24

9.9K 938 6
                                    

Diruangan itu kini hanya suara handphone dan televisi mereka yang bersaut-sautan. Tak ada pembicaraan yang berarti. Tv-nya bahkan menyala tanpa ditonton.

"GEMES BANGET." Teriak Thea tiba-tiba, bahkan suaranya menggema disudut-sudut ruangan.

Seorang cowok yang sendari tadi tiduran dipahanya kini terlonjak kaget, bahkan handphone yang sendari tadi bertengger ditangannya ikut terlempar.

"Apa sih? Kaget gue." Kesalnya kepada istrinya itu. Raga, merubah posisinya menjadi duduk.

"Salah Lo sendiri, Siapa suruh tiduran dipaha gue!" Jeda Thea, lalu ia menatap heran kearah Raga. "Katanya pala lo pusing? Bohong ya?"

Thea bisa berbicara seperti itu adalah karena tadi saat dia sedang enak-enakan duduk disofa depan televisi, tiba-tiba saja Raga datang lalu mengeluh kepalanya pusing.

Saat Thea bertanya, "Gue panggilin dokter, ya?" Bukan, bukan karena khawatir melainkan sebagai formalitas saja.

Raga malah menggeleng, Lalu berkata, "Gue cuman butuh tiduran aja," Ucap Raga sembari melirik-lirik kearah paha Thea.

Thea yang emang dasaranya tidak peka, malah berkata demikian, "Yaudah tidur dikamar gih!"

Tidak kehabisan akal, karena apa yang ia inginkan belum terwujudkan. Akhirnya akal licik cowok itupun keluar.

"Agh pala gue sakit banget njing. Gak kuat buat kekamar. Gue terpaksa tiduran dipaha Lo aja deh." Ucap Raga sedikit keras. Tanpa persetujuan dari Thea, Raga langsung menghempaskan tubuhnya dan memposisikan paha Thea sebagai bantal.

Thea ingin menolak keras, tapi percuma juga kan, Raga juga sudah tiduran dipahanya.

Mengingat hal itu, Thea merasa dirinya dipermaikan oleh cowok laknat itu.

"Kata siapa? Pala gue beneran pusing. Nih pusing lagi—— AGHH," Raga kembali menghempaskan dirinya.

Thea yang menyaksikan drama konyol cowok itu hanya memutar bola matanya jengah. Tak menolak dan melawan saat pahanya kembali menjadi bantal, karena apa? Karena malas lah!

Tak menggubris lagi, Mereka kembali asyik dengan dunianya masing-masing. Thea yang sibuk dengan menonton video anak-anak kecil yang sliweran diberandanya sedangkan Raga yang fokus dengan gamenya. Kelihatan sekali kan bohongnya cowok itu.

"Gantengnya mana? Gemesnya mana? Yang ganteng, yang gemes, sini gue cium." Ucap Thea sedikit terpekik.

Raga yang mendengar ucapan Thea itupun langsung melemparkan handphonenya asal, tetapi posisinya masih sama demi mempertahankan sandiwaranya. Ia hanya mendongak, menyaksikan wajah Thea dari bawah.

"Gue mau, gue mau!"

Thea menunduk, "Dih. Yang ganteng sama yang gemes aja yang lolos."

"GUE KAN JUGA GANTENG. GEMES JUGA." Teriak Raga frustasi. Meskipun berucap pede paripurna sedemikian rupa, tapi tak urung memang Raga tampan.

"Pede,"

Memahami penolakan Thea yang tersirat itu, Raga jadi kesal sendiri. "Lagian Lo lihat apaan sih?"

Asumsi buruk kemudian berlayang-layang diotak cowok itu, bagaimana kalau yang Thea maksud tadi cowok lain? Selingkuhnnya mungkin? memikirkan itu membuat Raga terbakar sendiri.

"Kepo Lo kayak monyet,"

"Selingkuh ya Lo?" Jedanya. Kemudian menatap Thea nyalang,"Awas aja kalau sampai selingkuh beneran!!"

"Bacot,"

"Gue lagi liat bocil nih, lucu banget jadi pengen." Lanjut Thea tanpa sadar ucapanya membangunkan singa yang sedang kelaparan.

"AYOOO!!" Teriak Raga semangat empat lima. Bahkan ia berganti posisi menjadi berdiri sangking semangatnya.

"Heh buka—— apa yang lakuin. Berhenti nggak!!" Ucap Thea sedikit panik saat Raga mendekatkan tubuh kearahnya. Entah kenapa ia parno saat Raga mode singa seperti ini.

"Ber—"

"Diem." Tekan Raga. Ia tetap melancarkan aksinya, bahkan kini tangan cowok itu sudah mencengkram tangan Thea kasar.

Kilatan dimatanya terlihat menakutkan dan penuh nafsu. Thea hanya diam, tak tahu harus berbuat apa. Berontak? Ah cengkraman itu terlalu kuat.

"Katanya pengen? Gue kabulin nih." Setelah mengatakan itu, Raga terkekeh menyeramkan.

Dalam hati, Thea sudah menyumpah serapahi cowok itu.

Saat kedua bibir mereka hampir menempel tiba-tiba saja, terdengar suara yang sangat menyebalkan bagi Raga dan sangat menguntungkan bagi Thea.

"Ngapain?"

_____________

Mampir kecerita satunya dong, PLUVIOPHILLE

PRECARIOUS [Womankind]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang