Bagian 31

136 87 203
                                    

                                       🐢•🐢•🐢

Akhirnya Deandra sampai juga dilokasi yang diberikan oleh Alaska. Tepat didepan sebuah gedung tua yang tampak tidak dipakai lagi, ia sengaja memarkirkan motornya aga jauhan dari lokasi agar anggota Viston tidak ada yang sadar dengan kehadiran Deandra. Kalau kalian berpikir jika Deandra datang sendirian itu sangat salah! pasalnya Deandra sudah membawa pasukkan yang mengikuti dari belakang. Deandra itu tidak bodoh seperti yang dipikirkan oleh Alaska.

Deandra berjalan diam-diam memasuki halaman gedung yang tampak sepi, gedung ini mempunyai lantai yang cukup banyak. Namun, menurut dari perkataan Alaska kekasihnya itu berada dilantai 1 dan untuk sampai kesana tentu saja Deandra harus memanjat, tidak ada pilihan lagi selain itu.

"Gue manjat aja kayanya." Gumam Deandra sembari melirik kearah tembok yang menuju kelantai atas, tempat Andira disekap.

Bagaimana pun caranya Deandra harus bisa memanjat untuk bisa sampai keatas, dirasa cukup aman Deandra bersiap akan naik, saat ini ia saja tidak memikirkan keselamatan nyawanya yang ada dipikirannya adalah hanya ingin menyelamatkan sang kekasih saja. Rasanya sangat sulit sekali untuk bisa cepat naik keatas apalagi ia harus memanjat tembok tinggi terlebih dahulu.

"Gue harus bisa sampe keatas." Ujar Deandra dengan sekuat tenaga agar tangannya kuat menyanggah dirinya yang tengah berusaha menggapai ujung tembok, tenaganya bahkan hampir terkuras habis.

"Lo harus kuat! demi pacar lo!"

"Andira pasti ketakutan diatas."

"Masa segini doang lo ga kuat? semangat dong demi Andira!"

Nafas Deandra naik turun, keringat bercucuran kala tangannya kesulitan menggapai tembok, bisa dibayangkan bergelantungan diatas seperti ini tentu sangat berbahaya. Tenaga ia hampir habis dan untungnya tangan Deandra berhasil menggapai ujung tembok tersebut. Untuk memastikan benar atau tidaknya Andira berada diruangan ini Deandra dengan diam-diam mengintip melewati celah-celah jendela yang terbuka. Benar saja didalam ada Andira, gadis itu terlihat mengenaskan diikat dikursi dengan pakaian yang sudah terbuka, jika tidak ada Alaska didalam pasti sekarang Deandra akan masuk kedalam, seketika pandangan Deandra terfokuskan kearah seorang cowo yang memakai hoodie hitam bukannya itu?...

"Abian? sialan! dia udah keluar! jadi? rencana penculikan Andira dia yang bikin? gue gak akan biarin lo macam-macam ke pacar gue!"

Deandra tetap stay diluar sambil menunggu kedua musuhnya itu keluar... sedangkan didalam ruangan Abian menunggu kedatangan Deandra yang berjanji akan datang ketempat lokasi yang diberikannya melalui Alaska.

"Gimana, Deandra udah datang?" Tanya Abian

"Belum bang, gimana? apa kita nunggu dia dulu atau langsung bawa Andira aja?" Alaska bertanya balik pada Abian.

"Jangan! jangan, gue pengen ketemu sama musuh gue, lo tau kan? gue pengen banget ngabisin dia sampe sekarang!"

"Urusan itu bisa nanti buat sekarang lebih baik kita bawa Andira pergi dari sini, gue gak yakin dia datang sendirian."

"CK! lo belum tau dia siapa, gue lebih kenal lama sama Deandra gue tau gimana dia orangnya, dia pasti datang sendirian itu pasti demi pacar dia, dia kalo udah bucin jadi gila."

"Bisa aja dia licik."

"Deandra gak mungkin licik! justru disini kalian yang licik!" Kata Andira ikut buka suara, ia tidak bisa diam saja.

"Maksud lo?" Bingung Abian

"Maksud gue? lo semua yang licik! kalian juga pengecut beraninya rame-rame, takut ya kalo sendiri? takut kalo kalah sama cowo gue?"

ANDIRA IS MINE [Complete + Proses Revisi]Where stories live. Discover now