Bagian 50 (ENDING)

242 64 1.1K
                                    

                                          🎓•🎓•🎓

1 tahun kemudian...

Kehidupan kembali berjalan seperti biasanya, kejadian satu tahun lain sudah terlupakan dibenak masing-masing antara Deandra maupun Andira. Hidup mereka berubah menjadi lebih damai ketika tukang pembuat onar sudah hilang dari kehidupan mereka.

Beberapa bulan lalu Andira sempat bertemu dengan Ashila, mendadak gadis itu menghubungi Andira dengan no yang tidak kenal, entah darimana Ashila mendapatkannya yang penting gadis itu berhasil membuat keduanya bertemu.

Dimalam yang penuh bintang dan bulan ini, kedua pasangan muda mudi tengah asik duduk dipinggir danau, keduanya sama-sama tengah asik bergelut dengan pikiran masing-masing, siapakah mereka? Tentu saja mereka Andira dan Deandra. Malam Minggu dihabiskan mereka jalan-jalan ke alun-alun Jakarta.

"Sayang, lo mikirin apaansi? Dari tadi perasaan diem mulu, lo lagi pms atau gimana?" bingung Deandra melihat Andira yang dari tadi diam.

"Enggak, aku cuman lagi mikirin Ashila aja, mendadak kangen gitu."

"Tiba-tiba lo mikirin dia, ada apaan?"

"Kangen aja si."

"Bukannya waktu itu lo pernah bilang, lo sempat nyamperiin dia ke Bandara sebelum dia sama Gevan berangkat ke Belanda ya?"

"Iya aku sempat ketemu dia."

Andira mengingat-ingat lagi momen beberapa bulan lalu, ia sempat bertemu dan berbicara serius dengan Ashila.

-Flashback on-

Di Bandara internasional Soekarno-Hatta tampak Andira kesana kemari untuk mencari Ashila, mantan kekasih dari Deandra.

"Woi pacar Deandra Erlangga!"

Teriakkan tersebut membuat gadis yang mengenakan baju kemeja garis-garis merah dengan celana jeans pendek sepaha menoleh kearah sumber teriakkan, dari kejauhan tampak itu adalah, ah dia Gevan. Tanpa banyak bicara lagi Andira menghampiri Gevan.

"Lo Gevan kan?" tanya Andira dengan wajah sinisnya.

"Iya, gue Gevan yang waktu itu sempat berantem sama pacar lo dikantin. Oh ya, Dir gue minta maaf ya soal waktu itu." ucap Gevan seraya mengulurkan tangannya kepada Andira, tanpa ragu juga Andira menerimanya.

"Gue udah maafin lo." jawab Andira

"Makasih ya, lo baik banget."

"Oh ya, mana Ashila? Gue kesini pengen ketemu dia, dia ngajakiin gue ketemu." tanya Andira

"ANDIRA PACAR DEANDRA, MAAF GUE TELAT, GUE ABIS BERAK TADI." Teriak Ashila sambil berlari-lari dari arah kiri Bandara, gadis itu mengenakan hoodie berwarna rainbow dengan dipadukan celana jeans robek-robek warna putih, cukup menggemaskan pikir Andira apalagi memakai topi jeruk.

"Itu dia orangnya." ujar Gevan menunjuk kearah Ashila.

"Maaf ya gue lama ditoilet, tadi airnya macet pas gue mau cebok." jujur Ashila dengan wajah cengengesan.

"Iya gapapa kok, ada apaan lo nyuruh gue kesini?" tanya Andira

"Sini duduk dulu ya, gak baik berdiri terus nanti lo pegel lagi kakinya." ajak Ashila menarik tangan Andira untuk duduk, mau tidak mau gadis itu menurut.

Keduanya duduk di kursi Bandara kemudian Ashila memegangi tangan Andira sambil mengelus pelan tangan lembut milik Andira.

"Lo mau ngomong sesuatu sama gue?" tanya Andira

ANDIRA IS MINE [Complete + Proses Revisi]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon