~~•8•~~

176 17 2
                                        

Pagi hari yang cerah setelah semalam turun salju, warga sekitar turun kejalan untuk sekedar berolahraga dan menikmati udara segar setelah turunnya salju

"Ayo dia terbuka, dia terbuka ayoo. Apa yang kalian lakukan?" ucap Ryujin yang sedang melihat permainan bola basket di depan rumahnya dan Jinni duduk di sebelah kakaknya dengan memeluk boneka

"Kau kesini dan ajari kami secara langsung, brengsek" ucap seorang remaja yang kesal karena komentar Ryujin di sahuti dengan ketawa oleh teman teman yang bermain basket itu

"Jika saja aku bisa ikut bermain. Aku pasti akan main dengan kalian" ucap Ryujin dengan melantangkan suaranya

Lalu ada seorang pria yang tiba tiba duduk di tengah tengah Ryujin dan Jinni

"Halo pria, halo wanita, dan halo boneka" sapa pria itu setelah duduk diantara Ryujin dan Jinni

"Siapa kau? Apa yang kau lakukan disini??" Tanya Ryujin pada pria asing itu

"Oh, aku minta maaf. Aku Dahyun.... Halo" ucap Pria itu yang bernama Dahyun sembari mengajak berjabat tangan tapi sayangnya tak dibalas oleh Ryujin dan Jinni

"Mama bilang supaya jangan bicara dengan... Orang... As... Asin" balas Jinni

"Bukan asin, pabo... Yang benar itu Asing" jelas Ryujin sekaligus membenarkan kalimat adiknya

"Aahh.. tapi aku bukan orang asing. Aku tinggal di seberang rumah kalian" jelas dahyun dengan senyum sembari menunjuk ke rumah di seberangnya

"Salah. Paman Moonbyul yang pabo itu yang tinggal disitu" jelas Ryujin kepada Dahyun

"Haha Aku tau... Tapi dia itu paman ku" jawab dahyun lalu Ryujin yg mendengar itu menutup mulutnya

"Yeee.. kau sudah melakukan kesalahan" ucap Jinni kepada sang kakak

"Ya, dia sudah melakukan kesalahan. Tak apa, aku tau dia sedikit pabo, dan aku juga dengar dia punya hubungan dengan nenek tua yang juga pabo disini" ucap Dahyun dengan kekehan diakhirnya

"Hey itu nenek kami" jawab Ryujin dengan menepuk lengan Dahyun

"Oopss! Aku sudah melakukan..."

"Kesalahan" lanjut Jinni

"Aku minta maaf" sesal Dahyun

"Omong omong, siapa nama nenek kalian?" Tanya dahyun

"Nenek" kompak Ryujin dan Jinni sebagai jawabannya

"Nama yang indah" ujar Dahyun

Ngggiiitttt nggeeetttt ngggiiikkkk nggeeeekkk

Suara biola itu sontak membuat Ryujin dan Jinni menutup telinga mereka

"Oh wow! Ada apa ini? Memang ada pengemis di Seoul?" Sarkas Dahyus

"Itu bukan pengemis, itu permainan biola nenek kami!" Jelas Ryujin yg tetap menutup kedua telinganya

"Oh! Aku minta maaf! Aku akan melakukan suatu hal dulu" ucap dahyun lalu berdiri dari duduk nya dan berdiri ditengah jalan yang masih ramai orang berolahraga itu

"Oooiii, Nenek!! Nenek!!" Teriak dahyun kearah jendela lantai 2 rumah Minatozaki

"Disini fuuuiitt spice girl heyy!!" Panggil Dahyun yg disertai siulan setelah melihat Nenek menengok keluar jendela

"Ada apa?! Aku sedang menyalurkan hobby ku" ucap nenek ke Dahyun

"Kau bukan menyalurkan hobby, tapi kau ingin merusak biola itu" ujar dahyun Ryujin dan Jinni yg ada di sebelah Dahyun pun terkikik geli

"Tolong, tolong jangan mainkan permainan biola itu" lanjut Dahyun

"Apa?"

"Apa maksudmu 'apa'?" Tanya Dahyun

"Lihat kemari... Anak muda ini, anak anak yang lagi main disini.. akan merasakan pengaruh yang buruk. Mereka akan kehilangan kepercayaan dengan musik!" ucap Dahyun sembari menangkup kedua pipi salah satu anak muda yang bermain basket

"Memang kau siapa bicara seperti itu padaku?" Tanya nenek yang kesal

"Oh, maaf lupa memperkenalkan diri, Saya Kim Dahyun, tetangga barumu dan merupakan keponakan Moonbyul" jelas Dahyun kepada nenek dengan suara yang lantang

"Keponakannya Moonbyul?" Tanya Nenek














Tbc

Maybe There Is No TomorrowWhere stories live. Discover now