10

20K 2K 67
                                    

_________________

Saat acara puncak telah tiba. Tanpa janjian ataupun sejenisnya. Mereka berlima berkumpul untuk menyaksikan beberapa penampilan puncak. Mereka adalah Thea, Raga, Vier, Fay, dan yang terakhir Rylee.

"UNTUK RYLEE DIMOHON MAJU KEDEPAN MENAMPIKAN BAKATNYA. MARI BERI TEPUK TANGAN."

Saat asik minum, Tiba - tiba nama Rylee dipanggil untuk naik keatas panggung menampilkan sebuah petunjukan. Hal itu membuatnya tersedak sehingga minuman itu tersembur keudara.

"Hahahahhaha." Tawa Thea dan Fay pecah saat itu juga. Menurutnya itu sangat lucu.

Dirasa selesai dengan aksi sembur menyemburnya. Fikiranya langsung tertuju pada seseorang yang menjadi kemungkinan terbesar menjadi dalang dari ini.

"Pasti lo kan." Ucapnya memandang Fay tajam. Tanganya bergera menimpuki Fay dengan makanan yang dibelinya. Tapi lemparan itu tak sampai mengenai Fay karena Vier bersedia menjadi tameng nya. Membuat Rylee berdecih sini memandangai mereka.

"Ck bucin lo semua." Ucap Rylee memandagi secara bergantian. "Awas aja nanti gue timbukin muka lo semua pakai tai." Lanjutnya, ia bergegas pergi untuk naik keatas panggung.

Saat tiba di panggung. Ia tiba - tiba mendadak gugup saat semua orang melihat kearahnya. Kebiasaan saat gugup adalah menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Sungguh, wajahnya saat ini sangat terlihat kocak.

Lalu tiba - tiba ide berlian muncul dari benaknya. Kemudian ia menghampiri ketukang sound untuk mendiskusikan lagu yang akan ia tampilkan dengan tari.

Rylee membisikan sesuatu kepada tukang sound tersebut. Tukang sound itu mengangguk tanda mengerti. Semua mata sudah memandang Rylee secara penasaran.

1......

2......

3......

"KYAA BABY SARK TU TU TU TU BLACKPINK." Rylee menyanyi dengan keras mengikuti instrumen lagu walaupaun diakhir lirik tiba - tiba otaknya sengklek tetapi tetap lancar kok.

lagu baby sark berbunyi dengan keras. Membuat semua orang melongo sendiri diabutnya.

Tak cukup sampai disitu kekonyolanya, ia bertingkas diatas panggung seolah tak ada beban. Ia menggoyang - goyangkan pinggulnya dengan letoy. Menaik turunkan bokongnya mengikuti alunan musik.

Sedangkan Thea dan Fay sudah dibuat sakit perut akibat tertawa gak berhenti - henti akibat tingkah anak itu.

Baby sark tu tu tu tu

Baby sark tu tu tu tu

Tanganya bergerak menepuk - nepuk kesamping.

"WOI IKUT NYANYI, JANGAN MENDADAK BISU LO SEMUA!" ia masih sempat mengomeli mereka semua saat tida di raff tapi tidak ada yang ikut menyanyi.

Setelah mendengar omelan Rylee mereka semua ikut menyanyi secara bersama - sama. Membuat Rylee tersenyum mendengar itu.

"SAWER DWONG MASSEHH." teriaknya sekali lagi. Sambil menggoyang goyangkan pinggul, badanya ikut berputar serta tangan yang terangkat. Sepertinya urat malu anak itu sudah sudah putus.

Rylee melakukan salto. Serta guling depan belakang saat hampir mencapai akhiran lagu. Kepalanya mendadak pusing akibat melakukan atraksi berbahaya yang hanya dilakukan oleh orang provesional saja.

Rylee tersenyum lebar, "Makan tahu lauknya batu. terima kasih cintaku, aku padamu." Ucapnya disertai gayanya yang sok sambil membungkukan badan.

Tepuk tangan meriah terdengar secara kompak.

Ia kemudian segera turun dari panggung. Seketika ia teringat sesuatu. Hal itu membuatnya kembali lagi ke arah microfon.

"Jika kalian terpesona dengan penampilan gue barusan. Gue siap kok diboking buat nunjukin bakat gue yang lain. Mayan uangnya buat beli cilok sama harga diri Nora." Lanjutnya sambil memelototi Nora. Entah mengapa ia sangat sebal dengan karakter Nora di novel itu. Mumpung ia diberi kesempatan untuk balas dendam, buat apa tidak ia lakukan?

Ia turun dari panggung. Langsung menghampiri Thea dkk ditempat semula. Saat berjalan tadi ia sempat dada - dada kepada orang - orang.

"Gimana bagus kan gue?" Tanyanya.

Thea dan Fay saling pandang seketika mendapat koneksi satu sama lain tawa mereka kembali pecah.

Hal itu tentu membuat 2 orang laki - laki disampingnya terpesona sampai - samoai menggigit bibir bagian dalamnya.

"Lo kece banget sumpah." Ucap Fay yang tak henti - hentinya tertawa. Ia menyeka air mata yang terus mengalir.

"Yayalah Rylee berkodam Dasya nih senggol dong." Ucapnya sambil menepuk dada bangga.

"Maksud lo?" Seakan sadar akan keanehan, Raga angkat biacara alisnya juga turut berkerut.

Rylee derdehem singkat supaya tidak terlalu terlihat panik. "Kepo."

"Aku boleh gabung gak?" Ucap seseorang yang muncul dengan tiba - tiba tepat disamping Raga, membuatnya terlonjak kaget.

"Gak bol-"

"Silahkan." Ucapan Rylee dipotong oleh Thea. Rylee tentu tak tinggal diam, dia ingin proses tapi terhenti saat nentra matanya yang tak sengaja bertubrukan dengan mata Thea yang sedang memberi kode. Seakan tau maksud dari Thea ia lantas mengangguk.

"Makasih kalian memang baik." Ucap Nora.

Raga menggeser tubuhnya, mendekatkan diri pada Thea. Ia merasa tak nyaman saat Nora merepet - repetkan tubuhnya pada Raga. Apalagi Nora kelihatannya sengaja menempelkan payudara ke lengan kekar Raga. "Ish apa sih, jauh - jauh sana."

"Kan aku cuman pengen deket kalian. Kok malah diusir?" Melas Nora. Ia menatap Raga dengan perasaan kecewa.

"Deket matamu." Rylee mengatakan itu dengan wajah dongkol.

Fay sengaja melihat Vier saat Nora dicaci oleh Rylee. Tapi yang ia lihat hanyalah Vier yang menatap tak minat kearah mereka. Bahkan kadang kala anak itu fokus kepada tangan nya yang dari tadi bermain - main pada rambut Fay.

Raga sengaja memindahkan Thea untuk berada disampingnya sebagai tameng antara dirinya dan Nora. Kalau saja Nora bukan perempuan sudah pasti ia akan mendorong tubuhnya dari tadi. "Pindah sini aja ya yang."

Eh

Yang?

____________________


Spam emot'🤟' 👉

PRECARIOUS [Womankind]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang