LEONA 🌻 33

131 32 25
                                    

Jangan lupa tinggalin jejak kalian sebelum membaca.

Kalo ada typo/kesalahan dalam menulis langsung komen aja ya.

° • ° • ° • ° • ° •

Adegan dimana Bara mengelus pundak Raya sangat lama, membuat situasi keduanya menjadi canggung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adegan dimana Bara mengelus pundak Raya sangat lama, membuat situasi keduanya menjadi canggung.

"Mm, lo ... temen sekolahnya Leona?" tanya Raya membuka obrolan setelah sekian lama diam. Bara mengangguk menanggapi pertanyaan Raya. "Lo sendiri? Siapanya Leona?" Raya menoleh dan menjawab, "G-gue ... sahabatnya," jawab Raya ragu.

"Kenapa gagap?"

"Hng? Emm, gak, gak papa."

"Mm, terus, kok lo di-"

Ceklek

Pintu ruang inap Leona terbuka dari dalam, menandakan para dokter dan perawat sudah selesai bertindak. Bara segera berdiri dan mendorong kursi roda yang digunakan Raya, lalu menghampiri Bundanya (dokter Vita).

"Gimana kondisi teman Bara, Bun?" tanya Bara pada Bundanya tanpa embel-embel dokter. "Di mana orang tuanya? Bunda mau bicara." Bara menunjuk ke arah koridor rumah sakit yang menuju taman. "Tadi Bara liat Papanya bawa Mama Leona ke sana, coba Bunda cek aja."

Dokter Vita mengangguk dan segera berjalan menuju tempat yang dimaksud oleh Bara.

"Mm, sus, Leona udah boleh dijenguk?" tanya Bara pada perawat yang masih berdiri di pintu ruangan. Perawat itu mengangguk.

"Tapi jangan berisik, ya. Biar pasien tidak terganggu."

"Oke, terima kasih, sus. Ah, satu lagi, teman saya kapan sadarnya ya, sus?"

"Tadi seharusnya sudah sadar, tapi karena ada kejadian seperti tadi, mungkin besok."

Bara mengangguk mengerti.

"Mm, makasih, sus," ucap Bara dan Raya dengan kompak. Lalu keduanya masuk dan langsung duduk di samping kiri tempat tidur pasien. Raya dan juga Bara, terus mengamati wajah Leona yang semakin lama semakin pucat.

Raya mencoba mengambil tangan kiri Leona yang terpasang infus dan membelainya dengan pelan. Merasa ada yang aneh, Raya membalikkan punggung tangan Leona.

"Haah!!" Raya menyentak tangan Leona dengan kasar. Hal itu tak luput dari pandangan Bara. "Lo apa-apaan sih! Udah tahu tangannya di infus, malah lo hempas gitu aja. Lo kira tangan Leona itu barang?!"

L E O N A [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang