~~•5•~~

236 20 2
                                        

Kring kring

"Oh ada pelanggan" sumringah Momo yg akhirnya ada pelanggan yang berkunjung

"3 gelas kopi tolong" ucap salah satu pria

"Nee.. Sebentar ya" ucap Momo lalu membuatkan 3 kopi untuk pelanggan yg datang

Setelah jadi Momo menghampiri meja dengan gerakan se sexy mungkin, karena pelanggan yang datang adalah 3 pria yang cukup maskulin

"Pesanan tiba" ucap Momo lalu menaruh 3 gelas kopi itu di hadapan masing masing pria itu

"Terima kasih... Tante" ucap ketiga pria itu yang diberi jeda setelah Momo meninggalkan meja

"MWO!! TANTE?!" kesal Momo karena dipanggil "Tante" lalu mengusir ketiga pria itu dengan kasar
.
.
.
"Dengar, aku minta maaf Mama Yoona, tak masalah hanya 3 pelanggan kok" ucap Momo kepada Mama Yoona yang saat itu melihat momo mengusir tiga pelanggan dengan kasar

"Ini bukan tak masalah Momo, dengan kesulitan yang kita hadapi, kita kedatangan empat atau lima pelanggan. Jika mereka pergi, terimakasih padamu, apa yg akan kita lakukan?" Jelas mama Yoona yg cukup kesal dengan kelakuan momo

"Dengar..." ucap Momo yang ingin memberi penjelasan

"Tidak, kau yang dengarkan aku. Kau sangat tau, kalau kita tidak mengembalikan pinjaman dari Bank, suatu saat kita harus meninggalkan tempat ini. Lalu, apa yang akan kita lakukan? Maksudku apa...."
.
.
.
.
.

Sana Pov

Oh tuhan Hari ini hujan, aku benci yang namanya hujan

"Sanaa!" Panggil seseorang yang memanggilku dan sangat ku kenal suaranya

Oh iya aku lupa juga mengenalkan teman ku ini, namanya Chou Tzuyu anak dari orang penting di negaranya dan sangat kaya tentunya dengan cabang perusahaan di setiap negara. Tzuyu tinggal sendirian di Seoul, dalam pekerjaan, dia tak mengalami kemajuan selama tiga tahun. Tapi aku kasihan dengannya, dia tidak sekeren yang ada dipikirannya. Tapi dia tidak pernah berhenti mencoba.

Jadi itulah Chou Tzuyu. Bagaimana bisa aku kenal dia? Setahun yang lalu aku satu kelas dengannya saat kuliah di Seoul University

"Maaf aku terlambat San" ucap Tzuyu yang dapat ku lihat dia sedang memegang lehernya yang mungkin aku bisa menebaknya karena apa

"Sudah jalan ayo" ucapku karena tidak ingin telat masuk kelas

"Apa yang terjadi?" Tanya ku basa basi

"Tak ada, aku sedang turun dengan lift dan.."

"Aku mengerti.. siapa nama wanita itu?" Potong ku karena aku yakin Tzuyu akan banyak beralasan

"Aku tak tau"

"Suami atau pacarnya yang mencekikmu?" Tanya ku

"Suami..."

"Siapa namanya?" Tanyaku lagi

"Alex... Bagaimana aku tau nama suaminya?" Ujar tzuyu yang sedikit kesal ku rasa aku tidak peduli itu, salahnya sendiri suka menggoda wanita sesuka hatinya

"Oh Tzuyu... Aku merasa tak enak..." prihatin ku yang jelas hanya untuk meledeknya

"Tak apa.." potong tzuyu

"...kalau dia tidak mencekikmu lagi." Lanjut ku

"Terimakasih." Yang bisa kurasakan dia sangat kesal

"Bagaimana akhir pekan mu?" Tanya Tzuyu kepadaku

"Luar biasa!. Aku pergi ke London dan Paris.." sarkas ku

"Ini adalah pertunjukan, lagi pula akhir pekanku jadi luar biasa hebat. Nanan dan aku, satu kamar.. dengan satu tempat tidur.. sepanjang minggu, kau tau maksudku kan" jelas tzuyu

"Oh ayolah" jengah ku

Sana Pov end










Tbc..

Annyeong semoga kalian sehat sehat ya, entah di daerah kalian hujan terus atau ngga, klo hujan jaga kesehatan, klo ngga hujan juga tetep jga kesehatan

TWICE cb jgn lupa streaming ya guys❤️

Maybe There Is No TomorrowWhere stories live. Discover now