~~•26•~~

135 15 5
                                        

Empat hari berlalu. Kedekatan Tzuyu dan Kyulkyung pun semakin bertambah, dan tentu karena itu adalah akal akalan Kyulkyung yang selalu mengajak Tzuyu untuk bertemu.

Kini Tzuyu sedang berada di toko perhiasan ternama sedang mencari kalung untuk dijadikan hadiah untuk Kyulkyung.

"Permisi, apakah kalung ini bisa di berikan nama?" Tanya Tzuyu kepada wanita penjaga perhiasan yang dipajang

"Oh tentu bisa tuan, memang tuan ingin diberi nama siapa?" Tanya wanita itu

"Ehm namanya Kyulkyung... K-Y-U-L-K-Y-U-N-G" jawab Tzuyu dengan mengeja nama Kyulkyung

"Oh bisa tuan. Jadi harganya 100 juta won tuan" jelas penjaga wanita itu

"T-tunggu b-berapa tadi?"

"Seratus juta won tuan" ulang penjaga tersebut

"O-oh sepertinya aku ada urusan, dan batalkan dulu kalung itu, aku harus mengangkat panggilan ini... Yaa hallo" bohong Tzuyu sembari berpura pura menerima panggilan lalu pergi meninggalkan toko perhiasan itu dengan terburu buru

Kini Tzuyu berada di toko bunga untuk mengganti kalung yang ia ingin jadikan hadiah tadi

"Ehm permisi, bunga ini berapa" tanya Tzuyu menunjuk beberapa buket bunga

"Oh hanya dua ribu won saja tuan" jawab pria paruh baya yang menjual bunga tersebut

"Baik aku ambil yang itu ya tolong" ucap Tzuyu

"Yang ini tuan?" Tanya pria tersebut sembari menunjuk buket bunga mawar merah

"Oh tidak jangan yang itu, aku ada sedikit masalah dengan warna merah" jawab Tzuyu

"Kalau yang ini tuan?" Tanya sekali lagi sembari menunjuk buket mawar berwarna kuning

"Ya yang itu saja tidak apa apa" jawab Tzuyu

Lalu pria itu mengambil buket bunga berwarna kuning tersebut lalu menyerahkan kepada Tzuyu dan Tzuyu segera membayarnya. Setelah membayar bunga itu, Tzuyu keluar dari toko bunga tersebut lalu menghubungi Kyulkyung

"Halo Kyulkyung kau ada dimana?" Tanya Tzuyu setelah panggilan terhubung

"Oh aku..... Sedang berada digereja" jawab Kyulkyung bohong

"Ah begitu, apa kau ada waktu?" Tanya Tzuyu

"Tentu ada jika itu untuk mu Tzu" jawab Kyulkyung senang

"Bagaimana jika bertemu nanti malam?" Tanya Tzuyu

"Baik kita bertemu di Mingles restoran" jawab Kyulkyung

Setelah menyetujui dimana mereka akan bertemu, Tzuyu kembali ke apartemen untuk bersiap siap untuk malam harinya

Tidak lama Tzuyu tiba di apartemennya terdengar suara bel apartemen yang langsung di bukakan oleh bibi Lee. Dan bibi Lee sedikit terkejut dengan siapa pria yang ada dihadapannya

"Selamat sore bibi, kenapa bibi menampilkan wajah seperti itu aku belum mati" canda Dahyun

"O-oh m-maaf t-tuan" jawab bibi Lee terbata bata

"Oh iya apa Tzuyu nya ada?" Tanya Dahyun

"Tidak ada" bohong bibi Lee cepat

"Jangan membohongi ku bibi dia pasti ada didalam aku ingin menemuinya dan meminta penjelasan" ucap Dahyun memaksa masuk tapi tetap ditahan bibi Lee agar dahyun tidak masuk

"Tidak tuan Tzuyu sedang tidak ada, jadi jangan seenaknya masuk" ucap Bibi Lee berusaha menahan Dahyun

"Bibi ayo lah ini sangat penting" ucap Dahyun dengan terus memaksa masuk

Karena Tzuyu mendengar keributan di depan pintu masuk apartemen nya, dia segera mengecek apa yang terjadi dan Tzuyu melihat Dahyun yang sedang ditahan bibi Lee

"Bibi Lee lepaskan dia, dan biarkan dia masuk" ucap Tzuyu dengan santai

"B-baik tuan" jawab bibi Lee

"Apa ku bilang biarkan aku masuk karena pasti Tzuyu berada disini" ucap Dahyun lalu menjulurkan lidahnya kearah bibi Lee. Sedangkan bibi Lee yang melihat itu langsung memincingkan matanya tanda bibi Lee tidak suka dengan Dahyun

"Ada apa kau kesini?" Tanya Tzuyu cuek

"Hey kenapa kau bersikap seperti itu, harusnya aku yang bertanya pada mu kenapa belakangan ini aku sangat sulit menghubungi mu dan menemuimu?" Ucap Dahyun sembari duduk santai di single sofa milik Tzuyu

"Haahhh.... Memang apa urusan mu, kau yang membuat semua situasi ini terjadi kan" jawab Tzuyu sembari duduk di sofa panjang miliknya

"Kenapa aku?" Tanya Dahyun tidak terima

"Ya karena kau sudah memiliki istri tapi tidak memberitahukan hal itu kepada Sana" jawab Tzuyu

"Ya itu salahnya sendiri kenapa menyukai pria yang sudah beristri ini" ucap Dahyun santai

"Terserah kau saja, aku ingin bertemu seseorang aku harus segera pergi" ucap Tzuyu bangkit dari duduknya

"Apa kau yakin wanita itu serius dengan mu?" Ucapan Dahyun menghentikan langkah Tzuyu

"Apa maksudmu? Apa yang kau ketahui?" Tanya Tzuyu sedikit tidak terima

"Aku hanya menebak... Dimana kalian bertemu? Siapa yang menentukan tempatnya?"

"Mingles, dan dia yang menentukannya" jawab Tzuyu singkat

"Kau lihat itu, dia memilih restoran mahal yang berada di Seoul" ucap Dahyun

"Aish sudah aku tidak punya banyak waktu meladeni mu aku pergi" ucap Tzuyu

"Aku ikut" ucap Dahyun

"Tidak"

"Ikut"

"Tidak"

"Ikut"

"Aish terserah tapi jangan kau ganggu aku setibanya disana" ucap Tzuyu pasrah

"Kau tenang saja aku hanya akan mengawasimu saja" balas Dahyun dengan senyum kemenangan

Setelah itu Tzuyu dan Dahyun berangkat bersama menuju restoran Mingles dengan menaiki mobil milik Tzuyu. Sesampainya di tempat tujuan Tzuyu dan Dahyun berpisah di parkiran. Dengan Tzuyu segera masuk kedalam restoran, sedangkan Dahyun entahlah dia memilih jalan yang berbeda

Sesampainya Tzuyu di meja resepsionis dia segera menanyakan meja yang dipesan untuk dua orang atas nama Kyulkyung, dan orang yang menjaga meja itu segera memberi arahan untuk Tzuyu. Dan resepsionis tersebut memberitahu bahwa wanita bernama Kyulkyung belum tiba.






















Tbc

Maybe There Is No TomorrowWhere stories live. Discover now