~~•31•~~

104 12 1
                                        

Sana dengan perasaan kecewanya berjalan dengan cepat meninggalkan rumah Dahyun. Dan Tzuyu yang terus mengejar Sana diikuti oleh Dahyun yang cukup berjarak

"Sana! Tunggu!" Panggil Tzuyu yang terus mengejar Sana

Hingga Sana menghentikan langkahnya karena Tzuyu menggenggam lengan Sana

"Sana tunggu dengarkan aku dulu" ucap Tzuyu memohon

"Lepaskan aku Tzu" ucap Sana berusaha melepaskan cekalan tangannya

"Dengar kan aku dulu"

"Apa! Pasti menyenangkan iya kan?! Pasti sangat menyenangkan menghancurkan hati ku! Enam hari dan wanita berada di hadapanmu??! Wow kalian berdua harus diberi penghargaan, selamat Tzuyu dan kau juga selamat!" Tegas Sana penuh amarah

"Tunggu, tolong dengarkan aku Sana" ucap Tzuyu

"Kau yang seharusnya mendengarkanku! Aku memikirkan kau sebagai temanku dan mencurahkan hatiku padamu. Dan apa yang telah kau lakukan? Menceritakan semua padanya!" Ucap Sana dengan mata yang telah berlinang air mata sembari menunjuk Dahyun di akhir kalimat nya

"Dan dia, dia berperan sebagai peri cinta?! Memutuskan saat dia tidak bisa mencintaiku, dan dia akan mencarikan cinta untukku? Dan dia mengetuk pintumu Tzu?! Dan dia mengatakan bahwa persahabatan mu bukan hanya pertemanan saja tapi cinta dan kau percaya apa yang dia katakan? Tzuyu orang seperti apa dirimu? Yang tidak tau perasaan sendiri? Yang tidak mengerti perasaan mu sendiri?"

"Aku mencintaimu dan itu adalah kenyataan Sana..." Potong Tzuyu

"Tidak itu bukan kenyataan, kenyataannya adalah kau telah menyakiti ku, kau telah menghancurkan hatiku! Dan Dahyun aku tau kalau aku sebelumnya tidak pernah tertawa, tidak punya kebahagiaan, tapi setidaknya aku memiliki teman, tapi hari ini kau telah mengambil semuanya dari ku. Kalian berdua"

"Sana dengarkan aku" ucap Dahyun sembari menahan Sana yang ingin pergi

"Tidak!" Teriak Sana mengundang perhatian seluruh orang yang berada di sekitarnya

"Aku tidak mau mendengar apapun, aku tidak mau mengerti apa apa lagi kumohon" ucap Sana sembari menangkupkan kedua tangannya di hadapan Dahyun lalu segera pergi meninggalkan Dahyun dan Tzuyu

Tzuyu yang melihat hanya bisa mengerang frustasi sembari berkacak pinggang, sedangkan Dahyun yang melihat buku harian milik Tzuyu berada di saku jas nya segera mengambil dan membukanya secara asal

"Hei apa yang kau lakukan" ucap Tzuyu karena buku hariannya di ambil

"Diam!"

"Sana. Aku berharap aku bisa mengatakan padamu bahwa aku mencintaimu, tunggu aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu, aku benar benar sangat mencintaimu Sana" ucap Dahyun dengan lantang setelah membuka buku harian milik Tzuyu, dan Sana segera menghentikan langkahnya karena mendengar Dahyun berkata

"Lalu disini dikatakan 'aku cinta kamu dan.." ucap Dahyun sembari membalik halaman selanjutnya

"Dan ketika aku menutup mata, aku melihatmu. Saat aku membuka mataku aku semakin ingin melihat dirimu.. biarpun kau tidak di dekatku aku merasa kau selalu berada di sekeliling ku, setiap detik,setiap menit, setiap saat, mataku hanya tertuju pada kekasihku... Sana. Sebutlah itu cinta,kegilaan atau hanyalah denyut jantungku, itu semua sama bagiku, banyak orang memiliki cinta sebelumnya. Tapi cintaku jauh dari mereka semua, karena mereka semua tak memiliki mu, aku tak dapat melupakan mu Sana, aku tidak mau melupakanmu, kamu adalah milikku, dan aku akan mencintaimu selamanya, aku akan mencintaimu sampai mati, dan bahkan lebih dari itu'. Semuanya tertulis di buku harian ini, Tzuyu telah menuliskan semuanya, bagaimana dia dapat terluka? Dan kau Tzuyu, aih kau memiliki tulisan tangan yang sangat buruk" ucap Dahyun dengan mata yang berkaca kaca di setiap kata yang ia ucapkan, dan setelahnya ia mengembalikan buku harian itu kepada Tzuyu sembari menepuk pundak Tzuyu lalu pergi untuk kembali kerumah walaupun jarak nya sekarang terbilang sangat jauh

Tzuyu hanya bisa menatap bingung buku hariannya dan Dahyun bergantian, lalu menatap Sana yang tengah berdiri mematung dangan air mata yang sudah mengalir

Sana yang hanya menggelengkan kepalanya pelan kearah Tzuyu, lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain untuk menghapus air matanya

Tzuyu lalu berjalan mendekat kearah Sana sembari memberikan sapu tangannya untuk Sana menghapus air matanya

"Kemari, kau duduk lah terlebih dahulu, dan gunakan ini untuk menghapus air matamu, aku akan membeli air minum dan akan segera kembali" ucap Tzuyu sembari merangkul Sana untuk duduk di kursi yang berada dekat di sana lalu pergi meninggalkan Sana yang tengah mengelap air matanya dengan sapu tangan milik Tzuyu

Tzuyu segera mencari Dahyun yang setelah membaca buku hariannya pergi begitu saja, dan menemukan Dahyun tengah berada di dekat telefon umum

"Dahyun" panggil Tzuyu

"Oh hai, aku ingin menelfon, apa kau ingin menelfon juga?" Kaget Dahyun karena dirinya tidak akan mengira jika Tzuyu mencari dirinya

"Tidak, semua itu... Aku tidak menulisnya..."

"A-ahh kau memang belum menulisnya, tapi aku yakin kau pasti akan menulis di buku harian mu itu sama seperti apa yang aku ucapkan tadi,jadi aku mengatakan yang ada dihatimu apa aku salah? Benarkan? Dan wanita menyukai semua ini, aku telah menyelesaikan banyak hal. Apa kau tidak apa apa? Dan kenapa kau tidak menemani Sana? Oh iya aku ingin menelfon sebentar, permisi" ucap Dahyun tanpa memberi kesempatan Tzuyu berbicara lalu mengalihkan dirinya untuk menelfon seseorang

Tzuyu yang melihat Dahyun ingin menelfon pun segera meninggalkan Dahyun, untuk kembali menemui Sana. Setelah Tzuyu pergi Dahyun pun menghela nafas panjang


















Tbc

Maybe There Is No TomorrowWhere stories live. Discover now