Bagian 38

185 96 787
                                    

                                        🧦•🧦•🧦

Waktu pulang sudah tiba, hanya saja didalam kelas ips -1 masih ada Andira gadis itu tengah menyelesaikan catatan yang ia pinjam dengan temannya, semua murid sudah tidak ada karna sudah pulang kecuali Andira.

Ceklek!

Selesai mencatat Andira bersiap memasukkan semua peralatan sekolahnya kedalam tas miliknya, saat tengah sibuk memasukkan semuanya ia mendengar suara pintu ditutup. Bisa kalian tebak itu siapa? yap! itu pacar Andira yang datang.

Seakan tidak melihat Deandra, Andira memilih untuk mempercepat membereskan semuanya lalu ia beranjak pergi. Namun, sialnya tangan ia dicekal kuat oleh Deandra membuat langkahnya terhenti, ia menoleh kebelakang dan menatap pacarnya dengan tatapan tajam.

"Lepasin gak!" Sentak Andira sambil berusaha melepaskan tangannya tetapi, bagaimana pun ia berusaha tetap saja tenaga Deandra lebih besar jadi ia tidak berhasil melepaskan cekalan tangannya dari Deandra.

"Mau kemana? pulang?" Tanya Deandra

"Iya lah pulang yakali ngapel sama yang baru, itu mah kamu." Sindir Andira agar pacarnya itu sadar jika ia tahu bahwa sebelum kekelas dirinya cowonya itu terlebih dahulu mengantarkan Lauren pulang.

Deandra menarik nafas dulu sebelum menjawab semua ucapan Andira, ia tahu ia salah karna tidak izin pada Andira. "Maaf ya, gue lupa izin ke lo, soalnya kan Lauren itu baru di Jakarta makanya gue nganteriin dia."

"Gapapa Deandra udah biasa tau, aku sekarang udah jadi nomor dua jadi gapapa, kamu utamaiin aja yang nomor satu itu."

"Ngomong apa si? lo tetap nomor satu buat gue gak ada nomor dua dihubungan kita."

"Iya! itu dulu! sekarang udah ada nomor dua."

"Lo bisa gak si kalo ngomong jangan yang macam-macam Dir. Gue gak suka!"

"Kamu diam! aku gak perduli! mana kuncinya? aku mau pulang!"

"Pulang bareng gue!"

"Aku gamau! aku udah pesan taksi online kasian orangnya nunggu didepan."

"Udah gue cancel, gue suruh dia pergi."

"Deandra! kenapa dicancel si? aku gamau pulang sama kamu!"

"Lo jangan ngebantah ya sama gue, gue udah bilang lo pulang sama gue! taksi lo udah gue cancel."

"Yaudah, aku jalan kaki aja, aku gamau buang-buang waktu kamu, kamu sekarang boleh kok urusiin si Lauren."

Andira berjalan meninggalkan Deandra, ia akan pulang jalan kaki saja tapi, saat ingin membuka pintu langkahnya terhenti kala mendengar ucapan dari sang pacar.

"Berani lo keluar, lo bakal tau apa yang gue buat."

"APA? KAMU MAU BUAT APA HAH? PUTUS? IYAUDAH KITA PUTUS!" Teriak Andira, nafasnya memburu sambil menatap kearah Deandra yang juga tersulut emosi.

Deandra berjalan kearah Andira lalu dengan cepat mendorong tubuh Andira kedinding, ia menatap mata Andira, dimata itu terlihat sorot kekecewaan.

"Ngomong apa tadi? coba ulangin lagi!"

"Putus! aku pengen putus Deandra!"

"Dir, bisa gak? gausah ngomong kata putus, gue gak suka!"

"Sama! aku juga ga suka liat kamu deket sama Lauren, kamu tau gak si? aku cemburu liat kamu deket sama dia," Ujar Andira sambil menangis, tangannya terkepal sambil memukul dada bidang milik Deandra.

"Maaf Dir maafin gue,"

"Kamu anggep aku apa Deandra? kemarin kamu ngilang tiba-tiba, terus sekarang? kamu nganteriin Lauren tanpa izin dulu ke aku. Kamu yakin masih nganggep aku sebagai pacar kamu?"

ANDIRA IS MINE [Complete + Proses Revisi]Kde žijí příběhy. Začni objevovat