LEONA 🌻 17

120 30 30
                                    

Jangan lupa tinggalin jejak kalian sebelum membaca.

Kalo ada yang typo/kesalahan dalam penulisan, langsung komen aja ya.

° • ° • ° • ° • ° •

"Leona, Ibu minta kamu untuk menjadi perwakilan olimpiade ya? Kali ini Matematika, bukan Kimia

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.

"Leona, Ibu minta kamu untuk menjadi perwakilan olimpiade ya? Kali ini Matematika, bukan Kimia. Kamu bisa kan?"

"Mm, tapi saya kurang terbiasa sama Matematika, Bu. Kalau bisa, saya cukup Kimia saja."

"Ibu juga maunya seperti itu, tapi Tere tidak bisa datang di hari pelaksanaannya nanti. Untuk sementara ini, kamu menggantikan Tere dulu ya?"

"Tapi ... saya me-"

"Soal itu tidak usah khawatir, Ibu sudah bicara pada Tere. Jadi, kamu mau ya?"

Mau tidak mau, yang ku lakukan hanya bisa mengangguk dengan pasrah. Setelah menyetujuinya, aku segera keluar dari ruang guru dan kembali ke dalam kelas. Rasanya, aku belum terbiasa dengan situasi saat ini. Karena beberapa hari ini, aku hanya pergi sendirian tanpa adanya seorang teman.

Sera benar-benar menepati omongannya, ia tidak main-main. Nyatanya, ketika aku baru saja sampai di kelas, Sera langsung menyindirku habis-habisan.

"Lucu banget ya, bisa-bisanya gue nawarin dia buat jadi temen gue."

"Tapi kayaknya, dia udah dijauhin sama sahabatnya sih hahahah."

"Eh! Liat tuh, orang miskin masuk kelas! Ternyata dia masih punya muka ya hahaha." Tawa Sera di ikuti yang lain. Tapi beruntungnya, teman sekelas tak ada yang berpihak pada Sera. Ternyata memang benar, bahwa selama ini Sera selalu menjadi perbincangan anak kelas. Bagaimana aku bisa tahu? Karena Tere sering membicarakan Sera.

Entah sejak kapan, kini aku dan Tere menjadi lebih sering berbicara satu sama lain. Ku kira dia anak yang pendiam, ternyata tidak juga. Dia begitu asik, bahkan tingkah lakunya mampu menghiburku. Tapi, entah mengapa sikapnya terlalu kasar.

Sikapnya yang kasar membuat seisi kelas geram dengannya. Yah ... pantas saja Sera dan temannya membenci Tere, ternyata begini alasannya. Selain itu, Tere masih memiliki sifat baik. Contohnya, seperti tugas kelompok. Dia rela mengerjakannya sendiri demi nilai. Memang ya, anak yang ambisius itu berbeda.

Lain halnya denganku, yang melakukan hal ini itu demi Mama dan Papa agar tidak marah padaku. Hah, rasanya sakit ketika menyebut kedua panggilan itu. Entah mengapa, aku merasa muak dengan kenyataan ini. Diriku yang dulu, menjadi berbeda dengan yang sekarang. Apa kalian menyadari itu semua?

L E O N A [TAMAT]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα