42 [ALTAFAREZA]

333 21 0
                                    




Tiba di kediaman altafareza. Alta yang baru keluar dari mobilnya, langsung menggendong kekasihnya itu membawanya masuk kedalam rumah.

"Ta turunin, gue bisa jalan tau"

"Gak"

Anya melirik pada kotak berwarna coklat yang ada diatas meja Alta "apaan tuh?" Tanya Anya.

"Baju seragam lo, gue beliin yang baru"

"Kenapa lo yang beliin, gue bisa beli sendiri ta" ucap Anya.

"Gue gak terima penolakan"

Altafareza membuka pintu kamarnya, perlahan ia meletakkan tubuh mungil anya dengan lembut diatas kasurnya. Dan tak lupa juga menarik selimut tebal miliknya menutup tubuh Anya sampai se dada.

"Tunggu disini, gausah kemana-mana oke"

"Lo mau kemana?"

"Ke dapur, masakin makanan yang enak buat lo" ucap Alta lalu menghilang dari balik pintu.

"Ikut" gumam Anya. Ia membuka ponselnya agar dapat menghilangkan kebosanannya.

Baru saja beberapa menit Anya sudah merasakan bosan. Mengguling-guling kan tubuhnya diatas kasur Alta. Melompat-lompat seraya bernyanyi. Karena kelelahan setelah terlalu banyak bergerak, Anya melempar tubuhnya kembali berbaring, dan memejamkan mata.

Beberapa menit setelah memasak. Altafareza mendekati pintu kamarnya. Ternyata gadisnya sudah tertidur pulas diatas kasurnya dengan posisi telungkup.

Alta duduk di tepi pinggir kasurnya, ia mentoel-toel pipi chubby Anya "Sayangg.. ayo makan"

"Cinta ku" panggil alta lagi.

"Honey"

"Ummm" gumam anya sedikit terusik.

Altafareza mendekatkan wajahnya. Ia menyeringai ".. kalo gak bangun"

"gue bakal nyentuh 'punya' lo nih--" detik itu juga tangan Anya tak sengaja memukul wajah altafareza, membuat si lelaki itu pun langsung terbaring di lantai sambil menutup wajahnya yang mulai kesakitan akibat dari pukulan maut Anya.

"Haa" beo anya. Beberapa kali ia mengerjap kan matanya.

"Loh, ngapain baring disitu"

"Haha, gak" ucap Alta mengusap bagian hidungnya yang terkena pukulan Anya.




***



"Jago juga lo masak" ujar Anya. Takjub dengan makanan yang sudah altafareza sediakan diatas meja makan.

Alta tersenyum sombong setelah menerima komentar dari Anya "ohiya dong jelas. Asal lo tau gue masak nya itu sepenuh hati gue loh"

"Jadi lo harus berterima kasih ke gue" ucap Alta yang diakhiri dehemannya. Matanya menatap lekat kearah Anya yang memakan masakannya dengan lahap.

Karena terlalu fokus memakan masakan yang diberikan altafareza, tak sadar rambut-rambut Anya menghalangnya, Alta malah terkekeh dibuatnya. Ia mengambil ikat rambut anya dan mengikat rambut gadisnya.

"Makannya pelan-pelan sayang. Gak gue ambil kok" ujar Alta setelah selesai mengikat rambut anya.

Alta menopang dagunya, Anya sadar bahwa Alta menatapnya "gimana?"

"Enak banget" jawab anya dengan mulut penuh ,lalu memberi jempol.

"Bayarannya cium, oke?" Tawar alta.

Anya menggeleng kan kepalanya menolak "cium mulu ish, bisa jontor nih bibir gue"

Alta mencebik "bodo ah gapeduli" Anya tersentak saat altafareza mencondongkan tubuhnya padanya.

Cup

Cepat-cepat Alta mengambil kesempatan menjilat sisa nasi yang ada di sela-sela bibir Anya. Gadis itu memundurkan kepalanya, namun tangan Alta malah menahannya.

Anya pikir Alta hanya sekedar mengecupnya, tapi nyatanya tidak. Laki-laki itu dengan santainya kembali mencium bibir manis Anya, ia kini melumat bibir gadisnya, Alta semakin memperdalam panggutan.

"Altaaaa gausah mulai deh" kesal Anya di sela-sela ciuman.

Anya mendorong bahu Alta, laki-laki itu sama sekali tidak peduli. Ia tetap melanjutkan aktivitas nya. Alta mengerutkan alisnya saat Anya terus saja menolak.

"GAUSAH NOLAK BISA KAN" Bentak alta sambil mencengkram kedua pundak anya.

"Nurut sayang" perintah alta dengan intonasi dingin. Anya hanya terdiam, ia harus extra pasrah dengan Alta!

Anya memejamkan matanya menerima ciuman lembut dari altafareza yang tak bosan-bosannya mencium bibirnya ini.

Setelah selesai dengan acara cium-ciuman. Anya merubah posisinya jadi berdiri, ia berjalan dengan tangan yang memegang piring kotor. Belum sempat menyalakan air, Alta sudah duluan menggeser tubuhnya.

"Jangan bilang lo mau nyuci piring gue juga" ucap Anya. "Gue bisa cuci piring sendiri ta"

"Gue gak mau tangan lo kena setetes air pun~" Alta mengambil piring kotor tersebut dari tangan Anya. Ia menyalakan air keran dan mencucinya.

"Ta makasih ya makanannya, gue suka banget sama rasanya" cicit Anya yang kini berada di belakang punggung Alta.

"Bilang 'sayang makasih yah makanannya' gitu dong, masa gak pake sayang" sungut alta.

Anya berdecih "banyak mau sih"

"Makasih ya sayang makanannya, love u" ucap Anya. Tanpa disadari Anya, Alta sudah salting dengan ucapan kekasihnya barusan.

Anya melirik telinga Alta yang memerah. Haaa, sudah ia duga pasti Alta baper, Anya malah terkekeh. Tanpa di duga, Anya memeluk tubuh alta dari belakang, ia menduselkan kepalanya pada punggung tegap alta.

Alta menghentikan tangannya yang tadinya sibuk membersihkan piring-piring. Ia mendongak kan kepalanya.

"Kita kelihatan kayak pengantin baru yah kalo kek gini"

Alta menghela nafas gusar, ia membasuh wajahnya. Ternyata gadisnya masih belum melepaskan pelukannya itu. Tapi Alta sangat menyukai apa yang dilakukan kekasihnya.

Alta kemudian membalikkan tubuhnya menghadap Anya, dan pelukan pun terlepas.

"Kita nikah aja yah sayang. Gue bakal masakin makanan enak apapun yang lo mau, bahkan setiap hari pun gue bakal masakin  yang paling enak buat lo" Alta mengenggam kedua tangan Anya, mengecup sayang punggung tangan kekasihnya.

"Aduh kumat lagi" Anya melepaskan kedua tangannya yang digenggam Alta.

"Aku serius" Alta memandang lekat gadisnya, ia menyelipkan beberapa helai anak rambut yang berjatuhan.

"Gue akan memperlakukan lo layaknya ratu" ucap Alta dengan mantap.

"ih udah ah, next topik plis"

Alta menarik-narik gemas pipi Anya "wkwk muka lo napa merah kek tomat gini, gemesnya"

"Mana ada! Gue kepanasan tauu disini!"

"Lo baper kan"

"Gak!!" Tekan anya menyakinkan Alta.

"Boong nya" ucap Alta yang malah semakin membuat Anya mengerucutkan bibirnya dengan lucu.






ᎪᏞͲᎪҒᎪᎡᎬᏃᎪ

|| ALTAFAREZA || [TAMAT]Where stories live. Discover now