Bagian 39

225 95 1K
                                    

                                         🍋•🍋•🍋

"Disini udaranya seger banget deh, gak kayanya di Jakarta." Ujar Andira sambil menghirup udara segar.

Kebetulan sekarang hari sabtu jadi, keluarga ia memutuskan untuk pergi ke Bandung sekalian menemui kakek dan nenek Andira. Lagi pula sudah lama rasanya Andira tidak ke Bandung jadi, sekarang ia memutuskan untuk ikut bersama sekalian menghilangkan beban pikiran soal kemarin.

Ponsel Andira sengaja ia matikan agar Deandra tidak bisa menghubunginya, Andira butuh sendiri untuk kali ini. Dibelakang kompleks perumahan sang nenek terdapat air terjun yang mengalir dengan deras disini lah Andira tengah duduk di bebatuan sambil memandang kearah aliran air terjun, udara juga semakin dingin, ia baru sadar jika ia masih mengenakan hoodie hitam milik Deandra.

"Aku bingung sama kamu Deandra, kadang kamu berhasil bikin aku percaya tapi, didalam waktu yang bersamaan kamu juga berhasil hancurin semua kepercayaan aku."

"Bingung aku sama kamu, maunya apa si? apa kamu mau putus dari aku?"

"Tapi, aku sendiri gamau putus sama kamu, aku udah cinta banget sama kamu."

"Aku mesti gimana si?"

Kesal karna memikirkan hal kemarin membuat suasana hati Andira menjadi semakin buruk, niat hati ke Bandung ingin mencari kedamaian ternyata sama saja tidak ada bedanya ia tetap memikirkan Deandra, cowo sialan!

Andira merogoh saku hoodie lalu mengambil sepasang earphonenya dan memutar lagu “sial” lagu terbaru dari Mahalini, lagu itu cocok untuk menggambarkan bagaimana perasaan Andira yang tengah kacau berantakan tidak beraturan lagi, sungguh! dirinya sangat pusing sekali.

                                          🍋•🍋•🍋

Suasana sarapan pagi hari ini benar-benar ramai karna, semua sanak-saudara orang tua Andira datang kerumah sang nenek, melupakan sejenak kejadian kemarin Andira memilih untuk mengobrol dengan sang kakek.

"Dulu itu nenek kamu kembang desa tau nggak? kakek dulu susah dapetiinnya." Cerita Kakek menceritakan masa muda mereka.

"Oh ya? terus kok sekarang bisa si kakek dapetiin nenek, gimana caranya?" Tanya Andira

"Kakek minta bacaiin bismillah sama dukun, eh ternyata beneran dong manjur doa dari dukunnya."

"Bohong kakek kamu mah sayang, nenek suka sama kakek kamu karna kakek itu cowo gentle tau nggak." Ujar Nenek

"Kakek langsung lamar nenek kamu pas lulus dari kuliah." Beritahu Kakek

"Berarti nenek sama kakek nggak pacaran dong? langsung nikah gitu?"

"Nggak karna? pacaran setelah menikah itu lebih seru."

Marcel sengaja menyenggol lengan sang anak membuat Andira menatap heran kearah sang papah. "Pacaran setelah menikah itu seru nak, jadi abis lulus nikah ya."

"Maksud papah gimana?"

"Kamu sama Deandra abis lulus nikah biar pacarannya dilanjutiin setelah nikah aja."

"Enggak mau ah, Andira gamau nikah muda ayah, masa baru lulus udah disuruh nikah si."

"Lebih cepat lebih bagus nak."

"Udah lah pah, kamu tu pikirannya dari kemarin soal nikah terus." Tegur Sinta

"Makan dulu ayo, nenek udah bikinin telur balado kesukaan kamu." Ucap Nenek

Melihat telor balado sontak membuat mata Andira berbinar, gadis itu sangat menyukai telor balado, memang ya neneknya ini memang sangat tau saja apa yang diinginkan ia saat ini.

ANDIRA IS MINE [Complete + Proses Revisi]Where stories live. Discover now