~~•7•~~

177 17 6
                                        

Pada malam harinya di kediaman Minatozaki

PLAK...

"Kau tak apa apa, Ryu? Semoga tak sakit ya"ucap nenek setelah menampar Jinni dan membantu Ryujin yang terjatuh di anak tangga

"Maaf, nek" ucap Jinni dengan mata yang berkaca-kaca dan memegang pipinya yang pasti terasa panas karena tamparan itu

"Maaf apa?! Apa kau tidak lihat? Bagaimana kalau Ryujin terluka?!" Ucap nenek sembari memegang bahu Jinni dan menggoyangkan nya

"Apa yang kau lakukan?! Dia hanya anak kecil.." bela Mama Yoona yg menghampiri Jinni lalu memeluknya

"Anak kecil?! Kau memanjakannya! Tugasnya untuk menjaga saudaranya!" Sengit Nenek

"Dan kau, harusnya memaafkan bukan memukulnya" ujar Mama Yoona

"Aku masih tak akan memaafkanmu,. Apalagi dia, memang siapa dia?" Ucap nenek sambil menunjuk Jinni

"Memaafkan aku? Apa yang sudah kulakukan?" Tanya Mama Yoona

"Lupakanlah.." ucap nenek sembari membuang muka me arah lain

"Tidak tidak, katakanlah.. kesalahan apa yang sudah kulakukan?"

"Dengar.. diamlah!"

"Komentar yang sama setiap hari! Silahkan kau ungkapkan kapan saja"

"Jangan sampai aku buka mulut" ucap nenek sambil menunjuk wajah Mama Yoona

"Kenapa kau takut? Katakanlah" sengit mama Yoona

"Karena kamu menantuku..."

"Nenek... Cukup!!" Potong Sana yang baru saja masuk rumah

Sana Pov

Kenyataan bertahun tahun yang kami ketahui, tapi tak pernah kami bicarakan hari ini dibicarakan kematian Papa bukan karena tiba tiba, dia melakukan bunuh diri

"Kenyataan memang selalu pahit" ucap nenek yang melihat Mama Yoona akan naik kelantai 2 dengan menggandeng Jinni dan Ryujin

"Tak ada yang tau kebenarannya. Bahkan kau pun tidak" ucap Mama yang berhenti sejenak lalu melanjutkan untuk naik ke lantai 2

Sana Pov end

Setibanya di kamar Jinni dan Ryujin Mama Yoona menenangkan kedua adik kakak itu

"Hentikan Jinni.. sudah.. jangan menangis lagi yaa..." Ucap mama Yoona sembari menghapus air mata di kedua pipi Jinni yg ada di pangkuannya

"Nenek benci padaku hiks hiks" ucap Jinni yang tersedu sedu

"Tidak sayang tidak, nenek tidak benci mu" balas Mama Yoona yang selalu menghapus air mata di pipi Jinni

"Nenek benci dia ma hiks" timpal Ryujin yang ikut menangis duduk disebelah mama Yoona

"Jangan katakan itu Ryujin" balas mama Yoona yg merangkul Ryujin untuk semakin merapat padanya

"Nenek hanya sedang marah sekarang dan mungkin sedang lelah... Semuanya akan baik baik saja ya" lanjut Mama Yoona yang ikut menangis sedari tadi

"Kapan semuanya akan baik Ma hiks??" Tanya Ryujin

"Kau tau, saat mama masih kecil, mama biasanya menangis karena hal kecil, ibunya mama selalu bilang,.. tuhan akan mengirimkan kita malaikat untuk menghapus air mata kita" jelas Mama Yoona dengan mata yang tetap mengeluarkan air mata

"Malaikat?" Tanya Jinni

"Iya sayang, malaikat" jawab mama Yoona sembari mengelus rambut Jinni dan Ryujin

"Malaikat kita pasti datang... Dia akan menghapus air mata kita,... Dia akan memberi kita kebahagiaan,.. dan membuang jauh kesedihan kita" lanjut Mama Yoona

"Kapan malaikatnya akan datang ma? hiks hiks" tanya Jinni

"Mari kita lakukan satu hal,.. hari ini, dalam doa kita mari kita minta pada tuhan mengirimkan malaikatnya untuk kita hmm?" Ucap mama Yoona dengan sedikit senyum kepada Ryujin dan Jinni

Lalu Mama Yoona, Ryujin, Jinni berdoa dengan menyatukan kedua tangan mereka sembari menghadap ke jendela. Dan ketika itu juga Sana baru sampai dikamar Rujin dan Jinni melihat ketiga orang yang dia sayang sedang berdoa lalu menyusul untuk ikut bergabung untuk berdoa.

Tanpa mereka sadari di seberang rumahnya ada seseorang yang melihat satu satu dari mereka yang sedang berdoa dengan senyumnya. Lalu melihat kelangit malam yang sedang turun salju











Tbc..

Annyeong
Maaf klo feel nya kureng ya, harap maklum masih pemula, semoga kedepan nya bisa ngebikin feelnya lebih berasa

Maybe There Is No TomorrowWhere stories live. Discover now