Bagian 33

154 96 300
                                    

                                        🍪•🍪•🍪

Pagi ini sekolah Taruna Jaya sudah di hebohkan dengan berita mengenai Amel yang ikut serta untuk menculik Andira. Didepan mading sekolah sudah banyak para murid berkumpul, sebagian mereka secara terang-terangan langsung menghujat Amel bahkan berita ini sudah populer disekolah mereka.

"Ini ka Amel kan? gila dia kerja sama buat nyakitin Andira."

"Tega banget si."

"Dia kayanya ga tau deh kalo sebenernya dia lagi berurusan sama orang yang berkuasa di sekolah kita."

"Hah? Ria juga ikut dalam kasus penculikkan Andira kemarin?"

"Kira-kira mereka dikeluarin ga ya dari sekolah?"

"Pasti dikeluarin apalagi katanya Andira itu pacarnya Deandra kan."

"Kita lihat aja update beritanya gimana." 

Amel keluar dari mobil hitamnya diikuti dengan sahabatnya Ria lalu keduanya mulai berjalan masuk kedalam lingkungan sekolah, saat berjalan dikoridor banyak para murid yang sudah menggunjing dirinya.

"Mel, ni mereka kenapa ngeliatin kita kaya gitu si? kesel gue." Kata Ria dengan heran kala mendapat tatapan sinis dari para murid yang kebetulan duduk dikoridor sekolah.

Amel menghendikkan bahunya acuh.

"Bodo lah! mending kita kekantin."

Keduanya memutuskan untuk mengambil tindakkan bodo amat saja dan segera pergi untuk kekantin. Namun, langkah keduanya tiba-tiba berhenti didepan mading sekolah yang sudah dikerumuni oleh para murid. Betapa terkejutnya mereka kala melihat berita yang baru saja ditempel didinding itu adalah mereka berdua disitu ada foto-foto bukti cctv saat mereka menculik Andira.

"BANGSAT INI APAAN!" Teriak Amel lalu segera menarik-narik poster mading dimana itu adalah bukti kejahatan mereka.

"Mel? siapa yang yang bikin kaya gini?" Tanya Ria disela-sela membantu Amel untuk membuang poster mereka berdua.

"Siapa lagi kalo bukan ulah gang centil tuh, kayanya mereka juga pengen berurusan sama gue deh."

Alya dan para inti Golden kebetulan yang melewati mading sekolah tiba-tiba tidak sengaja kala melihat Amel dan Ria yang tengah merobek semua poster bukti mereka.

"Anjing itu mereka!" Umpat Alya lalu langsung berlari menuju kearah Amel.

"Cewe Alvin bar-bar gile." Takjub Kelvin

Mereka semua segera menyusul Alya yang sudah duluan untuk melabrak Amel, kebetulan mereka juga heran dengan semua kelakuan Amel cewe itu sudah kelewatan.

Bruk!

"Eh cewe iblis!" Murka Alya sambil mendorong tubuh Amel hingga tubuh kaka kelas mereka itu terhuyung kesamping.

"Ck! lo gila? datang-datang main dorong aja, dasar sialan!" Hardik Amel sembari menatap tajam kearah Alya mereka sama-sama saling memberikan tatapan maut.

"MAKSUD LO APA HAH? LO KERJA SAMA DENGAN ALASKA BUAT NGECULIK ANDIRA, MAKSUD LO APA ANJING?!"

"Eh lo jangan asal ngomong ya, kalo gak ada bukti omongan lo itu bakal bikin gue kefitnah."

Bibir Alya terangkat tersenyum mengejek lalu tangannya mengambil setumpukan foto copy tentang bukti kejahatan Amel, lalu tanpa aba-aba kertas itu ia lempar tepat diwajah Amel hingga membuat Amel tersentak kaget.

Puk...

"Itu bukti kalo lo pengen, kurang hah? kalo kurang bilang bangsat!" Bentak Alya yang langsung membuat sang kaka kelas bungkam, Amel benar-benar tidak menyangka jika masalah ini akan berbuntut sampai sepanjang ini.

ANDIRA IS MINE [Complete + Proses Revisi]Where stories live. Discover now