32 [ALTAFAREZA]

322 17 0
                                    


"Tangan Lo minggir, gausah macem-macem ta!" Pekik Anya. "Katanya mau tidur" Anya yang tubuhnya yang membelakangi Alta jadi gelisah karena tangan alta yang terus saja masuk kedalam kaos yang dikenakannya.

Anya beringsut memajukan tubuhnya kedepan agar ia tidak menempel dengan alta,namun Alta yang tau pergerakan Anya pun mengunci kaki Anya menggunakan kaki nya.

"Tidur sayang" bisik altafareza dengan mata yang masih terpejam. Tangannya mengelus sayang bagian perut rata Anya.

"Gasabar bikin dedek bayi disini,pasti imut banget kayak kamu" ucap pemuda itu dengan enteng tanpa beban sama sekali.

"Najis gue" cibir anya. Gila sekali Alta ingin mempunyai anak dengannya yang masih termasuk masih muda ini.

"Gue bikin sekarang mau?" Tanya Alta dengan nada yang semangat. Anya menepis tangan Alta yang masih bertengger manis di perutnya.

"Kita masih sekolah ta, udah gak waras Lo mau buat anak!?"

"padahal gue kan mau"

"Gak ya!" Tekan anya.

Suasana keheningan menimpa mereka berdua, Anya kira Alta sudah tertidur. Tapi ternyata tidak, Anya menolehkan kepalanya kebelakang memeriksa apa benar Alta sudah tertidur, Alta menatap nya begitu intens, tatapannya kali ini terlihat seperti orang tak mau melepaskan miliknya, lain menurut Anya, tatapan Alta kali ini menyeramkan dari yang dulu.

Anya kembali memalingkan kepalanya kedepan. Alta mengecup pucuk kepala gadis itu dengan penuh kasih sayang.

Kemudian altafareza menyembunyikan kepalanya dipunggung Anya, lelaki itu menghirup dalam-dalam aroma tubuh Anya yang selalu membuat nya tercandu-candu. Ahoy Lo ta.

"Sayang mauu~" ucap Alta dengan nada manja dan merengek seperti anak kecil.

"Apaan Lo, mau apa ih"

"Mau nyusu.." setelah mengucapkan apa yang ia mau, tangan Alta perlahan naik keatas hendak menyentuh buah dada Anya yang selalu membuat nya tergoda. Sedikit lagi tangan nya akan menyentuh, Anya yang sadar kemana arah tangan Alta, gadis itu tak tinggal diam saja ia menahan tangan Alta yang nyaris saja menyentuh buah dada nya yang berharga itu.

"HEHHH MESUM BANGET LO!!" Anya berteriak kesal dengan Alta yang seenak jidat mau menyentuh buah dadanya tersebut.

"Mau ya sayang please.." sungut alta, lelaki itu memasang mata puppy eyes kearah Anya yang mulai bergidik ngeri.

Anya terkekeh geli, sekarang Alta dalam mode menggemaskan, Anya menggeleng kan kepalanya "gak boleh ataa, nanti Lo kebablasan ihh"

"Gak bolehhh!!" Anya menarik selimut nya dan menutup seluruh tubuhnya.

"Iya deh iya" sedih Alta. Padahal ia ingin ehem, sudahlah ta kau nda usah lah ta, nanti kau kebablasan juga tuh.

Alta memeluk selimut yang kini membungkusi tubuh gadisnya, memeluk nya dengan erat sehingga Anya sulit untuk bernapas didalamnya.

"Ta gue sesak tauu"

"Siapa suruh gemesin"

"Bangke lo, mau buat gue mati?"

Anya membuka selimutnya "ta jangan ganggu gue plis, mau tidurr lohh nih"

"Iya gak ganggu lagi" jawab alta. Laki-laki itu menarik semakin merapat padanya, agar bisa memberi kehangatan. Menyembunyikan wajah cantik Anya di dada bidangnya.





***



Jam sudah menunjukkan pukul pagi. Anya sudah terbangun, gadis itu merangkak diatas kasur untuk turun, Anya merasakan pegal di bagian perut nya dan juga bagian pahanya, apa ini efek karena kelelahan kemarin atau bagaimana. Anya melihat tak ada Alta di kasurnya, sepertinya lelaki itu sudah pulang sejak subu tadi, takut ketahuan mamah sama papah nya kali ya.

|| ALTAFAREZA || [TAMAT]Where stories live. Discover now