08

22.4K 2.1K 15
                                    

[Fay X Vier]

"Eghhh...."

Lenguh gadis itu, dirinya terbangun. Mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang ada.

Fay......

Fay masih dengan kebingungan yang melanda. Dirinya bingung sekarang dia berada dimana. Kenapa ruangan ini terasa familiar? Tapi ia merasa belum pernah kesini sebelumnya.

Sampai dirinya mengingat sesuatu. Fay mengingat tadi dirinya akan berangkat keacara sekolah, ekspektasi nya ia akan berangkat bersama sahabatnya. Tapi naas, dirinya malah berangkat bersama Vier.

Vier? Ngomong - ngomong dimana Anak itu sekarang?

"Kerasnya." Ucapnya tak sadar. Ia merasa aneh, tempat tumpuan kepalanya seharusnya kan halus dan empuk. Tapi kenapa ini malah sangat keras.

Secara tak sadar tanganya meraba. Hingga tangan itu bergerak keatas dan......

"Eh?" Fay berucap spontan saat dirinya merasa tanganya basah.

"Anjing." Umpatnya kasar sambil menarik tangan lentiknya darii dalam mulut Vier. Dirinya benar - benar dikejutkan oleh Vier setelah membalikan badan. Vier, dia sungguh gila.

Dengan wajah tanpa dosanya Vier malah menyengir lebar. "Enak."

"Crazy." Mendengar ucapan ngawur Vier membuat Fay menahan dirinya untuk tidak menguliti lelaki dihadapanya ini.

"Hahahaha."

Menentralkan Nafasnya yang tidak beraturan. Ada hal yang lebih penting sekarang dari pada menguliti lelaki ini. "Sekarang kita dimana?"

"Di ruangan gue." Jawabnya singkat

"Lo gak ngurusin acara?" Tanya Fay heran., pasalnya sekarang kan ada acara besar disekolah, sudah kewajiban Vier untuk berpartisipasi pada acara itu karna dia selaku ketua osis yang seharusnya menjadi panutan yang baik untuk murid - murid yang lainya.

"Gak."

"Lo kok goblog sih."

"Hah?" Kaget Vier kenapa tiba - tiba dirinya dikatain.

"Lo ketua osis seharusnya lo ikut nimbrung ngurusin acara. Apalagi ini hari H." Persetanan dengan sifat cool nya, menurtnya mencoba untuk menyadarkan Vier bahwa dia goblog bin bego adalah hal baik.

Vier menoyor pelan jidat Fay. "Lo juga wakil osis."

"Gue kan udah keluar." Memutar bola matanya malas.

"Belom gue setujui jadi belom resmi." Ucap Vier disertai nada bangga.

"Lo gak takut dikeluarin dari osis karena kerja lo yang lolot ini?" Tak menggubris Ucapan Vier. Dari pada adu bacot dengan Vier lebih baik Fay mengalihkan pembicaraan yang lebih berfaedah.

"Gak bakal." Jawabnya disertai senyum miring.

"Mending sekarang lo pergi deh ngurusin acara, kasian juga anak - anak osis pasti kelimpungan." Langsung saja ke intinya, sebenarnya Fay ingin segera pergi dari sini dan menghindari orang dihadapanya ini.

"Ayo!" Ajaknya sambil mengandeng tangan Fay.

Menyentak tangan Vier pelan dan berucap, "lah kok sama gue?"

"Kan lo wakil osis." Jawabnya, kembali mengandeng tangan Fay. Fay sudah menolak tapi tak digubris oleh Vier, alhasil ia hanya menghembuskan nafas pasrah saja.

Acara gandengan tangan itu berlanjut hingga ke tempat acara dilaksanakan. Dan perlu kalian tahu, tadi untungnya otak licik Fay dapat diajak kerja sama. Ia membuat perjanjian dengan Vier bahwa Ia mau menurutinya untuk ke acara Bazar asalkan ia tak ingin berkerja _sama sekali untuk acara itu. Bodohnya Vier hanya menurutinya saja.

"Lepas." Ucap Fay dengan menyentak tangan Vier. Enak aja mau cari kesempatan.

Vier berjalan kearah seseorang yang sepertinya juga anggota osis juga. "Gimana acaranya?"

Orang itu menoleh. "lancar Alhamdulillah."

Vier mengangguk - nganggukan kepalanya dan berucap, "Lo udah laksanain apa yang gue bilang kemarin?"

"Udah kok, Btw berkat rencana lo acara ini sempurna banget. Makasih ya."  Ucap Della riang.

Fay melotot kan matanya, padahal dirinya mengira Vier bakalan kena amuk tapi sekarang malah dipuji. Melirik Vier sekilas, ia mencibik kesal saal mendapati ekspresi menyebalkan yang ditampakkan Vier.

Fay melangkahkan kakinya meninggalkan Vier dan Della dengan kesal. Hal itu terhenti saat Vier menarik tanganya menyebabkan dirinya tertubruk oleh dada bidang Vier.

"Awshhh...." Ringisnya.

"Udah dibilangin disini aja sama gue." Ucap Vier penuh dengan penekanan disetiap kalimatnya. Ia memandang tajam kearah Fay.

"Anjing lo." Umpatnya, tanganya setia mengusap - usap jidatnya.

"Ekhem." Della berdehem dengan keras, ia merasa situasi dirinya sangat canggung dan cukup bingung dengan dua orang dihadapanya ini. Padahal dulu seperti kucing dan tikus tapi sekarang malah nempel - nempel.

"Kalau gitu, gue kesana dulu ya." Lanjutnya. Bergegas meninggalkan Vier dan Fay dengan tergesa.

Fay hanya diam saja disamping Vier. Selang beberapa menit ia memutar bola matanya malas saat melihat adegan didepanya ini. Saat ini Nora_protagonis Wanita_sedang sedang tebar pesona dan mencari perhatian Vier. Tapi disini terdapat keanehan, yaitu Vier malah menatap Nora malas padahal seharusnya dia kan excited.

Sudah muak dengan itu. Fay mencoba pergi dari sana. "Yeay." Soraknya senang saat ia berhasil terlepas dari Vier.

Vier melirik sekilas ke arah samping, mencoba memastikan apakah orang yang bersangkutan masih berada disana. Tapi ternyata nihil.

"Bandel ish kan jadi tertarik gue." Gumamnya disertai kekehan singkat.

________________

PRECARIOUS [Womankind]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang