~~•29•~~

110 11 1
                                        

Hari kedua untuk Tzuyu menjalankan misi, kini Tzuyu sedang berjalan di lorong menuju kelasnya dengan Handsfree terpasang di telinganya dan terhubung ke Dahyun

"Dahyun aku sudah di dekat kelasku" ucap Tzuyu

"Ya bagus, lalu sekarang apa kau melihat Sana?" Tanya Dahyun

"Ya aku melihatnya, apa yang harus ku lakukan?"

"Jangan duduk di sampingnya, duduk lah di samping wanita paling seksi" jelas Dahyun

"Hanya ada Jihyo" pekik Tzuyu pelan

"Ya sudah duduk saja dengannya" jawab Dahyun santai

"Hai" sapa Tzuyu setelah duduk di sebelah Jihyo

"Hai" balas Jihyo ramah

"Sekarang berbuatlah seolah kau romantis dengannya" perintah Dahyun

"Kau gila" pekik Tzuyu pelan

"Sudah ikuti saja perkataanku"

Dengan berat Tzuyu melakukan perintah Dahyun dengan merangkul Jihyo, sedangkan Jihyo tidak peduli dengan itu. Sana yang memang duduk tepat di belakang Jihyo hanya mengerutkan keningnya karena bingung dengan apa yang dilakukan Tzuyu

"Lebih dekat lagi lebih romantis buay Sana merasa cemburu" perintah Dahyun

Tzuyu yang mendengarnya segera menarik Jihyo untuk lebih mendekat dan mendekatkan pipinya ke Jihyo, Jihyo pun langsung mengecup pipi Tzuyu

"Wah kau mendapatkan poin tambahan, sekarang lebih dekat lagi, lebih mesra lagi" perintah Dahyun

Tzuyu pun menarik Jihyo lebih dekat lagi dan memeluk Jihyo dengan tidak berperasaan. Jihyo yang mulai tidak nyaman pun langsung menampar Tzuyu

PLAK..

"Aduh" Tzuyu langsung melepaskan pelukannya dan langsung memegang pipi nya yang di tampar Jihyo, Sana yang melihat itu hanya terkikik geli karena melihat Tzuyu terkena tamparan

"Waw kau langsung mendapat pengurangan poin. Ah aku akhiri dulu bye" ucap Dahyun langsung mematikan panggilan sepihak

Kelas pun di mulai dengan Tzuyu masih sibuk mengelus pipinya yang terkena tamparan.
.
.
.
Keesokan harinya, dimana ini hari ketiga Tzuyu menjalankan misi, Tzuyu sedang berjalan menuju mobilnya setelah keluar dari kantornya

"Halo Tzuyu" ucap Dahyun pada panggilan yang memang sudah tersambung

"Ya masuk Dahyun" balas Tzuyu

"Tzuyu"

"Ya Dahyun ada apa"

"Ck hei aku ada disini" ucap Dahyun lalu menepuk bahu Tzuyu

"Oh kau disini?" Bingung Tzuyu yang melihat Dahyun ada di belakangnya

"Tidak" jawab Dahyun

"Jadi ada yang ingin kau katakan sekarang?" Tanya Tzuyu

"Ya, hari ini kau tidak akan ke kampus" jawab Dahyun

"Oke... What kenapa harus tidak kekampus?! aku ada kelas Dahyun" adu Tzuyu

"Siapa yang peduli, diam dan ikuti kata kataku!" Tegas Dahyun

"Baiklah, jadi kemana sekarang?" Pasrah Tzuyu

"Ke apartmu" jawab Dahyun cepat

Mereka berdua pun menuju apartemen Tzuyu dengan menaiki mobil milik Tzuyu. Tidak butuh waktu yang lama untuk sampai di apartemen

"Dahyun semua rencana kau itu omong kosong, aku sudah tidak berbicara dengan Sana selama 3 hari" protes Tzuyu yang mengikuti langkah Dahyun ke ruang santai

"Aku juga belum berbicara dengannya 3 hari ini" jawab Dahyun santai lalu duduk di sofa yang berada di ruangan itu yang diikuti Tzuyu

"Tapi bukan kau yang jatuh cinta padanya Dahyun!"

