"Apa yang kau tau tentang hidupku?!"
"Tak banyak, tapi cukup untuk mengenalmu, dari matamu mungkin hidupmu tak punya arti, tapi coba pandang hidupmu dari mata orang lain dan kau akan tau kau itu berarti"
"Dengar hidup akan bahagia.. tersenyumlah.. s...
Perkataan si bodoh malam itu terus menghantui pikiran ku, apa benar aku melupakan caranya tersenyum. Aku yang sedang melihat pantulan diriku dicermin pun melakukan apa yang dia ajarkan. 1 2 3 iiiii, ya itu bukan tersenyum lebih seperti orang ingin menakut nakuti
Hah~ Entah sejak kapan aku kehilangan senyum ku, mungkin sejak Papa tiada, sejak saat itu kupikir aku kehilangan senyumku
Sana Pov end . . .
"Senyum yang indah" ucap Mama Jennie setelah mendengar pintu kamar Dahyun terbuka dan menampilkan Dahyun yang baru pulang
"Siapa?" Tanya Dahyun sembari menghampiri Mama Jennie yang tengah duduk di pinggir kasur kamar Dahyun
"Mama membicarakan Irene"
"Ah foto itu, dimana ibu menemukannya?" Tanya Dahyun sembari duduk di sebelah Mama Jennie lalu mengambil foto yang di pegang Mama Jennie
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Di tumpukan berkas mu, Mama berbicara dengan Irene pagi ini, dia bilang kau akan menemuinya hari ini"
"Ya memang, ini aku baru mau pergi" balas Dahyun sembari meletakkan foto yang dipegangnya di meja
"Perlu Mama temani?" Tanya Mama Jennie
"Apa yang akan mama lakukan di sana? Lagipula aku memang ingin berbicara langsung dengan Irene" balas Dahyun sembari tersenyum ke Mama Jennie
"Kau tak takut?" Tanya mama Jennie
"Aku tak takut, Mama tak perlu khawatir, tak ada yang perlu di cemaskan" jawab Dahyun
"Kemari sayang, semua akan baik baik saja" ucap Mama Jennie sembari memeluk Dahyun lalu mengelus kepala Dahyun
"Iya Ma, semua akan baik baik saja" jawab Dahyun sembari mengeratkan pelukan Mama Jennie . . .
Di sebuah gereja dimana orang orang telah selesai beribadah dan bangkit dari tempat duduknya dan bergegas untuk pulang. Sana pun yang yang berada di gereja itu melakukan hal yang sama, tapi saat hendak meninggalkan tempat nya, Sana melihat Mama Yoona sedang bercengkrama dengan Dahyun
Dan sedangkan Mama Yoona yang melihat Sana menghampiri mereka segera beralasan pergi dari hadapan Dahyun
"Oke sampai bertemu lagi Dahyun" ucap Mama Yoona
"Sampai bertemu lagi" balas Dahyun sembari melambaikan tangannya ke arah Mama Yoona
"Kau!" Ucap Sana mengagetkan Dahyun
"Kau! Apa yang kau lakukan disini?" Ucap Dahyun sembari mengelus dadanya karena terkejut
"Kemanapun aku pergi, kau selalu ada, kau seperti penguntit ku saja, tidak bisa kah tinggalkan aku sendiri" lanjut Dahyun "please tinggal kan aku" ucap Dahyun sembari menangkupkan tangannya
Sana yang melihat apa yang dilakukan Dahyun pun hendak pergi tapi baru mau melangkah Sana hendak mengatakan sesuatu kepada Dahyun
"Kau tahu.." ucap San sembari menunjuk Dahyun
"Datang lagi? Kumohon pergi.., pergi lah" potong Dahyun sembari membentukkan jari telunjuk kedua tangannya seperti tanda salib
Pun mengalah dan pergi dari hadapan Dahyun, tapi Dahyun menahan Sana dengan menggenggam tangan kiri Sana
"Sana, aku hanya bercanda ayolah" ucap Dahyun yang menarik Sana kembali ke hadapan Dahyun
"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu" ucap Dahyun
"Aku tidak ingin mendengarkan apapun yang kau ingin katakan" tegas Sana
"Sana, kau seharusnya tidak berkata 'tidak' dirumah Tuhan" ucap Dahyun sembari menangkup tangan kiri Sana agar mau mendengarkannya
"Aku.."
