BAB 57

185 1 0
                                    

Seminggu yang lalu Gabby sempat survei ke unit apartemennya bahkan diajari bagaimana cara mengunakan akses oleh Raizel sehingga saat ini dia sudah tak merasa bingung lagi saat memasuki unit seorang diri.

Setlah Gabby membuka pintu abu-abu yang bertuliskan nomor B011, dia pun tersenyum simpul melihat ruangan kamarnya yang cukup mewah. Kasur dengan seprai abu-abu di bawah lampu gantung berwarna keemasan itu hampir mirip dengan yang ada di kamar Raizel. Gabby menjadi sedikit rindu walau beberapa menit yang lalu mereka bertemu.

Gadis itu meletakkan kopernya di sudut kamar lalu melempar tas kecilnya ke atas kasur dengan sembarang. Kemudian, gadis itu melenggang memasuki kamar mandi dan menatap wajahnya di depan cermin wastafel.

Gabby mulai menyadari perubahan yang ada pada dirinya. Saat ini sudah tak ada lagi Gabby Gabriella seperti dulu.

“Mulai saat ini, namamu adalah Angella,” ucap Gabby di depan cermin, bermonolog dengan bayangannya sendiri.

Selang beberapa detik, gadis itu menanggalkan seluruh pakaiannya dan berendam di bathup. Dia bahkan sempat menenggelamkan seluruh kepalanya ke dalam air dengan posisi terlentang. Gabby menahan napas selama sepuluh detik di dalam air hingga akhirnya muncul di permukaan sambil menghirup napas kuat-kuat melalui mulut.

“Belum ada satu jam aku berada di sini, kenapa bayangan Raizel sudah menghantui benakku?”

***

Lascrea tampak semringah sejak keberangkatan Gabby. Semangatnya sudah kembali membara untuk mendapatkan hati Raizel. Gadis itu pun pergi ke salon selama Raizel di perjalanan, lalu memotong habis rambutnya seperti Gabby.

‘Jika kau menyukai wanita seperti ini, aku akan menjadi seperti ini untukmu, Rai.’

Lascrea mengubah penampilannya dari seorang gadis mamba, menjadi gadis bumi. Seluruh pakaian hingga sepatu berwarna hitam yang biasa dia pakai, kini beralih dengan turtle neck cokelat dengan celana bahan berwarna oliv. Dia terlihat cukup manis dengan penampilan barunya. Tak ada lagi kesan seksi yang sangat melekat pada sosoknya yang sekarang. Dia jadi tak sabar memperlihatkan penampilan terbarunya kepada Raizel.

‘Kira-kira, bagaimana reaksinya nanti, ya?’

Setelah mengantar Gabby ke apartemennya, Raizel tak langsung pulang ke rumah. Dia meminta ajudannya untuk makan siang terlebih dulu di sebuah restauran dalam mall. Sementara Lascrea yang sudah selesai pergi ke salon dan membeli beberapa model pakaian, tiba-tiba tak sengaja berpapasan dengan Raizel di dalam mall.

Raizel belum sadar kalau gadis yang berdiri sekitar lima meter di hadapannya itu adalah Lascrea, karena gadis itu memakai kacamata hitam. Justru Raizel mengira kalau dia adalah Gabby, karena penampilannya sangat mirip dengan Gabby versi sekarang.

Refleks, Raizel pun berlari untuk memeluknya dan berniat melepas rindu walau baru beberapa menit ketemu.

“Kamu ngikutin aku ke sini?” tanya Raizel, sambil mendekap erat tubuh Lascrea sambil terpejeam.

Tentu saja gadis itu merasa kebingungan, kenapa tiba-tiba Raizel memeluknya?

Lascrea melepas pelukan Raizel secara perlahan lalu membuka kacamatanya.

“Kamu ngenalin aku, Bos?” tanya Lascrea, semringah.

Senyum yang mengembang di wajah tampan Raizel seketika memudar. Berganti dengan kernyitan di keningnya.

“Rea?”

Dia tak pernah menyangka akan mengira Lascrea adalah Gabby.

Raizel memutar tubuh Lascrea dan memandanginya dari ujung rambut hingga kaki secara terus-menerus.

“Gimana? Keren, nggak?” Lascrea menaik-turunkan kedua alisnya. Dia menunggu pujian yang terlontar dari mulut Raizel.

Namun alih-alih memuji, Pria itu masih saja menganga dengan kedua mata yang membulat.

TAWANAN CINTA MAFIA TAMPANWo Geschichten leben. Entdecke jetzt