"Makanlah sekarang sebelum bel masuk" ujar Jangsoo sebelum dia keluar kelas lagi melalu pintu belakang.

"Wah, daebak" Yoora berbinar langsung melahap menu di depannya sampai habis berbarengan dengan bel masuk.

Bu Park masuk kelas dan mengabsen seluruh murid. Hari ini padat tidak ada jam kosong seperti harapan beberapa siswa.

"Baiklah, untuk tugas minggu depan, ibu akan memberikan tugas kelompok, ibu akan tentukan kelompoknya, satu kelompok dua orang" berbagai seruan terdengar

" Yeonju dengan Wootaek, Soyoon dengan Taeman -"

" Yang benar saja bu, sebelum tugas itu selesai aku sudah mati karena darah tinggi" Soyoon yang berapi api lalu di balas candaan oleh Taeman

...

" - Inhye dan Jangsoo lalu yang terakhir Ilha dengan Yoora"

"Mohon bantuannya anak bayi" ujar Ilha dengan senyum miringnya menatap Yoora, di balas gadis itu dengan memajukan bibirnya lalu membuang muka.

Bel berbunyi, Ilha bergeges keluar bahkan sebelum bu Park keluar, beberapa siswa juga berlomba lomba keluar kelas. Yoora lebih suka keluar terakhir karena tidak suka beramai ramai di tangga. Lalu menghampiri meja Wootaek yang sedang mengobrol dengan Soocheol dan Jangsoo.

"Aku mau basket dulu, mau tunggu apa pulang sendiri?" Wootaek berucap setelah gadis itu sampai di mejanya.

"Ah, kenapa tiba-tiba, ya sudah aku pulang sendiri saja" gadis itu menghentakan kaki nya kecil kecil lalu pergi. Soocheol dan Jangsoo melihat itu hanya tertawa menahan gemas

"HATI HATI, KALAU ADA APA APA TELPON AKU!" teriak Wootaek sebelum gadis itu sampai pintu kelas

"Iya bawel" Yoora berlalu.

"Berhenti melihatnya seperti itu" mendesis kepada dua pria di depannya

"Berhenti overprotective" sahut Jangsoo lalu keluar kelas lebih dulu lalu di ikuti Soocheol

...

Di halte sekolah Yoora menunggu bus agak lama, sampai ada salah seorang siswa mendekati dan mengajaknya berbicara

"Yoora Noona, sendirian saja? Mana Wootaek sunbae?"

"Eoh, Dia sedang main basket" jawab gadis itu singkat karena merasa tidak mengenal pria yang ia perkirakan adik kelasnya.

"Apa noona mau pulang bersamaku? Rumah kita searah, kita sering bertemu di dalam bus"

"Eh -"

"Yoora pulang bersamaku! Sana pergi!" Ilha menginterupsi seraya menarik lengan Yoora menjauh dari sang adik kelas.

"Eh-"

"Oh, baiklah sunbae, aku duluan noona" pria itu pergi ketakutan melihat wajah Ilha.

"Noona apanya, dia bahkan lebih tua darimu" omel Ilha

"Kau berkelahi?" tanya Yoora, ketika mendongak menyadari pelipis serta sudut bibir pria itu berdarah. Tanpa menunggu jawaban. Yoora menarik tangan Ilha dan mendorongnya untuk duduk di bangku tunggu halte, gadis itu berdiri di depan Ilha. Posisi nyaman gadis itu karena tidak perlu jinjit untuk mengobati Ilha.

"Aigoo, apa kau masih butuh pengakuan bahwa kau jagoan SMA Sungjin?" membersihkan luka dengan kasa steril yang selalu di bawanya di tas dan menempelkan plester di pelipis Ilha serta sengaja menekan lukanya.

"Yak!"

Tanpa mereka berdua sadari posisi meraka masih sama, Ilha duduk, Yoora di depannya berdiri disela kaki Ilha yang terbuka lebar, tangan kiri gadis itu di pundak Ilha.

"Besok kerjakan tugas kelompok kita ya?"

"Besok malam minggu untuk apa belajar"

"Apa besok kau akan kencan dengan Bora eonnie?"

"Yak! Kenapa jadi perempuan itu sih? Bora bukan tipeku"

"Oh.. bukan ya? Lalu tipemu yang seperti apa?"

"Kenapa ingin tau?"

"Terserah sajalah. Jadi besok kau kerumahku ya"

"Jangan datang terlalu siang, Materi yang harus di rangkum dan dikerjakan banyak" Belum Ilha menjawab gadis itu menambahkan.

"Aku tidak bisa janji, nanti malam aku dan anak anak sudah janjian mabar" jawabnya cuek. Ilha melihat bus tujuan rumah gadis itu sudah lewat dua kali, tapi dia tidak berniat memberi tau sang gadis yang membelakangi jalan raya.

"Yang benar saya Kwon Ilha! Kalau jam sembilan kau belum datang ke rumahku, aku yang akan datang ke restoran keluargamu!"

"Iya iya" Ilha mengacak acak rambut Yoora gemas.

"Apa kau tidak jadi pulang? Busmu baru saja lewat."

"Yak! Kenapa baru bilang!" gadis itu menoleh panik melihat bus sudah melaju jauh. Hanya di balas tawa oleh Ilha. Gadis itu mendengus.

"Ayo kita naik bus yang ini" gadis itu menunjuk bus yang akan segera tiba di halte.

"Itu ke arah rumah ku, tunggu saja lagi bus mu, akan aku temani"

"Ani, aku mau ke butik eomma saja, kajja!" gadis itu menarik Ilha bangun.

Di dalam bus mereka berdua tidak kebagian kursi. Ilha yang akan membangunkan salah satu pria yang duduk tapi dilarang oleh Yoora.

"Gwenchana" gadis itu berpegang pada tiang penyangga kursi, Ilha berpegang pada besi di atas.

...

"Aku turun disini. Jangan lupa ya besok, atau aku kan beneran datang ke restoranmu. Arraso?"

"Hhmm, hati hati"

Gadis itu turun lebih dulu di halte dekat butik ibunya, sempat melambaikan tangan pada Ilha kemudian berlalu. Tanpa sadar Ilha tersenyum.

🌼🌼🌼🌼

Haaii.. Selamat datang di tulisan pertamaku. Taburkan ⭐ biar aku tambah semangat!! Gomawo 💜

Duty After School X OC [Yoora] ✔️Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt