LEONA 🌻 3

266 69 85
                                    

Jangan lupa tinggalin jejak kalian sebelum membaca.

Kalo ada yang typo/kesalahan dalam penulisan, langsung komen aja ya.

° • ° • ° • ° • ° •

Kini siang telah berganti menjadi malam, waktu menunjukan pukul 20

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kini siang telah berganti menjadi malam, waktu menunjukan pukul 20.00 WIB yang tandanya sudah mendekati waktu tidurku. Saat ini aku tengah tidur terlentang, dengan headset yang menempel pada telinga.

Aku asik menatap langit-langit kamar sambil membayangkan masa sekolahku nanti. Bukankah SMA sangat menyenangkan? Ah, rasanya aku tidak sabar untuk segera menjadi anak SMA.

Tapi, bagaimana dengan Raya dan Diara? Apa Diara benar akan satu sekolah denganku? Apa Raya akan baik-baik saja? Hah, perpisahan itu jahat. Semoga mereka selalu baik-baik saja, aamiin.

"Melati, tidur!"

Aku terkejut ketika mendengar suara yang cukup keras di kamarku. Aku segera duduk tegak dan melepas headset. Lalu aku menemukan Papa yang kini tengah berdiri tepat di pintu kamarku.

"Iya Pa, kalo gitu Melati tidur dulu." Setelah itu aku melihat Papa menutup pintu kamar. Sudah waktunya tidur, tapi entah kenapa aku tak ingin cepat tidur. Rasanya sangat membosankan.

"Hasil ujianku gimana ya?" Aku bertanya pada diriku sendiri sembari menatap langit kamar. Entah kenapa perasaanku tidak seperti biasanya, saat ini ... seperti ada rasa khawatir.

"Semoga baik-baik saja." Setelah itu aku lebih memilih untuk bermain ponsel. Tapi, sebelum aku melakukan itu, aku sudah mengunci pintu kamar dan mematikan lampu.

Tiba-tiba ada banyak notifikasi masuk ke dalam ponsel, ku lihat ada banyak pesan masuk dari Diara.

Diara Pradipta

|Hoi
|Leonaaaaa
|Onaaa
|Onaku sayang
|Heeeyyy
|Yuhuuu
|Leonaaa, lo kemana si?
|Ya allah, bales napa si lo
|Parah lo, masa gue di kacangin
|Dahlah, tu de poin aja gue mah
|Is ni bocah, masih blom baca wa gue
|Ok, jadi gini intinya. Gue ga tau bisa satu sekolah sama lo atau engga, tapi gue bakal usahain
|Kalo kita pisah sekolah, gue harap lo baik-baik aja
|Gue sama Raya tetep jadi temen lo kok

Aku di sini|
Haha, maaf ya, tadi Papa suruh tidur|
Beda sekolah juga ga papa kok|
Iya, pasti aku baik-baik aja|
Kita harus tetep temenan dong|

Aku bingung ketika Diara mengatakan hal itu, namun ku biarkan saja. Lagi pula, bagaimana kita bisa menjadi seseorang yang lebih dewasa jika kita bertemu orang yang selalu satu frekuensi dengan kita?

Setelah membalas pesan Diara, aku melihat ada pesan lain yang masuk dari Raya. Belum sempat ku balas, namun Raya sudah menarik pesannya.

L E O N A [TAMAT]Where stories live. Discover now