Bagian 05 [Membantu Kucing]

290 199 161
                                    

Enjoy! reading 🖤

“𝑻𝒆𝒓𝒌𝒂𝒅𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒂𝒍 𝒌𝒆𝒄𝒊𝒍 𝒊𝒏𝒊 𝒎𝒂𝒎𝒑𝒖 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒃𝒂𝒉𝒂𝒈𝒊𝒂𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉 𝒅𝒊𝒉𝒂𝒕𝒊 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂”

                                       ☂️•☂️•☂️

Sehabis dari markas Golden untuk membicarakan rencana, Deandra dengan para Sahabatnya untuk memutuskan nongkrong dicafe untuk membicarakan hal lain juga.

"Eh Deandra lo serius masih mau pacaran sama Amel biang onar itu?" tanya Kelvin sembari memakan kentang goreng miliknya.

Deandra yang mendengar ucapan dari Kelvin langsung menoleh ke arah Kelvin. "Nggak tau gue aja bingung harus gimana."

"Kok bingung si? Kalo lo ga suka sama Amel yaudah putusin aja." timpal Ravel

"Entah lah gue bingung harus gimana, otak gue gak sanggup buat mikir." jawab Deandra, ia benar-benar masih bingung harus bagaimana dengan hubungan yang dirinya  jalani dengan Amel, di satu sisi pikiran Deandra sama seperti ucapan Ravel tapi disatu sisi juga Deandra tak ingin menyakiti hati Amel.

"Kalo gue si udah gue putusin ye, buat apa coba pacaran kalo ga saling cinta." celetuk Kelvin

"Tau nih demen amat lo nyakitin diri lo sendiri, dengerin tuh kata si Kelvin." sahut Ravel

Mendengar ucapan kedua Sahabatnya membuat laki-laki yang memakai baju kaos berwarna hijau itu terdiam, Deandra melirik ke arah Alvin yang tengah asik memainkan ponselnya, Sahabat Deandra yang satu itu tampaknya tidak ingin lagi ikut campur dalam urusan percintaan Deandra.

"Lo berdua berisik banget, lo berdua itu buaya mana tau si gimana perasaan cewe." ujar Alvin berbicara dengan blak-blakan.

Kelvin dan Ravel mendengar ucapan dari Alvin hanya bisa geleng-geleng kepala saja, itulah Alvin seseorang yang suka berbicara blak-blakan, ucapan dari Alvin memang benar kita tidak bisa melakukan seenak jidat apalagi ini menyangkut perasaan seseorang.

"Buset tu mulut pedes amat." balas Ravel

"Ga makan sambel." jawab Alvin

"Tapi kok pedes si ucapan lo."

"Nggak tau tanyaiin aja sono sama google."

Deandra yang mendengar itu hanya diam saja lalu akhirnya berdiri untuk pergi ke toilet sebelum benar-benar pergi Alvin terlebih dahulu menahan pergelangan tangan Deandra membuat Deandra yang sebelumnya ingin pergi kini harus berhenti ketika Alvin menahan tangannya.

"Mau kemana?" tanya Alvin dengan wajah yang masih berekspresi datar tanpa ada senyum.

"Ke toilet, mau ikut lo?"

Buru-buru Alvin melepaskan tangannya yang memegangi tangan Deandra. "Kaga! Gila lo, udah sana gausah lama-lama."

"Iya gak lama."

Deandra beranjak pergi dari hadapan Sahabatnya untuk menuju toilet, didalam toilet ia hanya menatap dirinya didepan kaca toilet, otaknya benar-benar pusing memikirkan semuanya.

Apa yang harus ia lakukan sekarang? Meminta putus dari Amel? Apakah itu keputusan yang benar?

Tangan Deandra merogoh sakunya untuk mengambil sebuah botol obat yang berisi obat pengontrol emosinya, kemudian ia mengambil beberapa butir dan meminumnya.

"Gue gak boleh emosi gini."

"Kenapa si hidup gue gini amat."

"Gue pengen bahagia tapi ga sama Amel!"

ANDIRA IS MINE [Complete + Proses Revisi]Where stories live. Discover now