Bagian 48

153 65 726
                                    

                                        📚•📚•📚

PRANG!

Terdengar suara bunyi cukup keras dari arah kamar Ashila membuat Abian langsung berlari kearah kamar sang adik, saat masuk kedalam betapa terkejutnya ia melihat semua perabotan yang ada didalam semuanya sudah hancur, kejiwaan gadis itu kembali terganggu.

"Ashila! stop, stop!" Teriak Abian

"Dimana Deandra? aku pengen sama Deandra bang!" Tangis Ashila seraya menarik rambutnya yang sudah tidak rapi lagi.

"Shil, Deandra lagi nggak ada, jadi nanti malam abang yang bakal nemenin kamu ya."

Mendengar jawaban sang abang membuat Ashila langsung menatap tajam kearah Abian.

"Aku cuman pengen sama Deandra apa salahnya bang? Sekian lama bang aku pisah sama dia, tapi sekarang kenapa rasanya juga sulit buat sama dia terus? Ingat! Aku ini masih pacar Deandra!"

Nafas Abian terdengar menghela dengan kasar dengan sedikit kasar ia menangkup wajah mungil Ashila, membuat keduanya saling berpandangan.

"Lupaiin Deandra!"

"Nggak bang! Aku gamau lupaiin Deandra, dia masih pacar aku."

"Terserah kamu ya Shil, mending sekarang kamu tidur, kalo kamu masih bikin keributan abang gak akan segan-segan buat antar balik kamu ke rumah sakit jiwa."

"I-iya aku tidur, tapi Deandra?"

"Tidur Ashila!"

Abian segera keluar dari kamar Ashila, sebelum pergi tidak lupa ia mengunci dari luar agar sang adik tidak keluar, walaupun mau keluar disini banyak anggota Viston jadi susah untuk melarikan diri.

Duk!

Duk!

Duk

"ABANG, BUKA PINTUNYA!"

"BUKAIIN BANG AKU PENGEN KETEMU SAMA PACAR AKU!"

"ABANG AKU MOHON BUKAIIN PINTUNYA!"

Malam itu Ashila menangis sejadi-jadinya kala ia harus dikurung kembali didalam ruangan gelap dan senyap ini. Abian tidak main-main membuat hidupnya menderita selama bertahun-tahun.

Ini semua salah orang tuanya, Ibu Ashila menitipkan dirinya pada orang yang salah bahkan orang itu membuat mental Ashila menjadi buruk. Tuhan berikan keadilan buat dirinya.

                                        📚•📚•📚

Deandra dan Andira memutuskan untuk pergi kerumah sakit jiwa sesuai alamat yang mereka dapatkan dari salah satu anak Golden.

Saat ini keduanya sudah berhasil berbicara dengan salah satu suster yang kebetulan berkerja dirumah sakit jiwa ini.

"Jadi benar sus kalo disini memang benar ada pasien yang bernama Ashila?" Tanya Deandra sekali lagi.

"Benar mas disini ada pasien yang bernama Ashila, hanya saja pasien tersebut sudah masuk kedalam daftar pencarian orang hilang."

"Daftar orang hilang? Apakah sebelumnya tidak ada keluarga yang menjemput kemari? Sampai-sampai masuk kedalam daftar orang hilang." Kata Andira penasaran.

"Tidak mbak, pihak rumah sakit juga sedang kebingungan atas hilangnya Ashila."

Mendengar itu Andira hanya ber oh ria saja, ia pikir Ashila dijemput oleh Abian ternyata pihak rumah sakit jiwa tidak mengatakan seperti itu, itu artinya Abian menjemput Ashila secara diam-diam.

ANDIRA IS MINE [Complete + Proses Revisi]Where stories live. Discover now