~~•3•~~

290 22 6
                                        

Semua sedang duduk di meja makan untuk sarapan

"Sangat dingin, apa pemanasnya hidup?" Tanya nenek yang mungkin merasa kedinginan

"Kau selalu panas, iya kan?" Jawab mama Yoona

"Mwo??"

"Ani" jawab mama Yoona setelah menaruh roti di samping piring nenek

"Apa mungkin? Mau taruhan noona?" Tanya Ryujin ke Sana yang sedang mengerjakan tugas kuliahnya

"Diam, jangan ganggu aku" jawab sana acuh

"Ayam hanya 1000 won noona" ucap Ryujin

"Apa sarapannya pagi ini?" Tanya nenek kepada mama yoona yang sedang sibuk menata sarapan

"Roti, buah, dan sereal" jawab mama Yoona

"Mwo??" Tanya nenek yang mungkin kurang jelas mendengarnya

"Sereal nek" jawab Ryujin

"Apa sudah mulai? Serial nya Ji Chan Wook..?" Jinni yang mendengar nya terkikik geli

"Bukan serial tv nek, sereal yg kita makan" jelas Ryujin

"Lantas apa lagi yang baru? Itu yang selalu kita makan setiap harinya. Kasihan menantuku.. dia tak tau bagaimana caranya membuat makanan jepang" ucap nenek

"Menantuku, Yoona"

Semua terdiam dan melihat kearah nenek, yang sedang menatap Yoona

"Apa kau tau, Sana? Aku bermimpi indah semalam, dalam mimpiku, aku sedang makan shabu yang panas.." ucap nenek yang setelah menyelesaikan kalimatnya menatap mama yoona

"Dengan banyak sayur, oh rindunya aku dengan masakan Jepang"

"Jika kau sangat rindu pada Jepang maka pergi saja dari sini, bagaimana menurutmu Sana?" ucap mama Yoona yang sedikit kesal dengan ucapan nenek

"Aku tak akan kemana-mana. Jika aku pergi, apa yang terjadi dengan cucu cucuku? Aku sangat peduli dengan mereka" ucap nenek dengan mengelus kepala Ryujin

"Dan aku hanya peduli pada masalah mereka" jawab mama Yoona yg memeluk Jinni

"Ya tentu.. buat apa juga kau peduli akan diriku, siapa sih aku buat mu? Jika saja anakku hidup saat ini.." ucap nenek

"Hanya jika dia masih hidup.." potong mama Yoona

"HENTIKAN!! Sudah hentikan! Ini uangnya kau menang Ryujin. Seperti biasanya, apa kau senang sekarang?!" Ucap Sana yang kesal dengan pertengkaran dipagi hari itu

"Dan kalian berdua... Lupakanlah" ucap sana yg menatap nenek dan mama yoona bergantian setelah itu pergi berangkat ke kampusnya

Sana Pov

Pagi ku selalu dimulai seperti ini, sama setiap harinya. Mama dan nenek bertengkar, diikuti dengan kemarahanku keluar dari rumah dan kemudian mendengarkan tetangga ku yg menjengkelkan, Momo si tukang bual

"Oh hai, sebentar ya" sapa momo kepada ku

"Oke jadikan, 2 burger, 2 donat, dan 2 frappechinos, lalu apa yg kau pesan Sana?" Aku tak habis pikir dengan momo setelah apa yg dipesannya itu bukan termasuk untukku

Momo, nama lengkapnya Hirai Momo tetanggaku dan dia teman baik ku, dia punya 2 masalah. Perut yg tidak pernah penuh dan kenyataan kalau dia tidak pernah sedih dengan hal ini

"Katakan Sana kau pesan apa!"

"Tolong satu double expresso" ucap ku kepada pelayan kafe

Sana Pov end













Tbc..

Terimakasih sudah meluangkan waktu buat baca
Dan terima kasih buat yang udh vote
Annyeong
Ehe~😉

Maybe There Is No TomorrowDonde viven las historias. Descúbrelo ahora