"Ah... Betul sekali.. sekarang jika dia menelepon kau... Jangan pernah mengangkatnya" ucap Dahyun untuk memberitau apa yang harus di lakukan Tzuyu

"Tidak.. aku akan berbicara dengannya hari ini" tegas Tzuyu

"Tidak... Jangan.. kau tidak boleh berbicara dengannya" jawab Dahyun

Kringg Kriinggg

Mendengar ada panggilan di telepon apartemen,Tzuyu segera menjauhkan Dahyun agar tidak menghalanginya dan langsung mengangkat panggilan itu

"Sana, aku mencintaimu... Aku benar benar mencintaimu" ucap Tzuyu cepat setelah berhasil mengangkat telpon itu

"Aku bukan Sana... Aku mama nya Dahyun"

"Maaf" sesal Tzuyu lalu memberikan telepon itu ke Dahyun "ibumu"

"Lihat selalu ibu yang menyelamatkan, Mama.. aku mencintaimu" ucap Dahyun

"Iya aku tau.. tapi apa kau sudah meminum obat mu?" Tanya Mama Jennie

"Maa aku sudah meminum obat ku" bohong Dahyun

"Kau yakin?" Tanya mama Jennie memastikan

"Untuk apa aku berbohong ma... Oke mama bye" jawab Dahyun cepat lalu mematikan panggilan sepihak

"Lihat Sana tidak menelpon ku" ucap Tzuyu setelahnya

"Jangan khawatir, aku tau Sana, dia akan bangun dari tidurnya, lalu mengambil handphone miliknya tapi egonya menghentikannya. Tapi tenang dia pasti merindukan mu, jadi dia bangun lagi,  dan dia akan mengutuk mu 2 kali, dan dia akan menelponmu dan dalam hitungan ke 5 dia akan menelponmu.. 1, 2, 3, 4, 5..."

Kriinggg kringggg

"Aku tidak percaya itu pasti ibumu lagi" ucap Tzuyu setelah sedikit terkejut karena hitungan Dahyun tepat

"Hei jangan mengolok ibu ku ya" ucap Dahyun

Karena terlalu lama berdering, akhirnya pesan suara pun dapat di dengar

"Halo Tzuyu, jika kau tidak sibuk segera hubungi aku kembali"

Tzuyu setelah mendengar siapa yang telah menelpon nya adalah Sana segera ingin mengambil telepon itu tapi di tahan oleh Dahyun

"Dahyun jangan halangi aku, aku ingin berbicara dengannya" ucap Tzuyu

"Tidak akan" cegah Dahyun dengan memeluk Tzuyu agar tidak dapat menjangkau telepon tersebut

"Oh Tuhan tidak ini tidak benar" ucap Bibi Lee yang tidak sengaja melihat Dahyun melakukan backhug kepada Tzuyu lalu pergi dengan keadaan shock

"Eh? Dia kenapa?" Tanya Tzuyu

"Tidak tau" jawab Dahyun

Lalu Tzuyu menyadari posisinya sekarang seperti apa dengan Dahyun

"Ck lepaskan tangan mu ini" ucap Tzuyu memukul tangan Dahyun yang masih memeluknya

"Ups maaf" ucap Dahyun lalu melepaskan pelukannya lalu mengangkat tangannya

"Tunggu berarti... Oh astagaaaaa masalah lagi" ucap Tzuyu frustasi karena ini akan menjadi masalah jika bibi Lee mengatakan apa yang dilihat bibi Lee barusan kepada Ayahnya






















Tbc

Eyow lama ga up, ini cerita bkal cepet ku tamatin karena ada cerita baru lagi, ntah yg bakal rilis yg mana dulu, nanti untuk nextnya mungkin bkal ada voting. Oke see you

Maybe There Is No TomorrowWhere stories live. Discover now