WIR 28

55 6 2
                                    

Ahn Hee Yeon

Eomma pernah memberitahu dimana rumah sakit yang merawatku saat kecelakaan itu. Sudah lama aku ingin mengunjungi tempat ini, namun Eomma selalu melarang. Dia katakan tidak menghormati keluarga Hani, jika aku berusaha mencaritahu tentangnya.

"Kau yakin?" Young In berbisik sejenak.

Aku mengangguk. "Sangat. Aku harus mengunjunginya."

Seorang suster menghampiri kami di meja kasir. Dia memberikan beberapa formulir yang tampak sedikit usang. Hanya formulir ini yang masih tersisa. Dokter yang menanganiku pun sudah berhenti dari rumah sakit ini.

"Apa aku bisa mendapatkan alamat pemakamannya?" tanyaku.

"Kami tidak dapat memberitahu tanpa persetujuan dari keluarga mendiang," balasnya.

"Baiklah. Kamsahamnida," pamitnya.

Hanya dengan formulir ini? Aku tidak akan mendapatkan apapun. Alasanku ke sini untuk mengetahui dimana Hani di makamkan, tapi justru aku dapat mengetahuinya.

"Sudahlah. Kau tidak perlu seperti ini," katanya.

"Andweyo. Aku tidak tahu bagaimana wajahnya, aku tidak tahu siapa dia, tapi dia mempertaruhkan nyawanya untuk orang asing sepertiku. Menurutmu yang aku lakukan ini salah?" jelasku.

"Kau merasa menyesal menerima bantuannya?" Young In bertanya.

"Mwo?"

"Kau tampak masih tidak terima dia membantumu. Tidak perlu merasa bersalah. Dia mendonorkan hatinya untukmu bukan tanpa alasan. Walaupun saat itu bukan kau yang membutuhkannya, orang itu akan tetap memberikannya pada yang lain."

"Young In-ah—"

"Apa aku salah? Aku hanya berspekulasi," sambarnya.

"Kenapa kau jadi seperti Eomma? Aku mengajakmu karena aku pikir kau akan mendukungku," sesalnya.

"Aniyo. Aku ingin menyadarkanmu. Jangan merasa menyesal. Kau hanya akan membuat Hani bersedih," balasnya.

Aku duduk di kursi rumah sakit. Rasanya tidak ada harapan untuk bertemu dengan Hani. Aku hanya ingin minta maaf dan juga ucapan terima kasih. Kenapa keluarganya sangat tidak ingin identitas anaknya terungkap?

"Kau tidak lapar? Habis makan kita cari cara lain," ajaknya.

Baiklah. Aku pasti dapat bertemu Hani!

***

Yook Sung Jae

Aku menuruti keinginan Cho Rong untuk bertemu secara langsung. Dia pasti sudah mendengar semuanya dari Chang Sub. Seberapa keras pun aku menyembunyikannya, pada akhirnya bangkai tetap akan tercium.

"Kau baik-baik saja?" Kalimat pertama yang Cho Rong ucapkan.

Kami bahkan sangat dekat, tapi entah kenapa saat ini terasa canggung satu sama lain.

"Tentu saja. Bagaimana dengan Noona?" tanyaku balik.

Cho Rong menggelengkan kepalanya. Dia tersenyum kecil menatapku. Entah apa maksudnya, dari cara dia menatapku, pasti ada sesuatu hal yang terjadi dengannya.

비가 내리면 || When It RainsOnde histórias criam vida. Descubra agora