Bagian 17 [Marah Tapi Perhatian]

204 130 46
                                    

Enjoy! reading 🖤

“𝑲𝒆𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉𝒑𝒂𝒉𝒂𝒎𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒌𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒂𝒕 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒊𝒓𝒂 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒖𝒌𝒂𝒊 𝒌𝒖”
                       
                                         🎨•🎨•🎨

Di sepanjang perjalanan keduanya hanya diam saja entah dari Andira sendiri atau Deandra mereka enggan untuk membuka percakapan.

Andira masih kesal dengan Deandra yang ikut balapan. Tidak taukah laki-laki itu? Jika ia sangat takut terjadi sesuatu kepada dirinya.

Pluk!

"Nanti mampir ke warung dulu ya, gue haus mau beli minum." ujar Andira seraya menepuk pelan lengan Deandra sedangkan yang ditepuk hanya mengangguk.

"Nggak mau di indomaret aja beli minumnya?"

"Gue mau di warung aja."

"Oh yaudah."

Deandra memperhatikan jalan sesekali matanya melirik warung untuk membeli minuman, kata gadis berambut coklat itu ia haus. Di perempatan jalan ada warung maka dengan cepat Deandra memberhentikan motornya dan Andira turun dari motor.

"Lo tunggu disini, gue mau beli minum dulu. Mau sekalian gue beliin?" tanya Andira

Mendengar itu Deandra hanya menggelengkan kepalanya. "Gue gak haus, cepetan lo beli sana keburu males gue nunggunya."

"Iya! Iya bentar."

Bergegas Andira berjalan masuk ke dalam warung pinggir jalan, di dalam warung lumayan ramai kebanyakan Anak muda tengah nongkrong sambil merokok. Ya, jangan heran Anak di Ibu Kota memang seperti ini.

"Bu, ada air putih mineral?" tanya Andira

"Ada Mbak, mau beli berapa?" jawab Ibu warung

"Beli 1 aja deh."

"Ini Mbak air putih mineralnya, harganya cuman 3K aja." ucapnya sembari memberikan air putih bermerek AQUA.

Andira merogoh sakunya hanya ada uang 20K itu uang sisa dia dari jajan ditempat arena tadi.

"Itu uangnya, Bu kembaliannya buat Ibu aja ya."

"Makasih ya Mbak."

Setelah membeli air minum kemudian Andira segera beranjak dari warung. Namun, disaat ia ingin keluar tanpa sengaja ia bertabrakan dengan seorang perempuan, gayanya cukup tomboy memakai hoodie hitam serta topi, celana denim hitam legam jangan lupakan rokok yang terselip dimulutnya, bisa dibilang ia perokok.

"Maaf gue gak sengaja." ujar Andira merasa tidak enak hati karna sudah menabrak.

"Iya gapapa." jawabnya sembari mengisap rokoknya yang masih menyala.

"Sekali lagi maafiin gue."

"Udah gapapa. Lo mau rokok gak?" tawarnya kepada Andira sambil menyodorkan kotak rokok yang bermerek LA menthol ungu dengan cepat tangan Andira menolaknya.

"Gu-"

"Cewe gue gak ngerokok!" ujar Deandra yang tiba-tiba datang.

"Oh gitu ya, gue pikir dia cewe perokok juga."

Deandra melangkah menuju Andira kemudian menyambar tangan gadis itu untuk ikut meninggalkan area warung, sebelum meninggalkan warung Deandra menatap wajah gadis yang memakai hoodie hitam.

"Nggak usah nawariin cewe gue buat jadi orang yang gak bener kaya lo!" ucap Deandra

Mendengar itu tentu saja membuat Lauren tersenyum kecut. Ya, namanya adalah Lauren.

ANDIRA IS MINE [Complete + Proses Revisi]Where stories live. Discover now