17 [ALTAFAREZA]

374 16 0
                                    

Anya memegang sisir nya seolah itu adalah mic ia melompat-lompat kegirangan diatas kasurnya. Ia begitu bosan bermain ponsel seharian,jadi gadis itu lalu mengadakan konser sendiri didalam kamarnya. Karena begitu kelelahan habis menguras tenaga, ia terengah dan kemudian melempar tubuhnya diatas kasur dengan posisi terlentang.

"Fyuhhh capek deh" ucapnya seraya mengusap pelipis nya yang dipenuhi keringat. Mata nya melirik kearah jarum jam, tumben sekali orang tuanya ini tidak kembali pikirnya,padahal sudah menunjukkan pukul 11 malam.

"Aduh, alta gak mungkin kesini kan? iyahhlah orang dia becanda doang kok haha" tawa anya.

Ting nong Ting nong

Senyumnya langsung luntur ketika mendengar suara bel rumah berbunyi,kemudian gadis itu merubah posisinya yang tadi berbaring sekarang terduduk ketika mendengar suara beli berbunyi membuat detak jantung nya berpacu dengan cepat. Oh tidak mungkinkan itu adalah altafareza yang katanya akan kembali?

"Gak mungkin kan" cicit anya memandang pantulan cermin yang ada dikamar nya.
Bel terus berbunyi, anya menelan ludahnya sendiri karena lagi dan lagi tenggorokannya terasa kering.

Dengan keberanian yang dikumpulnya, gadis itu menuruni anak tangga, ia mendekat kearah pintu depan, terlebih gadis itu mendekat pada jendela, ia ingin tahu siapa yang ada didepan? Takut jika itu benar-benar adalah alta bisa jadi masalah besar, bisa habis ia malam ini jika dugaannya benar.

"Loh kok gaada orang.. ih serem" gumamnya. Tangan nya dengan ragu membuka knop pintu, ia membaca doa agar yang didepannya memang bukan hantu.

Anya bingung ditempat, siapa yang meletakkan plastik berisi kan makanan yang aromanya semakin menggoda untuk segera dimakan. Ia melirik kanan kiri, tetap saja nihil tidak ada orang. Perlahan ia membungkuk tubuhnya untuk mengambil plastik yang ada didepan, disaat itulah sebuah lampu mobil mulai muncul dihadapannya. Dan yap, ternyata orang tuanya sudah pulang, haa syukurlah.

Serenita membuka pintu mobil dan membawa sebuah kresek yang lumayan besar, entah apa yang dibawa mamahnya itu.

"Kamu habis darimana bawa plastik?" Tanya serenita pada anaknya tersebut.

"Ha, anu ini pesanan aku mah ,baru aja dateng" ujar anya.

"Ohh gitu.. ini mamah sama ayah baru beli makanan nih, kita makan sama-sama oke"

"Oke" sahut anya.

Kemudian ayahnya pun mendekat kearah anaknya,Jameson merangkul pundak putri tercinta nya itu membawanya segera masuk "udah ayo masuk diluar dingin.. kamu ini ngapain pake celana pendek gini" protes Jameson pada anya.

"Panas yah, anya tadi habis konser tau!" Jawabnya yang diangguki oleh jameson yang mulai tertawa.

Gadis itu meminta ayahnya untuk menunduk sedikit agar dirinya bisa membisikkan sesuatu.

"cemilan yang anya minta mana? Aman kan" bisik anya pada ayahnya.

"Aman dong, mamah kamu gak tau kalo papah beliin cemilannya buat kamu" kekeh Jameson.

"Terus mana cemilannya?"

"Emang kamu gak lihat ini ayah pegang dibelakang" bisik ayahnya yang membuat anya tersenyum lebar dan kegirangan.

Sontak mereka berdua terkejut ditempat ketika serenita mamahnya itu berada dihadapan mereka dengan raut curiga.

"Kalian ngapain bisik-bisik" tanya serenita.

Anya dan Jameson sekarang merasa gugup, takut jika mamahnya mengetahui ia meminta ayahnya untuk membeli cemilan untuk dirinya.

"Tadi ayah bisik ke aku kalo mamah tuh cantik banget" cicit anya pelan.

|| ALTAFAREZA || [TAMAT]Where stories live. Discover now