07 [ALTAFAREZA]

596 17 0
                                    

Suara dering dari sebuah ponsel membuat marsel terganggu, padahal ia barusan memimpikan seorang bidadari cantik seperti anya, eh namun sekilas hilang begitu saja. Tolong beritahu siapapun tolong jangan menganggu tidurnya seorang marsel.

Marsel mengambil ponsel nya dengan malas yang saat ini berada diatas kepala, ia melihat banyak sekali log panggilan dari ayahnya. Marsel yang masa bodo lah yah males mengangkat panggilan dari ayahnya itu. Laki-laki itu lalu meletakkan kembali ponselnya.

Bukannya berhenti, malah panggilan itu terus menerus meneror marsel untuk beberapa menit.

"Yaampunn pahh plis biarin marsel tidur!" Keluhnya sambil merengek , ia mengambil ponsel itu dan terpaksa menerima panggilan dari ayahnya.

Sengaja kamu kan nggak ngangkat telpon papah!

"Pah ini tuh masih pagii lohh, masa papah ganggu tidur anak papah yang tersayang ini sihhhh"

Bacot, papah gak peduli sama sekali

"Innailahi, papah belajar dari siapa heh kata-kata kek gitu" heboh Marsel yang terheran dengan sikap papah nya barusan.

Lah kamu kan yang ngajarin papah, dasar pikun

"Dih kok aku sih, main nuduh aja nih orang tua satu" cibir marsel.

Tuhkan gara-gara kamu , papah jadi lupa mau ngomong apa tadi

"Ngomong apa sih pah, cepat lah .."

Anterin makanan yang udah papah pesankan itu ke alta tadi juga papah pesankan untuk kamu, sekalian bangunkan dia kesekolah sekarang.

"Gitu doang? Haish Alta tuh udah gede pah, Napa harus di bangunin segala sih"

Oke kalo gitu papah gak kasih jajan untuk kamu selama sebulan

"Ehhhh iya iyaa ampun baginda.. huh sampai kapan sih papah sama alta ngambekan muluu, udah kek anak kecil tau gak"

Tutttttt

Marsel menatap tak percaya panggilan yang diakhir ayahnya begitu saja "Lah dimatiin lagi"dengan tubuh yang malas untuk berdiri kini marsel berusaha membangkitkan jiwa nya yang separuh tertinggal.

(〃>_<;〃)

Tanpa permisi, marsel dengan heboh membuka pintu kamar alta,bukan marsel namanya kalau tidak heboh. Dan lagi-lagi ia memandangi dua manusia itu berpelukan, Marsel yang yah biasalah liat yang kek gitu bodoamat lah ya.

Dengan satu tarikan, selimut tebal yang menutupi tubuh mereka berdua pun sudah tersingkirkan begitu saja dilantai, siapa lagi kalau bukan marsel yang tak peduli jika adiknya itu akan marah padanya.

Anya mengucek matanya, samar ia melihat laki-laki bertubuh tinggi yang berada disamping kasur alta.

"kak marsel kapan datang?" tanya anya sambil menguap masih mengantuk karena ia tidak puas dengan istirahat nya kali ini.

"Baru aja datang dek.. ayo cepat siap-siap! Kalian berdua kan sekolah " ucap marsel, dari tadi ia salah fokus karena kemeja yang dikenakan anya. Gak mungkin kan adik nya yang macam gembrot ini menodai anya?Maapkeun otak Marsel yang sudah suka traveling.

"Bangunin alta ya, kak marsel mau kedapur buat coklat panas untuk kalian berdua" sahut Marsel keluar dari kamar alta.

Anya terkekeh ketika ia memerhatikan alta yang menghisap jempol nya layaknya bayi yang kehausan. Karena ini momen yang langka, segera anya memotret alta secara diam-diam. Anya menggerakkan lengan alta berharap laki-laki itu akan terbangun, tapi nyatanya tidak sama sekali.

|| ALTAFAREZA || [TAMAT]Where stories live. Discover now