~~•42•~~

231 12 6
                                        

Dua bulan kemudian, kini Tzuyu sedang disibukkan dengan pekerjaan di kantornya yang sangat padat.

"Oh astaga kenapa ini semua tidak ada habisnya" keluh Tzuyu yang pusing melihat banyak tumpukan kertas di mejanya

"Kenapa aku tidak memiliki saudara,jika aku memiliki saudara ini semua akan ku limpahkan ke dia" Tzuyu pun menyenderkan punggungnya lalu memutar kursinya untuk menatap keluar jendela lalu menghela nafas panjang
.

.

.

.

"Sayang apa kita harus memberitahu nya setelah ia sampai disini?" Tanya seorang wanita kepada suaminya

"Tidak perlu, biarkan dia tau dengan sendirinya setelah sampai disana, dan biarkan mereka yang menjelaskan itu semua" jawab sang suami

"Aku hanya takut dia akan kecewa nantinya" khawatir sang istri

"Tidak perlu memikirkan itu Irene, Dahyun pasti akan paham setelah apa yang akan mereka jelaskan nanti, tugas kita hanya menjemputnya di bandara kan" ucap Suho menenangkan istrinya

"Ya aku harap begitu"

Kini seorang pria baru saja keluar dari lobby bandara menunggu orang yang akan menjemputnya

"Hah~ aku kembali lagi ke negaraku, dan hari ini juga aku harus menghadiri pernikahan mereka, aku harap mereka bahagia setelah ini" ucap Dahyun setelah itu ia menghirup nafas panjang

Tak lama kemudian mobil Irene dan Suho tiba dan parkir tepat di depan Dahyun

"Kalian ini lama sekali, tidak kasihan apa aku yang baru pulih ini harus menunggu kalian bermesraan"

"Bahkan setelah operasi dan koma sifat menjengkelkan mu itu tidak hilang Dahyun" ucap Irene

"Sudah nanti kita terlambat untuk datang ke pernikahan kau itu kan, dan nanti agar lebih cepat kita berhenti dulu di mall untuk ya aku mengganti bajuku, tidak mungkin kan aku datang ke pernikahan dengan baju musim dingin ini" ucap Dahyun

"Suho kamu angkut koper Dahyun ke mobil, aku mau masuk mobil duluan, aku semakin jengkel dengannya yang entah aku merasa dia semakin banyak bicara" kesal Irene lalu langsung memasuki mobil dan ia duduk di kursi belakang

"Dia itu khawatir dengan mu Dahyun, terlebih dia sedang hamil" ucap Suho

"Wah selamat atas kabar baiknya, aku baru meninggalkan negara ini dua bulan lebih lamanya dan kalian akan memiliki anak kedua"

"Terimakasih, sudah ayo nanti aku juga yang akan kena amuk Irene" ucap Suho sembari mengangkut koper Dahyun untuk di taruh di bagasi

Dan Dahyun langsung mengambil duduk di kursi depan, setelah ia masuk ia memberikan ucapan selamat kepada Irene
.

.

.

.
Setelah mereka sampai di gedung acara pernikahan berlangsung, Dahyun pun turun seorang diri karena Irene dan Suho berpamit pulang karena Irene yang sedang hamil dan tidak boleh terlalu lelah, sedangkan koper Dahyun mereka akan antar kerumah Dahyun

"Penampilan ku sudah rapih, tinggal masuk dan memberi ucapan selamat kepada mereka" ucap Dahyun sembari berjalan masuk ke gedung

Setelah masuk Dahyun langsung berbaris untuk memberi ucapan selamat kepada sang pengantin dengan kepala yang selalu tertunduk

Tepat ia berada di tangga untuk menaiki panggung ia juga mengangkat kepalanya untuk melihat kedua pengantin. Dan ia terkejut setelah ia melihat kedua pengantin tersebut

Maybe There Is No TomorrowWhere stories live. Discover now