41 [ALTAFAREZA]

316 18 0
                                    



Anya mengayun-ayunkan kedua kakinya. Saat ini ia sedang menyaksikan altafareza dan kawan-kawannya itu bermain bola basket dilapangan. Anya begitu takjub dengan kelincahan Alta yang memantulkan bola basket itu lalu melemparnya tepat pada ring.

Peluh keringat yang keluar malah menambah kesan ketampanan seorang altafareza,dan juga dengan rambutnya yang acak-acakan, membuat para gadis-gadis yang menonton berteriak heboh.

Anya menoleh saat ada seorang yang menyodorkan sebuah susu kotak stroberi kearahnya, dengan semangat Anya menerimanya.

Kemudian intan mendudukkan bokongnya disebelah anya "Gue cariin, eh ternyata disini" ujar intan.

Anya hanya membalasnya dengan cengiran. Lalu gadis itu menatap intan, sepertinya intan habis menangis, terlihat jelas sekali bengkak diarea matanya itu.

"Habis nangis?"

Intan mengangguk kan kepalanya.

"Gak biasa nih intan nangis kek gini, intan bukan?"

Intan mendongak kan kepalanya "gue habis diputusin cwo sialan"

"Wih sejak kapan lo punya pacar?" Ejek Anya, lalu diakhiri tawa. Intan yang kesal pun menyengol lengan anya.

"Yaelah gini-gini gue punya pacar kali"

Anya memegang pundak intan "Jangan bilang, Lo pacaran Ama pak hendra?"

"Udah ah gausah bahas pak hendra Napa"

"Jadi ceritanya udah uncrush"

"Gue sadar diri kok, gamungkin pak hendra mau nya Ama gue, palingan dia mau nya ama Bu Dewi doang" ucap intan panjang lebar.

"Baguslah kalo Lo sadar diri" kekeh Anya. "Gue saranin sih Lo sama fajar deh, cocok tuh Lo berdua"

"Hmm" gumam intan, matanya kini menatap kearah fajar yang juga ikut serta bermain bola basket bersama alta.

"Fajar ganteng ya" ucap intan. Sontak Anya terkejut, ia langsung mengarahkan tangannya menyentuh dahi intan.

"Baguslah kalo Lo udah sadar"

"Tapi dia bukan tipe gue" gumam intan, dengan mata yang masih tertuju kearah fajar.

Seseorang kini dengan sengajanya menyenggol Anya yang tadinya dengan mantap meminum susu stroberi itupun terjatuh mengenaskan di baju seragamnya.

"Aduuh maaf ya,gasengaja" gadis itu menutup mulutnya seolah-olah terkejut.

Intan memandang gadis itu dengan pandangan tak bersahabat. Jelas-jelas ia melihat bahwa gadis itu menyenggol Anya dengan sengaja.

Intan meraih kerah baju gadis itu dengan kasar "Wah sengaja kan lo"

"Tan udah biarin"

Segera Anya bangkit dari tempat duduknya. Ia menatap pada seragamnya baru saja terkena tumpahan susu stroberi yang tadi ia pegang.

"Siapa sih tu cewe datang-datang langsung main nyenggol aja, dikira keren apa dia kek gitu" cibir intan sembari meng lap seragam Anya dengan menggunakan tisu.

"Gue yang kena, kok lo yang sewot sih Tan" kekeh Anya.

"Dih kesel gua anjir"

Intan menatap gadis itu dengan tatapan sinis, mengkode agar segera meminta maaf kepada Anya. Tapi gadis itu dengan segera berlari menjauh dari pandangan intan.

"Lahh woii, main kabor lo!! Wihh cupuu lo" teriak intan, dengan langkah bak kilat intan mengejar gadis itu. Tidak mungkin ia akan membiarkannya lolos begitu saja.

|| ALTAFAREZA || [TAMAT]Where stories live. Discover now