendalinya yang ingin secepatnya selesaikan rapat, Ivanka kembali memberikan beberapa lembar kertas pada Damian untuk dibagikan.

"Ini akan jadi rapat yang panjang," ucap Ivanka yang kemudian menatap chef Ardi yang duduk di dekat Sarah. "Ada sesuatu untuk kami makan setelah rapat, Chef?"

Menoleh pada Ivanka yang tak ia percaya bicara padanya, Chef ardi tersenyum senang sebelum kemudian ia berdiri. "Saya boleh meminta bantuan beberapa orang?"

Dengan gerak kelopak mata yang meredup sekejap, Ivanka mengangguk. Wanita itu tampak mengantuk. "Tentu. Siapapun boleh membantu chef Ardi." Jeda, Ivanka lemparkan tatapan pada Chef Fery yang ikut berdiri. "Tapi saya masih butuh Chef Fery di sini."

Pria yang usianya belum mencapai angka empat puluh itu mendesah sebelum kemudian duduk dengan raut sungkan.

"Kecuali yang di Senopati, boleh ikut chef Ardi," imbuh Ivanka.

"Saya boleh bantu, bu?" Chef Rizal berdiri diikuti dengan chef utama lainnya yang bekerja di pusat dan cabang lain kecuali di Senopati.

"Silakan," ucap Ivanka kemudian kembali memulai rapatnya setelah sesaat ia membagi senyum manis pada Xaveer yang tak henti memperhatikan ia.

Uuh ... Pria itu tampak seksi dengan rambut yang agak berantakan karena mengurusi Andika tadi.

Tapi itu kurang acak-acakan.

Sepertinya tugas Ivanka setelah rapat ini adalah membuat sang suami menjadi kian kacau.

Melanjutkan rapat yang hanya membahas perihal kecurangan Andika dan para bawahannya, lalu Beti yang memberi peluang untuk perilaku curang kekasih wanita itu dibantu oleh manajer keuangan yang tak Ivanka duga ikut terlibat, hasil akhir kemudian diputuskan.

Pihak yang telah menikmati hasil dari korupsi, akan membayar sejumlah uang ganti rugi pada Ivanka jika tak ingin kasus ini berlanjut ke pengadilan dan Ivanka pastikan mereka akan mendapat hukuman yang setimpal.

Para jajaran yang menikmati hasil paling besar akhirnya memilih untuk membayar sejumlah kompensasi sesuai dengan yang Ivanka minta. Menandatangani surat perjanjian untuk tak menunda biaya ganti rugi sampai batas waktu yang ditentukan, kemudian mereka semua pulang tanpa muka di hadapan rekan lainnya.

Namun meski begitu tetap saja ada orang yang terlalu tebal muka hingga tak lagi peduli dengan malu, karena kesalahan yang sudah dibeberkan di depan mata masih berusaha ditepis dan mengaku tak terima dengan putusan Ivanka.

Ya ... Siapa lagi orangnya jika bukan Andika dan Chef Iwan, rekan chef Fery yang mana chef Fery sendiri sudah resmi dipecat dan setuju akan ganti rugi yang Ivanka minta.

Kini mendengar seruan tak terima dari Chef Iwan dan Andika yang bekerja sama untuk menuntut balik Ivanka, mereka lalu pergi masih dengan dagu terangkat.

"Ngga punya malu," desah Sarah yang geleng kepala tak percaya karena masih ada orang yang seperti itu.

Sebenarnya tuntutan Ivanka tidaklah besar. Membandingkan kerugian menggunakan laporan asli dan yang dipalsukan, menghitung bersama dibantu oleh bagian keuangan, mereka kemudian mendapatkan hasil yang kemudian Ivanka kurangi lagi sebagai bentuk keringanan darinya.

Bahkan Andika tak membayar lebih dari lima ratus juta kepada Ivanka yang mengalami kerugian lebih dari itu. Pun para penikmat uang curian lainnya yang hanya mengganti lima puluh hingga dua ratus juta saja pada Ivanka.

Kisah Yang Kan Pisah Where stories live. Discover now