~~•1•~~

987 36 2
                                        

Pagi hari disuatu kota yang sibuk, orang orang dengan tujuannya masing masing ada yang menuju tempat kerja, ada yang menuju kesekolah, dan ada yang berolahraga dipagi yang ramai itu, seperti seorang wanita berkacamata yang sedang berlari pagi menuju sungai Han.

Sana Pov

Kota ini mengajarkanku untuk mandiri,.. mengajarkan untuk bertanggung jawab penuh,.. mengajarkanku untuk menghadapi kehidupan,.. tapi tidak bisa mengajarkanku jatuh cinta,.. Kemana perginya waktu? Kapanpun aku melihat kota ini dari jauh,.. aku merasa Papa ada didekatku. Kapanpun aku rindu padanya, aku datang kesini.

Aku Minatozaki Sana dan ini adalah kisahku.

Mamaku, Yoona. Setelah papa ku meninggal tanggung jawab keluarga di pikulnya. Tapi dia tak pernah mengizinkan kami untuk merasakan kesedihannya

"Aku paham Mr. Jung, tapi coba lah mengerti masalahku,.. Kumohon, aku harus dapat pinjaman tambahan."

"Aku tau restorannya ditengah tengah. Tapi kami punya banyak saingan di sekitarnya, Mr. Jung, Baik terima kasih"

"Aku pulang.." ucapku yg baru saja pulang dari olahraga pagi

"Dari mana saja kamu?" Tanya Mama ku

"Sungai Han" jawabku sambil menyeka air mata, dan mengambilkan beberapa amplop surat

"Sungai Han? Untuk apa?"

"Ketemu sama seseorang" jawabku

"Siapa?"

"Ketemu pacar" dan mamaku tertawa sambil memukul lengan ku "tagihan...tagihan...tagihan sangat rahasia."

"Yang itu punya mama" sambil mengambil amplop dari tangan ku setelah ku bacakan

"Apa ini? surat punya Mina lagi, kapan sih tukang pos itu bisa membedakan rumah myoi dan rumah minatozaki, dia selalu saja..." Ucapan ku berhenti ketika melihat mata mamaku seperti sehabis menangis

"Eoh.. kenapa mama menangis?"

"Tidak,.. kau yang menangis,.."

"Tidak, mana ada aku memangis"
Aku dan mama, setiap hari kami sama-sama berbohong, berbohong akan kesedihan yang masing masing kita rasakan

"Biro pernikahan?? Apa maksudnya ini?"

"Kenapa tidak kau tanyakan pada nenekmu? Pasti itu rencananya untuk mencarikan mu suami"

"Tapi aku tak ingin menikah... Kenapa nenek tak bisa membiarkanku sendiri?" Ucapku yang cukup kesal dengan kelakuan nenekku yang selalu saja memiliki cara untuk menikahkanku

"Kenapa dia tidak pergi saja?" Jawab mamaku sambil membereskan meja makan

"Maa.." tegurku dan mamaku hanya tertawa kecil "dimana dia, ma?"

"Sebentar lagi juga kau akan tau" jawab mamaku dengan tertawa kecil.










Tbc...

Maaf ya klo ada typo atau apapun itu hehe
Dan maaf juga klo part 1 pendek

Maybe There Is No TomorrowWhere stories live. Discover now