02 - Setan

89 47 32
                                    

Tak, lo di kelas?|


Lia bosan. Ia masih tak tahu harus dengan siapa. Dita pergi dengan teman lama nya. Sedangkan Rani dan Tiara sedang ekstra.

Sekarang hari sabtu. Hari dimana tak ada pelajaran, namun full dengan kegiatan ekstra. Sedangkan Lia hanya mengikuti 1 ekstra kulikuler minat dan 1 wajib. Yang minat pun ia jarang datang, karena ia sudah kelas 12 dan tak memerlukannya.

Satu-satunya jalan adalah keluar bersama Puspita, sesama manusia gabut.

|Gue di kelas. Gabut?

|Keluar yok😭

Ah, Puspita ini memang pengertian.

Yok gaz|

Tunggu di depan kelas lo|

Puspita adalah salah satu teman dekat lamanya. Kini ia masuk di kelas XII IPA 4. Bersebelahan dengannya. Makanya ia masih sering bertemu dengan Puspita. Namun ia juga masih ga enak kalau langsung nyerobot ke kelas orang.

Sebenarnya Lia masih memiliki 2 orang teman dekat lagi, Santi dan Anindya. Dulu mereka berempat adalah satu kesatuan yang tak bisa terpisahkan. Apabila salah satu dari mereka ke kantin, semua juga pergi ke kantin. Tapi kini mereka terpisahkan oleh kelas. Santi dan Anindya berada di kelas XII IPA 1.

Lia langsung mengunci layar HP-nya, dan bergegas menuju luar pintu kelasnya. Ia menoleh ke kanan kiri, dan akhirnya menemukan Puspita di depan kelasnya. Dan mereka sama-sama sedang mencari satu sama lain.

"Duh, bosen tau," rengeknya pada Lia. Sedangkan Lia hanya terkekeh. "Ya sama, gue juga."

Ia dan Lia sama-sama bosan karena mereka berada di ekstra yang sama. Jadi, ya begitulah.

"Eh lo uda kenal dia ga si? Kenalin, dia Sanis," ujar Puspita sambil memperkenalkan teman disebelahnya itu.

"Ah, hai, aku Avrilia. Panggil Lia aja," sapa Lia ramah dan mengajak Sanis menjabat tangan.

Sanis pun membalas jabatan tangan Lia dan tersenyum.

"Kantin yuk," ajak Puspita lalu dibalas anggukan oleh Lia dan Sanis.

Padahal Lia dan Sanis baru bertemu beberapa jam yang lalu, tapi mereka sudah cukup dekat. Sudah terlihat seperti teman dekat.

"Li, lo gamau masuk ke kelas gue?" Lia menggeleng keras. "Gue gaenak masuk kelas orang."

"Aish, santai aja kali. Di kelas gue sepi."

"Bener kata Puspita, dikelas kita paling cuma ada beberapa orang. Terus sibuk sendiri."

Lia tetap menggeleng. "Justru itu. Kalo sepi bahaya, nanti ada setan."

Puspita langsung menoyor kepala Lia. Sedangkan yang ditoyor itu hanya cengengesan.

"Yaudah kalau gamau, lo tunggu disini dulu. Gue mau ambil air." Lia mengangguk mendengar itu. Dan ia hanya duduk sendiri di depan kelas. Karena Puspita dan Sanis sedang mengambil air.

"Li, sini deh bentar," panggil Puspita dari jendela kelasnya. Lia pun menghampiri Puspita ke jendela. "Kenapa?"

"Masuk bentar, gue mau nanya tugas."

Unspoken FeelingWhere stories live. Discover now