~~•16•~~

118 19 1
                                        

"HEI HEI JANGAN MENDORONG KU!!!!" ucap Sana kepada pria bertubuh tinggi dan kekar

"Kalian bisa pergi dari club ini" ucap Pria kekar itu

"Hei Dahyun dia itu petinju terkenal ya??" Tanya Tzuyu kepada Dahyun dengan masih sempoyongan

"HEI KAU KEMARI KAU TIDAK SOPAN KEPADA WANITA KAU KEMARI KAU!!" ucap Sana kepada pria itu yang di tahan oleh dahyun

"SANA DIAM!!" bentak Dahyun kepada Sana karena terus berontak

Sana yang mendapat bentakan itu langsung terdiam dan matanya mulai berkaca-kaca

"Kau membentaku~" ucap Sana dengan mata yang berkaca kaca menunjuk Dahyun "Tzuyu~ dia membentaku~ huu"

"Dahyun dia itu petinju kelas dunia kan??" Tanya Tzuyu yang masih fokus ke pria kekar itu

"Aish kalian ini membuat ku pusing, Tzuyu dia bukan petinju oke, dan Sana aku minta maaf membentak mu oke" ucap Dahyun frustasi dengan kelakuan kedua nya yang masih dibawah pengaruh alkohol, dan Dahyun memasangkan kecamata dan jaket Sana

"Kau membentak ku~" ucap sana dengan memanyunkan bibirnya hendak menangis

"Huft, sekarang ayo kita pulang, berpegangan tangan ayo cepat" ucap Dahyun

Sana dan Tzuyu menurut dengan saling memegang tangan satu sama lain lalu tersenyum

"Aih bukan begitu maksudku bodoh" kesal Dahyun

"Kemarikan tangan kalian, Sana kau di kanan ku pegang tangan ku dengan erat oke, dan kau Tzuyu dikiri ku pegang yang erat" jelas Dahyun sembari mengambil tangan Sana dan Tzuyu agar menggenggam tangannya

Setelah itu mereka berjalan pulang menuju halte dengan Dahyun yang mengarahkan jalan karena hanya dirinya yang tidak meminum alkohol

"Aku sudah lama tidak berpegangan tangan seperti ini, terakhir kali ketika aku ingin berangkat sekolah dengan papa ku" ucap Sana dengan menggenggam tangan dahyun lalu menyenderkan kepalanya di bahu Dahyun

"Aku hiks sangat rindu papa jika seperti ini hiks hiks" lanjut sana dengan tersedu sedu

Lalu Tzuyu mengangkat satu tangannya agar di izinkan berbicara oleh Dahyun yang langsung diberikan izin

"Boleh aku bicara dengannya?" Tanya Tzuyu yg masih mengangkat satu tangannya

"Silahkan" Balas Dahyun lalu membiarkan Tzuyu mendekat ke Sana

"Hei jangan menangis, nanti kecantikan mu hilang, kau tau aku sayang padamu jadi jangan menangis ya" ucap Tzuyu menenangkan Sana dengan menangkup kedua pipi Sana

Dahyun yang mendengar kalimat terakhir Tzuyu melepaskan cekalan tangannya kepada Sana lalu berjalan sedikit menjauh sembari membuang pandangannya kearah lain menghela nafas sembari tersenyum

"Aaa kau sangat manis Tzuyu-ah" ujar Sana dengan senyumnya dan mencubit pipi Tzuyu gemas

"Dan kau sangat cantik"balas Tzuyu

"Kau manis"

"Kau cantik"

Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju halte dengan formasi seperti awal, setelah sampai halte karena Dahyun merasa sudah cukup malam tidak mungkin masih ada bus yg beroperasi, akhirnya dia menghentikan taksi, dengan tujuan pertama mengantar Sana sampai rumahnya, kemudian ke apartemen Tzuyu
.
.
.

Keesokan harinya Dahyun terbangun dari tidurnya karena sinar matahari mengenai wajahnya

"Aish sudah pagi saja" ucap Dahyun karena tidurnya terganggu sinar matahari

"Tzuyu bangun ini sudah pagi"

"Ehmmm Nanan sejak kapan kau bisa berbicara?" Tanya Tzuyu dengan mata terpejam

"Grrrrr GUK GUK, enak saja aku setampan ini dikira anjing mu, ayo bangun cepat"

"Eoh Dahyun sejak kapan kau ada dikamar ku??" Tanya Tzuyu yang bingung kenapa ada Dahyun di kamarnya

"Sejak kau tidak mengizinkan ku pulang bodoh" balas Dahyun

Tok tok

Dahyun yang mendengar ketukan pintu, langsung melompat ke kasur tzuyu dan menyembunyikan badannya di selimut

"Selamat pagi t-tuan" sapa Bibi Lee yang tiba tiba terbata melihat Dahyun memeluk Tzuyu

"Selamat pagi bi, itu taruh dimeja saja ya bi" balas Tzuyu ramah

"I-iya t-tuan"

Dahyun yang melihat bibi Lee sangat gugup karena ulahnya, maka ia semakin gencar menggoda bibi Lee dengan Dahyun berpura-pura mesra dengan Tzuyu

"S-sudah tuan, k-kalau begitu s-saya permisi" gugup bibi Lee yang melihat Dahyun hendak mencium pipi Tzuyu

Setelah kepergian bibi Lee Dahyun tersenyum puas melihat reaksi bibi Lee yang begitu berlebihan

"HEI! Jangan memeluk ku terus, menyingkir kau" ucap Tzuyu sembari menghempaskan kasar tangan Dahyun yang sedari tadi di dadanya

"Aku hanya senang melihat reaksi bibi mu itu, sangat lucu sampai sampai tangannya bergetar ketika memegang nampan nya" balas Dahyun yang langsung bangun dari kasur Tzuyu

Dan keduanya sudah di meja makan untuk sarapan dengan dahyun yang sedang menuangkan susu di mangkuknya yang sudah terisi sereal

"Jadi kau dan Sana sudah lama berteman?" Tanya Dahyun setelah menuang susu di mangkuknya

"Ya sudah cukup lama, awalnya aku kurang suka dengan dia karena dia orang yang sangat kaku, tapi setelah mengenal ternyata dia tidak seburuk itu" jelas Tzuyu

"Jadi kau nyaman berteman dengannya?" Tanya Dahyun yang menuangkan susu ke gelas Tzuyu

"Ya aku suka menjadi teman dekatnya" jawab Tzuyu

"Kau tidak ingin lebih?" Tanya Dahyun

"Ah tidak aku sudah cukup nyaman menjadi teman dekatnya"

"Bukan itu maksudku, maksud ku kau ingin lebih atau tidak susu nya"

"A-ah iya lebihkan sedikit" jawab Tzuyu gugup karena salah mengartikan pertanyaan Dahyun

Dahyun yang melihat kegugupan Tzuyu hanya tersenyum.
Setelah Dahyun selesai memakan serealnya dia beranjak untuk pulang

"Tzuyu, aku sudah selesai aku akan pulang kerumahku, jangan menahan ku lagi"

"Iya pulang sana, lagi pula siapa yang ingin menahan mu" balas Tzuyu

"Oh iya ini Diary mu Tzu" ucap Dahyun sembari memberikan buku Diary Tzuyu

"Yaakk kau membacanya, itu sangat tidak sopan Dahyun!" Kesal Tzuyu sembari mengambil buku Diary dari tangan Dahyun

Dahyun yang melihat Tzuyu kesal langsung melarikan diri sambil tertawa

















Tbc

Maybe There Is No TomorrowWhere stories live. Discover now