Bab 56: Menyelamatkan Aika🔞

101 6 0
                                    



🔞🔞🔞
Mengandung adegan perkelahian

🚫🚫🚫

Yuu menepuk pundak Arbie. Dia melirik ke arah pengawalnya yang sedang bersembunyi di balik mobil yang terparkir di sana. Mereka saling berpandangan. Yuu memberikan isyarat dengan jemarinya.  Beberapa orang mengangguk dan bergerak ke arah selatan gedung. Yuu kembali memberikan isyarat pada orang-orang yang bersembunyi di belakangnya. Mereka bergerak ke arah timur bangunan. Setelah semua orang siap di posisinya. Yuu memerintahkan Arbie untuk tetap diam di belakangnya.

Arbie tak mau menurutinya, dia berjalan lurus saja bersama Ed menuju dua orang berpakaian rapi yang menjaga pintu. Yuu mendengkus kesal, dia benar-benar tak habis pikir. Arbie, tak mau mendengarkannya. Sesuatu bisa saja terjadi padanya. Dia hanya ingin melindungi semuanya.

"Bangsat!" geramnya.

Arbie memanggil dua penjaga itu. Keduanya menoleh, dan langsung berdiri. Ed mengacungkan pistolnya ke arah penjaga, keduanya langsung mengangkat keduatangannya.

"Buka pintunya!" teriak Edward.

Keduanya menurut, salah satunya membukakan pintu. Edward maju satu langkah, Arbie berjalan santai di belakangnya. Namun, salah seorang dari penjaga itu menyadari jika pistol yang dibawa adalah senjata palsu. Dia menendang tangan Ed sampai pistol yang dipegangnya jatuh.

Arbie memasang kuda-kuda. Dia mengacungkan tangannya, ujung jarinya memancing salah satu penjaga untuk maju. Edward mencoba berdiri, dia juga ikut memasang kuda-kuda. Dalam sebuah hentakan yang sama mereka berdua menendang dua penjaga itu sampai ambruk.

Pintu besi itu terbuka, ada banyak orang yang keluar dari dalamnya. Arbie dan Edward berpandangan. "Sial!" desis Edward.

Arbie mencebik, dia menangkis kayu yang melayang di wajahnya dengan tangan. Edward berlari menghindari pukulan. Yuu terpaksa maju, beberapa orang sudah berkumpul di dekat Arbie dan siap menghajarnya dengan kayu.

"Astaga, dasar bebal!"

"Apa yang kalian tunggu! Ayo seraaang!" teriak Mario.

Yuu menoleh, rencananya untuk mengerebek dengan tenang tanpa keributan langsung hancur begitu saja. Kekacauan yang dibuat Arbie dan Mario benar-benar membuatnya frustrasi. Dia pun akhirnya ikutan maju.
.
Aika membuka matanya, dia terikat di dalam sebuah kamar yang sangat bau dan pengap. Dia mencoba melepaskan ikatan lakban di tangannya. Dia ketahuan menelepon Arbie. Seseorang menampar wajahnya sampai membuatnya tak sadarkan diri. Tubuhnya sekarang diikat rapat, tak ada yang bisa digerakkan kecuali jari jemarinya.

Dia mencoba melepaskan lakban yang menempel di mulutnya. Tangannya diikat ke depan, dengan lakban hitam. Aika melihat sekelilingnya, untuk mencari adakah benda yang bisa dia gunakan untuk melepaskan ikatan.

Aika teringat sesuatu, dia mengangkat tangannya setinggi yang dia bisa. Lalu, dia hempaskan tangannya ke bawah dengan kuat. Sebuah hentakan keras membuat lakban itu sedikit longgar. Aika mengulanginya sampai simpul yang ada di badannya terlepas. Aika mencoba melepaskan lakban yang membungkus kedua kakinya. Dia tak punya waktu banyak, Arbie mungkin saja bisa terluka.

Simpul di kakinya akhirnya terbuka, dia mencoba berdiri. Ada suara orang berlari di luar gedung.

"Tolong!" pekiknya kuat.

"Aika?" Suara itu sangat dikenalnya, suara Om Vino.

"Om! Aika di sini Om!"

Namun, malang tak dapat dielakkan, seseorang menyadari Aika sudah terjaga. Dia membuka pintu, dibantingnya pintu reot yang sudah hampir copot dari engselnya itu.

Proposal Cinta (Revisi)Where stories live. Discover now