"Ssstt... Sana tolong diam" potong Dahyun dan Sana pasrah hanya menuruti Dahyun untuk diam
"Semalam untuk pertama kalinya aku merasakan bahwa kau sama seperti gadis yang lain, tapi ada sesuatu yang ingin kau sembunyikan dari semua itu. Satu hal lagi dimana pun Ayah mu berada, kesedihanmu.. kemarahanmu.. dia selalu melihat itu, dan mungkin saja dia juga ikut menangis bersamamu. Sekarang kau tidak bisa menghapuskan air mata dia dari sini,tapi kau bisa menghentikannya dengan cara kau tersenyum dan tertawa dengan pipi lucu mu itu" jelas Dahyun "Dan Sana tolong lepaskan tangan ku" lanjut Dahyun dengan tangan Sana yang masih dia tangkup dengan kedua tangannya
Sana pun langsung menarik tangannya. Dahyun lalu mengelus pipi Sana lalu meninggalkan Sana. Sana yang di perlakukan seperti itu seperti mencerna semua ucapan Dahyun dengan tangan Sana yang mulai mengelus pipinya yang telah diperlakukan dengan halus oleh Dahyun sembari sedikit tersenyum
Sana POV
Keajaiban Dahyun sedang tersebar ke segala penjuru, tidak peduli suka atau tidak semua terpengaruh olehnya.
Atas desakan Dahyun. Nenek menghentikan permainan biolanya, dan mendapatkan kegiatan barunya dengan nenek memainkan gitarnya sembari bernyanyi. Itu yang terjadi dilantai atas rumahku, sedangkan di lantai bawah ada kelas memasak yang istimewa.
Dahyun dapat melakukan apa saja, keluarga Jinni yang sempurna kedatangan anggota baru, yaitu Dahyun. Dan untukku, mungkin kau takkan percaya, aku tertawa dan aku telah belajar tersenyum kembali. Menakutkan penuh kebahagiaan, bagaimana kepedihan tiba tiba berada sangat dekat?
Sana POV end
Disuatu kafe Dahyun tengah duduk berdua dengan seorang wanita, Irene yang duduk didepan Dahyun terlihat murung dan tengah memikirkan sesuatu
"Hey, ada apa? Mengapa kau hanya duduk terdiam? Apakah ada orang yang telah pergi?" Tanya Dahyun sembari menikmati minumannya
"Diam lah Dahyun, dengar aku butuh waktu lagi" ucap Irene
"Tidak.. kau tidak bisa mendapatkan waktu lagi, kafe sudah mau tutup, kau harus memesan menu sekarang" balas Dahyun
"Aku tidak berbicara tentang kafe Dahyun!" Kesal Irene
"Aku hanya bercanda Irene" ucap Dahyun sembari terkekeh
"Ini bukan waktunya bercanda,ini adalah masalah yang serius, aku sudah memberitahu mu sebelum kau datang ke Seoul.." tegas Irene
"Maksudmu aku tidak perlu datang ke Seoul begitu?" Potong Dahyun
"Kapan aku berbicara begitu?" Ucap Irene
"Bukankah itu yang kau maksud tadi?" Balas Dahyun
"Aku menyerah.." ucap Irene
"Apa maksudmu"
"Kau tidak akan mengerti Dahyun, aku butuh waktu. Kau dan aku"
"Baiklah aku mengerti Irene" ucap Dahyun sembari menggerakkan tangannya seperti mengunci mulutnya
"Aku datang ke Seoul untukmu, karenamu, sekarang apapun yang kau katakan, akan ku lakukan, dan masalah waktu, seluruh waktu ku adalah milik mu" ucap Dahyun