Bagian 28

132 78 159
                                    

                                      🌾•🌾•🌾

Seharusnya dihari minggu adalah hari untuk mager seharian dan menghabiskan waktu sepanjang hari didalam kamar tapi tidak dengan Andira, gadis itu baru saja mendapatkan kabar jika hari ini mereka akan latihan dance untuk persiapan acara nanti. Andira cukup lega karena pacarnya itu tidak sibuk jadi bisa mengantarkan dirinya untuk pergi latihan untung saja kan? jika tidak maka repotlah Andira harus memesan taxi online atau ojek online, oh soal kejadian kemarin? sepertinya Deandra masih kesal kepada Andira terbukti ketika keduanya diatas motor hanya saling diam saja. Tangan mungil Andira tetap setia memeluk pinggang Deandra sembari menyenderkan kepalanya dipunggung kokoh milik Deandra.

"Deandra? lo masih marah ya?"

"Kalo marah bilang tapi jangan diemin gue lah, kan gak enak kalo saling dieman gini. Lagiankan masalahnya itu udah hari kemarin masa sekarang tetap lanjut si."

"Deand-"

"Turun!" Titah Deandra, motor Deandra berhenti diparkiran sekolah.

Seakan menurut Andira turun dari atas motor sang kekasih lalu membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan karena diterpa angin mana pacarnya itu membawa motor seolah-olah menantang malaikat maut lagi. Cowo itu tidak turun dari motornya sama sekali tidak ada niatan sepertinya memang susah membujuk Deandra itu.

"Lo mau langsung pulang?" Tanya Andira ketika melihat Deandra mulai menghidupkan mesin motornya.

"Iya!"

"Kok iya? lo kan biasanya nganteriin gue, masa mau langsung pulang aja."

"Gue masi ngantuk Dir, gue belum cukup tidur soalnya pagi-pagi lo nelpon gue buat nganteriin lo kesekolah." Benar juga kantung mata cowo itu tercetak jelas melingkar hitam seperti orang kekurangan tidur.

"Ya, maaf kalo ngerepotiin."

"Gausah ngomong kaya gitu."

"Ya, abisnya lo juga ngomong gitu kan gue jadi gak enak gitu sama lo."

"Sana cepetan masuk! lo telat entar."

"Anterin kenapa si!"

"Sendiri aja dulu."

"Gamau! maunya dianteriin sama lo."

"Ck! masuk atau-"

"Iya, iya gue masuk."

"Good girl."

"Kalo udah selesai jangan lupa chat gue, biar gue jemput lo."

"Iya nanti gue chat."

Deandra mengangguk lalu segera meninggalkan Andira yang sendirian diparkiran dengan langkah gontainya Andira berjalan menyusuri lorong koridor. Hari ini adalah hari yang sangat menyebalkan karena apa? pertama, latihan secara mendadak tanpa persetujuan dan kedua adalah acara ngambek Deandra tidak kunjung selesai sehingga membuat Andira pusing sekali sangat susah membujuk cowo itu, maunya apa coba. Sesampainya didalam ruangan dance Andira segera berkumpul dengan anggota yang lain kebetulan mereka sudah hadir dan sudah siap akan berlatih.

"Tumben aga telat datang." Ucap Sabrina

"Ya, sorry abisnya macet tau sendirilah Jakarta itu gimana tiap hari macet." Jawab Andira

"Macet atau lo tadi ngebucin dulu." Celetuk Cila dengan asal sehingga langsung mendapatkan tatapan horor dari Andira.

"Gak ya! gue gak sebucin lo."

"Anjay Andira bohong, orang jelas-jelas tadi kita semua liat lo dianteriin sama Deandra." Sahut Alya

"Dia cuman nganteriin doang Ly, lagian dia langsung pulang." Pipi Andira ngeblush kala melihat para sahabatnya terus menggoda dirinya perihal Deandra mengantarkan dirinya, padahal mereka sering melihat itu tapi tetap saja heboh ya kalo bukan heboh bukan sahabat Andira namanya.

ANDIRA IS MINE [Complete + Proses Revisi]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu