21 - Drama?

27 17 43
                                    

"Baik silahkan kalian cari teman kelompoknya masing-masing," ucap Pak Dani.

Bahu Lia langsung saja ditarik oleh Bram di belakangnya, "AP, lo sama gue, ya?"

"Yes, oke lah. Gue juga bingung mau sama siapa," ujar Lia.

Kelas XII IPA 3 kini ditugaskan untuk membuat sebuah drama.

Lia lelah dengan semua tugas ini. Tapi ya mau bagaimana lagi.

"Siapa aja kelompok kit--" Baru saja Lia akan bertanya pada Bram, tiba-tiba ucapannya terpotong oleh suara milik Dewa.

"Bram, gue gabung sama lo ya?" tanya Dewa di sebelahnya Bram.

Bram langsung menyambut baik Dewa dan membiarkan pria itu duduk disebelahnya.

"Kelompok kita siapa aja?" tanya Dewa.

"Lo, gue, Prasetya, AP, Dita, sama siapa ya lagi 2?"

"Ajak Bima coba," saran Dewa.

"Oh, coba Rio juga," saran Lia.

"Ngapain ngajak dia?" tanya Dewa sinis.

"Lah? Kenapa emang? Kan kurang lagi 2?" jawab Lia yang tak kalah sinisnya.

"Ya kan--"

"Huush, shut up. Berisik banget kalian, jangan pacaran disini," tegas Bram.

Sedangkan Dewa dan Lia lalu hanya meledek satu sama lain. Saling menjulurkan lidah dan meledek tanpa suara.

Dan pada akhirnya, Rio dan Bima juga ikut dalam kelompok mereka.

"Yah, oke. Jadi kita mau buat drama apa nih?" tanya Bram.

"Yang so sweet dong pasti, kan ada ciwi-ciwi," ujar Bima.

"Ngawur," ujar Lia.

"Yaudah, terus apa? Kalian tau ga drama apa yang ada cewek tapi ga romantis?" tanya Bram.

Namun semuanya terdiam. Mereka juga tak tahu harus memilih drama apa. Pasalnya mereka semua jarang menonton film.

"Frozen?" tanya Dita.

"Eh, iya. Pas kan ceweknya 2?" ujar Bram.

"Ih, gamau. Tar yang jadi Elsa siapa? Yang mau nyanyi siapa? Yang mau acting action gitu siapa? Dita kan? Even gue jadi Anna kayanya juga ga bakal bisa," ujar Lia.

"Ya juga sih. Terus apa dong?"

Mereka kembali berpikir.

"Moana?"

Dita menggeleng, "Susah kalo kita mah."

"Tarzan aja gimana?" saran Dewa.

Semua langsung tertawa ngakak mendengar saran dari Dewa itu.

"Lo yang jadi tarzan, ya?" ujar Bram sambil tertawa.

"Gamau, kasi Bima aja. Mukanya mirip kek tarzan."

Tawa mereka semua kini kembali pecah mendengar jawaban Dewa.

"Udah, udah. Apa nih jadinya?" ujar Bram frustasi.

"Rapunzel aja gimana?" tanya Prasetya dengan wajah yang berbinar-binar.

"Widih, bagus juga tuh!" seru Bram.

"Tapi perannya emang cukup?" tanya Lia.

"Di kompres aja perannya kalau ga cukup," saran Rio.

"Emang perannya panas? Sampe harus dikompres," kata Dita polos.

Unspoken FeelingWhere stories live. Discover now