43 [ALTAFAREZA]

394 20 0
                                    



Anya membuka pintu mobil hendak keluar, namun suara Alta menghentikannya.

"Nanti malem mau jalan-jalan ga?" Tawar alta. Beberapa hari ini ia dan Anya terlalu sering menghabiskan waktu berdua didalam rumah. Laki-laki itu ingin membawa kekasihnya itu untuk keluar menghirup angin malam.

Anya dengan antusias mengangguk mengiyakan "Mauuu"

"Iya sayang, nanti malem gue jemput"

Anya turun dari mobil alta, ia melambaikan tangannya kearah Alta. Gadis itu melangkahkan kaki nya memasuki rumah. Ia mengelus-elus perut rata nya yang mulai terasa kekenyangan.

Anya menyipitkan matanya, kenapa rumahnya  begitu gelap. Pelan-pelan Anya mencari saklar lampu, dan menyalakannya.

"DUAAARRRRRRR" Kejut intan langsung melompat keatas sofa.

Anya melempar kesembarang arah kotak yang diberikan Alta. Anya memandang sengit kearah intan yang mengejutkannya, ia pikir tadi maling, dan yah ternyata hanya lah intan.

"Apa mau marah?!" Tanya intan dengan intonasi nyaring. "Seharusnya gue yang marah, udah setengah jam gue nungguin lo disini ya jablay!" Kesal intan, ia mengeluarkan seluruh unek-unek yang ia tahan tadi setelah menunggu Anya.

"Ngapain nungguin gue ege, ribet amat sih hidup lo" sinis Anya.

"Heh gue kesini mau main sama lo hehew"

"Bilang dong!"

"Kok lo bisa masuk kerumah gue.. pasti lo jebolin jendela rumah gue 'kan biar bisa masuk" tuduh Anya, ia menunjuk tepat di wajah intan.

"Gue doain pantat lu gatel deh.. main nuduh ae lu"

"Canda"

Intan menyandarkan badannya disofa, ia menyerahkan sebuah seragam putih yang masih baru kepada Anya.

"Hah apa?"

"Apa apa apa.. ini nih seragam baru gue beliin buat lo, baik kan gue haha" songong intan, ia melemparkan seragam tersebut kemudian dengan sigap anya menangkapnya.

Anya melirik kearah kotak coklat yang berisi kan seragam putih yang diberikan Alta. Anya memundurkan langkahnya perlahan-lahan, ia menyembunyikan kotak itu.

"Sembunyiin apa lo"

"Hah gak gak, ini kotak kosong doang. Kotak sepatu hehe"

"Niat banget lo beliin seragam buat gue"

"Kan dah gue udah bilang ,gue orang baik"
Sahut intan.

"Kadang baik" potong Anya. Ia juga ikut menyandarkan tubuhnya pada sofa.

"Eh, kok gue jarang ngeliat Andre ya disekolah. Kemana tuh bocah, dah mati?" Mendengar ucapan intan membuat tangan Anya spontan memukul mulut intan.

"Gaboleh ngomong gitu Tan"

Intan mengedikan bahunya, ia sama sekali tidak peduli dengan ucapannya barusan. Setelah ia mengetahui Andre yang melecehkan Anya membuat intan tidak terima saat itu.

"Aduh duh perut gue" cicit intan.

"Laper ?" Tanya Anya.

"Kagak njir, gw udah makan tadi.. eh malah sakit perut deh"

Intan meremas bagian perutnya, seperti ada yang ingin keluar. Kemudian intan berdiri dari posisinya.

"gue pinjam ya toilet lo, gw mau melakukan ritual" ucap intan sambil cengar cengir.

Anya malah tertawa saat melihat intan yang keliatannya menahan "iya sono pergi" ujar Anya sambil terkekeh.

Dengan terburu-buru intan berlari kocar-kacir menuju ke toilet. Anya malah tertawa saat menyaksikan intan yang begitu tersiksa.

|| ALTAFAREZA || [TAMAT]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin