~~•38•~~

132 13 0
                                        

3 hari berlalu setelah Dahyun dibujuk oleh Mama Jennie yang di bantu oleh Irene, dan selama beberapa hari itu Dahyun tidak memberikan jawaban yang pasti.

"Ma" panggil Dahyun yang sedang duduk di ranjang ruang rawatnya

"Iya nak, apa butuh bantuan" jawab Jennie yang memang duduk di kursi sebelah ranjang Dahyun

"Apa mama akan bahagia jika aku setuju untuk terbang ke US?"

Mama Jennie hanya terdiam karena tidak tau apa yang akan ia rasakan jika Dahyun mau ke US, yang dimana di satu sisi Dahyun bisa memiliki harapan untuk sembuh tapi di satu sisi ada ketakutan yang dimana ketakutan itu adalah kegagalan operasi Dahyun

"Aku menganggap diam nya Mama adalah jawaban iya... Maka aku putuskan aku setuju dengan itu... Tapi sebelum itu aku ingin bertemu dengan Tzuyu dan biarkan aku yang pergi menemuinya sendiri" ucap Dahyun

"Kau yakin nak?" Tanya Jennie memastikan

"Iya ma, tenang saja. Oh dan satu lagi aku mau Mama tidak perlu repot repot menemaniku kesana, cukup aku dengan Irene saja"

"Kenapa begitu nak,.mama akan menemani mu pergi kesana"

"Tidak perlu, dan jika mama kesana siapa yang menemani mama jika Dahyun sedang di operasi, paman Moonbyul juga tidak akan bisa ikut pergi karena dia sudah terlalu tua" ucap Dahyun yang diakhir kalimatnya adalah sebuah candaan hanya untuk meyakinkan Mama Jennie

"Kau ini paman mu itu tidak terlalu tua"

"Ya Ma kau mau kan menuruti permintaan ku?" Tanya dahyun

Mama Jennie pun menghela nafas berat dengan mata menatap Dahyun lamat

"Baik lah, mama akan menuruti permintaan mu tapi kau harus berjanji untuk pulang bertemu mama lagi ya?" Ucap mama Jennie yang hanya di balas senyuman oleh Dahyun
.

.

.

.
Kini Dahyun tengah mendatangi apartemen Tzuyu dan tentu dia hanya seorang diri untuk menemui Tzuyu

Ting Tong

"Ya tunggu sebentar" jawab seseorang dari dalam apartemen

Cklek

"Dahyun? Ada apa kau kemari? Dan kau kesini sendiri?" Tanya Tzuyu beruntun

"Tidak aku datang ramai-ramai, kau sudah melihat tidak ada siapa siapa selain aku masih saja bertanya aku kesini sendiri atau tidak" jawab Dahyun sembari melongos masuk begitu saja

"Aku bertanya begitu siapa tau saja kau di temani oleh dokter Irene dan kau menyuruh Irene untuk menunggu di mobil"

"Aku tidak sejahat itu" jawab Dahyun lalu berjalan menuju sofa

"Jadi kau ada keperluan apa kesini?" Tanya Tzuyu yang menyusul Dahyun untuk duduk di sofa miliknya

"Begini kau tau aku akan pergi ke US?" Tanya Dahyun

"Aku tidak tau" 'tentu saja aku tau itu, karena itu kan memang niat ku' "memangnya kenapa? Dan untuk apa kau ke sana?" Tanya Tzuyu

"Aku akan berobat disana" jawab Dahyun

"Lalu setelah kau sembuh, kau pasti akan kembali kemari bukan? Dan kau akan mengambil Sana untuk menjadi milik mu?" Tanya Tzuyu

"Itu yang ingin aku bicarakan kepadamu, jika aku berhasil sembuh aku tidak akan mengambil Sana dari mu, aku kemari hanya untuk meminta mu untuk selalu bersama dengannya" jelas Dahyun

Tzuyu yang mendengar penjelasan Dahyun sempat tertegun dan itu tidak ia tampilkan, kemudian ia tersenyum kepada Dahyun

"Kau tenang saja, aku akan memastikan semuanya aman sampai kau pergi, bahkan sepertinya aku akan sangat menunggu kau datang kembali kesini" ucap Tzuyu

"Pernikahan mu bulan depan bukan? Ku harap aku bisa hadir pada waktu itu"

"Aku menunggumu kawan, oh kau kesana dengan siapa?" Tanya Tzuyu

"Aku kesana hanya dengan Irene aku tidak mengizinkan Mama ikut denganku, karena aku tidak ingin melihatnya sedih dan tidak ada yang menemaninya" jawab Dahyun

"Apa Sana kau beritahu tentang kepergian mu?" Tanya Tzuyu

"Aku tidak memberitahu nya dan aku mohon kepadamu untuk tidak memberitahu nya soal ini"

"Kenapa? Bukankah seharusnya dia mengetahui tentang ini?" Tanya Tzuyu

"Aku tidak ingin mengacaukan hubungan kalian ok, ingat aku sudah sangat sulit mempersatukan kalian, bahkan aku harus selalu mengawasimu, itu sangat menjengkelkan, seperti diriku menjaga anak kecil saja"

Tzuyu pun terkekeh dengan keluhan Dahyun terhadap dirinya pada kala itu

"Baiklah aku akan menuruti apa yang kau katakan, jadi kapan kau akan berangkat kesana?"

"Lusa jadi hari ini dan besok aku masih bisa bersantai dan menikmati kota ini sebelum aku pergi" ucap Dahyun

"Baiklah apa aku perlu untuk mengantar mu berjalan hari ini atau mungkin besok?"

"Tidak perlu kau juga ada kelas kan, dan kau harus selalu berada di samping Sana, jangan kau berselingkuh dengan ku, nanti Sana akan membunuhmu"

"Ck kau ini untung saja aku sudah tinggal sendiri disini jika masih ada bibi Lee dia akan mengadu yang tidak tidak kepada ayah ku"

"Hahaha kau sepertinya sangat takut jika hal yang tidak tidak di adukan kepada ayah mu itu" canda Dahyun

"Tentu saja, karena jika itu terjadi aku harus dibawa ke club untuk melihat wanita penari tiang, yang ayahku tujukan agar aku kembali lurus" ujar Tzuyu

"Yaya itu urusanmu, tapi tunggu apa kau tidak memiliki makanan sedari duduk tadi kau tidak menawarkan ku apa apa, tapi kau sangat banyak bertanya" ucap Dahyun

"Jika kau bukan teman ku sudah ku buang kau keluar dari jendela apartemen ini, kalau begitu tunggu sebentar aku ambilkan"

"Ada enak dan tidaknya jika tinggal sendiri tanpa ada bibi lee" keluh Tzuyu bermonolog sembari berjalan ke dapur

"Jika begitu kau terima lagi bibi Lee sebagai asisten di apartemen mu ini" ucap Dahyun lantang karena ia mendengar keluhan Tzuyu





















Tbc

Maybe There Is No TomorrowWhere stories live. Discover now