31 [ALTAFAREZA]

332 22 5
                                    


Lelaki itu masih melirik sinis kearah gadisnya yang mulai merasa ketakutan. Anya memalingkan wajahnya ke sembarang arah, merapalkan doa semoga kali ini ia selamat setelah ia membangunkan singa yang sudah mengamuk.

Anya berusaha tidak menampilkan raut wajah ketakutan nya pada alta. Gadis itu lalu mencoba untuk berdiri, namun nihil Alta sudah mendorong tubuh Anya agar kembali berbaring disofa. Karena tak mau apa yang akan terjadi dengan Anya, gadis itu menendang-nendang bagian dada bidang Alta, hal itu sama sekali tidak membuat altafareza goyah, lelaki yang ada dihadapannya ini memang sangatlah kuat ,tidak bisa dibandingkan dengan kekuatan gadisnya yang lemah ini.

"Kenapa hm, mau lari?" kekeh alta. kaki nya masih menahan kedua kaki Anya yang tak mau diam. Alta menarik dasi sekolah yang melingkar dilehernya itu dan mengikat kedua pergelangan tangan Anya dengan kencang.

"Lepasin arghh!!" Ringis Anya kesakitan saat Alta dengan tak berperasaan nya mencekik leher anya.

Alta menjauhkan tangannya dari leher anya, ia mengenggam erat pergelangan tangan Anya yang sudah terikat itu.

"Aduh sayang sakit ya?"

"Coba ulang tadi apa yang lo ucapin?" Alta mendekatkan wajahnya. Tangan kekar tersebut perlahan merambat masuk kedalam seragam milik Anya, membelai lembut perut rata gadisnya dan mencengkram erat pinggang rampingnya.

"Malah diem lagi, coba sini tatap gue" tangan Alta menarik kuat kepala Anya yang dari tadi menolehkan kepala kesamping tak mau menatapnya.

Si empu yang ditarik seperti itu hanya bisa memejamkan mata, sekarang nyali nya mulai menciut.

"Punya mulut kan Lo? Mana tuh yang kata nya ngajak 'putus?" Ucap Alta dengan nada yang mengejek. Bisa ia lihat mata gadisnya yang mengeluarkan beberapa buliran air mata, Alta sudah tau kok kalau Anya memang tak mungkin akan berani dengannya.

"Altaaa!! Sakitttt" desis anya.

Alta tersenyum miring, ia meletakkan telapak tangannya di pipi mulus anya yang terus mengeluarkan air mata tak henti-henti nya.

"Maaf bilang" perintah alta menyuruh anya agar mengucapkan kata maaf dengannya.

Anya berdecak didalam hatinya berteriak kesal, kenapa ia yang jadinya harus meminta maaf? Sialan kamu Alta.

Karena masih berada dilamunannya, Anya tak sadar Alta sudah menangkup wajahnya, Alta memajukan wajah nya itu agar semakin mendekat.

"Gila Lo ta" sinis Anya, ia memberanikan diri menatap manik mata altafareza yang perlahan menggelap.

"Sini gue kasih tau gimana gila nya gue" ucap Alta diakhiri dengan menyambar langsung bibir merah merekah Milik Anya dengan beringas dan menuntut.

Kedua pasangan tersebut merasakan hawa panas yang berada disekitar, padahal hari ini begitu dingin. Alta semakin menekan tekuk Anya agar semakin memperdalam cumbuan mereka, Anya yang tadinya memejamkan mata pun terbuka lebar-lebar saat dirinya tau Alta sepertinya akan hilang kendali, dimana tangan Alta yang nakal itu menggerayangi bagian paha nya.

Anya berusaha mendorong Alta menggunakan tangannya yang terikat itu.

Lelaki itu mengernyitkan alisnya "apa mau marah?"

Anya menggelengkan kepalanya "A-alta jangan kek gini plis ,gue takut" cicit Anya pelan, berusaha menenangkan Alta.

"Ini hukuman, Lo gaboleh nolak sayang"

"Gak mau ta"

Alta tertawa "i wanna fuck u my love" kini Alta semakin menindih tubuh Anya yang tak berdaya dibawahnya, tangannya mengusap pelan air mata Anya.

"Ta please" Anya memohon dengan suara nya yang terdengar manja.

Alta mengecup daun telinga anya, ia mengangkat tubuh mungil itu digendongannya, membawa Anya memasuki kamar. Sedangkan anya hanya bisa memejamkan matanya erat, ia tak mau jika Alta kebablasan dengannya.

Alta menghela nafas panjang"Haaa~ gausah gemesin bisa?" Keluh Alta menatap Anya yang sudah berbaring diatas kasur.

"Ngelihat keadaan lo kek gini bikin gue kepengen makan lo sekarang" ucapan Alta kali ini serius. Jiwa Alta sudah meronta-ronta ingin menerkam Anya.

"Jangan ta, gue mohon"

"Asal lo minta maaf sama gue" pinta alta.

Anya merubah posisinya jadi duduk, dengan sigap Alta langsung memeluk tubuh Anya kedalam pelukannya.

"Maaf ta" lirih anya.

"Awas kalo gue liat Andre nyentuh lo" ucap Alta. "Jangan bikin gue marah sama kelakuan Lo yang gak nurut sama gue Anya"

"Gausah nempelin gue kalo baju Lo masih kayak gitu, bikin gue gakuat iman aja" protes alta. Lelaki itu mengusap wajahnya dengan kasar melihat penampilan Anya yang terlihat kusut, namun kelihatan seksi dimatanya.

"Salah lo, kancing nya sampe kebuka gini"

"Cepat ganti baju kaos sana,sebelum gue terkam lo!" Suruh Alta, membalikkan badannya kearah lain. Sumpah demi apa ia tak tahan melihat Anya.




ᎪᏞͲᎪҒᎪᎡᎬᏃᎪ

|| ALTAFAREZA || [TAMAT]Where stories live. Discover now