14 [ALTAFAREZA]

330 16 0
                                    

Kini banyak siswa yang mulai berhamburan keluar dari kelas menuju ke kantin disaat lonceng istirahat mulai terdengar. Sedangkan anya ia masih saja berdiam diri didalam, bisa dibilang ia sedang melamun entah kenapa.

Intan yang mulai beranjak dari tempat duduk pun langsung menoleh ke belakang melihat anya yang melamun sendiri.

"Woyyy gausah ngelamun gitu, nanti di rasukin sama setannya Andre loh!" Spontan anya terkejut dengan suara menyebalkan milik intan. Gadis cantik itu menatap sinis pada intan yang menyengir sendiri.

"Diem, Gue lagi beradaptasi!" ketus anya.

"Yaelah adaptasi apaan tuh, ayok otw ke kantin kuy" Anya diam, ia tak mau merespon omongan intan.

"Lama banget sih, gue---"

Tiba-tiba saja pak hendra masuk kedalam kelas "tivannya?"

Intan menyenggol lengan anya dengan kuat, membuat anya semakin sebal dengan tingkah intan ini.

Anya merubah posisinya berdiri, lalu tersenyum kearah pak hendra "iya pak, ada apa yah?" Tanya anya.

Intan dengan tidak tau malunya langsung maju mendekati pak hendra sambil memuji muji ketampanannya membuat muka pak hendra memerah karena ulah intan , anya yang dibelakang sudah dibuat malu oleh temannya itu.

"Hari ini kamu ada jadwal piket di ruang guru" ucap pak hendra, kali ini sedari tadi salah fokus karena intan yang terus menerus menatapnya dengan tatapan berbinar.

Ah, baru saja ia teringat bahwa hari ini ia ada piket di ruang guru bersama dengan kawan-kawannya itu "Ohiyaa pak, maaf saya kelupaan hehe, untung bapak kasih tau" cicit anya menggaruk tekuk nya yang tak gatal.

"Kalo begitu saya permisi yah pak" ucap anya. Gadis itu lalu keluar dari kelasnya, berjalan menuju ke ruang guru.

Saat pak hendra ingin melangkah keluar, intan langsung menahan tangan kanan kiri pak hendra "pak tunggu dulu!"

Pak hendra menatap intan dengan tatapan dinginnya, ia menghela nafas berat "saya kan sudah bilang sa---"

"Pak les nya kapan, saya udah nungguin nih" ucap intan.

Saya pikir kamu mau ngajak saya untuk berkencan batin pak hendra.

Intan memperhatikan pak hendra yang diam saja "hayoo bapak mikirin saya kan" goda intan.

"Dasar kelakuan anak muda" kekeh pak hendra meninggalkan intan yang membuntuti nya dari belakang.


***

"Lo ngapain kesini" ketus helen terhadap Anya yang baru saja datang keruang guru.

"Gue kan piket hari ini, kenapa sih santai dong mukanya" jawab anya yang tak mau kalah dengan gadis seperti Helen. Anya mencari cari sapu yang biasanya tergeletak di dekat lemari guru, tapi kok tidak ada.

Helen mendekati anya yang sibuk mencari sapu "Cari apa lo, mondar mandir kek orang susah"

"Lagi nyari jodoh! Yahh nyari sapu lah , gimana sih" cibir anya.

"Kalo sapu nya gaada disitu yah berarti kagak ada! Pergi sana ambil di gudang, cepet!" perintah Helen.

"Kalo nyuruh tuh baik-baik, gausah marah-marah gitu, gajelas banget" sinis anya. Ia keluar dari ruang guru, di perjalanan menuju ke gudang, Anya terus bergumam mengumpat sendiri , kesal dengan Helen yang sok an begitu.

Anya memberhentikan langkahnya sebentar, disana ternyata ada segerombolan anak berandal yang sangat terkenal disekolahnya. Ia membenci karena mereka muncul disaat tidak tepat. Anya yang tak peduli pun langsung terus berjalan mendekati gudang tersebut.

|| ALTAFAREZA || [TAMAT]Where stories live. Discover now