Bagian 29

141 83 225
                                    

                                        🍼•🍼•🍼

Dari kejauhan saja yang ada digazebo sekolah itu sudah bisa ditebak siapa, kedua sejoli itu sepertinya fokus mengobrol saja, sangat jarang sekali kan melihat keduanya mengobrol tanpa menghiraukan sekeliling entah apa yang keduanya tengah bicarakan. Keduanya ternyata tengah membicarakan soal hari minggu kemarin kenapa Deandra begitu percaya pada Alvin sampai-sampai semua kegiatan diceritakan? alasannya adalah karena Alvin bisa dipercaya menyimpan semua cerita Deandra tapi, bukan berarti Deandra tidak percaya dengan yang lain tentu tidak, karena Alvin orang satu-satunya yang begitu peduli pada Deandra cari saja sahabat seperti Alvin tidak akan ketemu, walaupun Alvin cuek tapi percaya saja dibalik itu semua cowo berdarah dingin itu mempunyai kepedulian yang sangat tinggi.

"Hmm..."

"Ini dari tadi kita ngomong pake telepati ya?"

Alvin menaikkan satu alisnya, lalu menoleh kearah sahabatnya. "Ngomong, ya ngomong ribet lu kaya cewe."

"Tanyaiin ke soal kemarin."

"Yaudah, gimana full time minggu lo sama Andira? lancar? lo senang kan? kalian berdua ngapain aja?"

"Buset, satu-satu ngapa nanya nya, gue bingung jawabnya yang mana dulu."

"Salah lagi? serah lo dah ribet! pusing gue!"

"Kaya cewe lo Al."

"Lo gay ya?"

"Lo yang gay! bukan gue!"

"Kalo gue gay, ngapain gue nembak Andira coba."

"Gimana full time lo?" Tanya Alvin mengalihkan topik, untuk apa mereka membahas soal gay? pembahasan yang tidak penting.

"Seru, gue gak nyangka kalo Andira secepat itu akrab sama orang tua gue, apalagi sama Bella."

"Namanya juga cewe pasti gampang akrab sama siapa aja, terlebih itu anak kecil."

"Tapi-"

"Tapi?"

"Biasa bokap gue, dia minta kepastian lagi sama gue Al, soal keputusan gue mau bantu dia ngurus perusahaan dia, pertanyaannya kenapa harus gue coba."

"Terus? lo jawab apa? lo nolak?"

"Gue jawab iya, karna kalo gue jawab enggak pasti bokap bakal larang gue buat pacaran dan gue gamau itu terjadi."

"Hidup lo rumit." Ucap Alvin

Mendengar ucapan Alvin membuat Deandra tertawa hambar, jangan berpikir kalo Deandra itu baperan, tidak! kata itu memang pantas untuk dirinya, hidupnya ini memang rumit sekali sangat rumit! "Emang rumit, lo baru tau?"

"Mau adu nasib sama gue?" Tanya Alvin seraya terkekeh pelan.

"Kagak! hidup lo lebih berat daripada gue, lo kan anak broken home." Jawab Deandra

"Broken home? haha."

Benar apa yang dikatakan oleh Deandra. Alvin itu anak broken home orang tua sudah hancur dan kini malah hadir seseorang asing yang masuk kedalam kehidupan mereka, bukannya mengurangi beban orang tersebut malah membuat Alvin merasa sengsara, beginilah kehidupan yang memprihatin.

"Gue ada buat lo." Ujar Deandra seraya merangkul pundak Alvin, cowo itu tersenyum tipis walaupun hanya tipis senyuman itu terlihat sangat tulus.

"Malas sama lo! lo asik bucin."

"Jadi, lo cemburu sama Andira?"

"Najis!" Umpat Alvin sembari menempeleng kepala sahabatnya, enak saja dirinya dibilang cemburu pada Andira, Alvin masih demen cewe ya!

ANDIRA IS MINE [Complete + Proses Revisi]Where stories live. Discover now