25 [ALTAFAREZA]

308 11 0
                                    

Anyyeong yorobun!! Maapkeun ya author nya lama up, soalnya lagi ujian untuk akhir semester woeee,doakan semoga gue masuk sepuluh besar oghey😭🫰
-
Jangan lupa untuk tinggalkan vote nya ya!💗

_____________________

"Oke anak-anak terima kasih atas perhatian nya, selamat siang" Bu Dewi beranjak dari kursi nya berjalan keluar dari kelas. Semua para siswa berhamburan keluar dari kelas , yah seperti biasa pergi ke kantin.

Anya masih menelungkupkan kepalanya diatas meja, sedari tadi gadis itu tidur tanpa diketahui Bu dewi. Salah satu temannya mendekati nya kemudian menggoyangkan bahu anya pelan agar gadis itu terbangun.

"Anya lo sakit kah, kalo sakit sini gue anterin ke UKS"

Anya mengerjapkan matanya, mengucek nya "hah, gak kok gue gapapa.. cuma ngantuk doang hehe"

"Ooh pantes. Yaudah deh gue duluan ya, udah istirahat nih" ujarnya kemudian melenggang pergi dari kelas.

Saat anya hendak berdiri, ia melihat sebuah kertas kecil yang digulung diatas mejanya. Anya membaca isi kertas tersebut, ternyata altafareza menyuruhnya agar setelah istirahat segera menuju ke markas bertemu dengannya. Anya memutar bola matanya jengah, ia membuang kertas kecil itu ke tong sampah. Melangkahkan kaki menuju ke markas, sebenarnya ia tidak mau kesana, yah mau bagaimana lagi.

Anya menyipitkan matanya, kebetulan sekali ia berpapasan dengan intan, tapi kali ini intan tak sendirian tapi ia bersama fajar. Anya memiringkan kepalanya bingung, kenapa akhri-akhir ini fajar dan intan suka sekali bersama? Apakah diantara mereka berdua terjadi fall in love wkwkwkkw.

"Niat gak sih pijetin gue, masa gini doang lo kagak bisa" ketus fajar, menarik tangan intan agar memijat bagian bahunya.

"Woalah asu lo! Banyak mau anying"

"Berani lo ngomong kek gitu gue jemurin di lapangan sampe pulang sekolah mau?"

"Bangsad memang ni cowo" gumam intan. Ia memijat bahu fajar dengan kuat, sehingga membuat fajar melenguh, kemudian mengomeli intan lagi.

"Pelan bisa kan?"

"Jar sejak kapan sih lo jadi cerewet kek gini hah!" Heran intan.

Fajar mengedikkan bahunya tak peduli.

"Cie ada yang lagi fall in love yah, pantesan aja intan ngga bales chat gue, oh ternyata lagi sayang sayangan yah" goda anya menatap keduanya.

Intan berdecih "ponsel gue disita ama ni cowo anjg tau!"

"gue manusia, bukan anjing btw" sahut fajar seraya memejamkan matanya menikmati sensasi pinjatan dibahunya.

Anya terkikik, percaya nggak percaya, mereka berdua pasti akan menjalani hubungan "udahlah ya, lanjutin aja mesra mesraan nya, gue pergi dulu, bye!"

"ANYAAA LO MAU KEMANAA?!! GUE IKUT DONG"

"Siapa yang nyuruh lo berhenti pijetin gue hah"

Intan yang sudah kelewat kesal pun memukul kuat bahu fajar dengan menggunakan kedua tangannya "gue capek jar sumpah! plis biarin gue bebas dong!"

"Gak ada lah itu" final fajar.

Sedangkan disisi lain,anya kini sedang melewati lorong sekolah, ia memperhatikan adik kelasnya yang kesusahan membawa tong sampah itu. Anya mendekati gadis itu, ia menarik tong sampah itu.

"Udah sini biar gue yang bawa" ujar anya, mengangkat tong sampah itu dengan mudah.

Adik kelasnya itu menggaruk tekuknya yang tak gatal, ia melirik kearah anya "m-makasih kak" cicitnya pelan.

Anya tersenyum "yaudah sana balik ke kelas lo Sono, biar gue aja yang buang, lagian gak jauh juga" adik kelasnya itu mengangguk mengiyakan.

Seraya membawa tong sampah, kepalanya menoleh ketika seseorang menarik kasar tong sampah yang dibawanya. Gadis itu terkejut dimana helen menarik tong sampah itu lalu melemparnya ke lantai membuat anya mengangga tak percaya apa yang dilakukan manusia sialan satu ini.

"Ikut gue" bisik helen, menarik anya menuju ke lab yang terbuka. Helen mendorong tubuh anya, mengunci pintu lab tersebut.

"Helen Apaansi lo?!" Kesal anya, karena tak terima Helen mendorongnya tadi, ia mendorong tubuh helen juga.

"Lo habis ngapain aja sama alta hah?"

Anya mengerutkan keningnya, Helen tertawa ketika melihat Anya yang terlihat bingung dengan pertanyaan nya.

"Kenapa alta bisa suka sama lo sih?" Tanya helen, matanya menatap tubuh anya dari bawah sampai keatas. "Kalo gue perhatiin, body lo biasa aja kok, kalah dong lo punya dari gue yang body nya oke, idaman lagi" sombong Helen. Anya melipat kedua tangannya, memandang helen dengan tatapan jijik.

"Gue curiga deh.. kayaknya lo udah dipake sama alta kan, pantes aja lo suka banget nempelin dia terus, iya kan jalang?" ejek Helen diakhir kata nya, membuat anya mengepalkan kedua tangannya.

Anya mendorong bahu Helen sehingga membuat punggung Helen terbentur, ia mendekatkan wajahnya, lalu menatap Helen dengan tatapan jijik.

"Ingat, yang jalang disini tuh lo" ucap anya, kemudian menepuk pelan pipi helen sambil terkekeh.

"WOI HELENN GUE TAU LO ADA DIDALEM, BUKA PINTUNYA SEKARANG!!". Gedoran dari pintu luar membuat helen menolehkan kepalanya. Anya kenal betul siapa pemilik suara itu. Ya, suara milik andre.

Helen bergegas berlari, ia membuka pintu lab.

Segera andre mendekati anya, ia memegang kedua bahu anya, memutar tubuh anya memeriksa apa ada luka atau tidak. "Lo gapapa kan" tanya andre dengan nada khawatir.

"Iya, gue gapapa ndre" ucap anya,ia tersenyum.

Andre menghela nafasnya "baguslah lo gak di lukain sama tuh nenek lampir"

"Sialan lo, gue bukan nenek lampir bangsad!" Kesal helen.

"Ngapain lo segala bawa anya kesini, terus nguncii pintu nya!"

Helen memutar tubuhnya "bukan urusan lo ,gausah ikut campur" Helen pergi meninggalkan keduanya.





ᎪᏞͲᎪҒᎪᎡᎬᏃᎪ


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
|| ALTAFAREZA || [TAMAT]Where stories live. Discover now