LEONA 🌻 26

110 29 53
                                    

Jangan lupa tinggalin jejak kalian sebelum membaca.

Kalo ada typo/kesalahan dalam menulis langsung komen aja ya.

° • ° • ° • ° • ° •

Aku menyempatkan diri untuk sarapan, karena perutku kosong semalaman

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Aku menyempatkan diri untuk sarapan, karena perutku kosong semalaman. Bayangkan saja, terakhir kali aku makan saat kemarin siang, itu pun hanya terisi oleh camilan yang dibeli oleh Bara.

Jujur saja, sebenarnya nafsu makanku tidak ada. Tapi perutku tidak mampu untuk diajak kerja sama. Perutku perih semalaman, bahkan hawa panas itu kembali menyerang dadaku. Apa iya ini disebut penyakit? Penyakit lambung?

Ah, sudahlah, tidak penting. Yang saat ini tengah ku pikirkan adalah, bagaimana caranya agar Mama tidak mengetahui kelakuan Papa di luar sana. Aku takut Mama mengetahui hal ini, dan berakhir berpisah seperti kedua orang tua Raya.

Aku bisa saja menutup mulut, tapi aku takut jika Mama mengetahuinya dari mulut orang lain. Aku takut jika suatu waktu Papa Raya datang untuk meminta pertanggung jawaban, atau bahkan menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Aku memang lelah dengan sikap kedua orang tuaku, tapi aku tidak ingin mereka berpisah.

"Kenapa tidak berangkat sekolah? Sudah jam berapa ini?" Mama tiba-tiba membuka suara. Aku sontak menoleh dan melihat arah jam dinding. Bel masuk akan berbunyi sekitar 20 menit lagi, itu tandanya aku harus berangkat sekolah sekarang.

Walaupun perutku hanya terisi nasi sebanyak 5 sendok makan, namun itu jauh lebih baik dari pada tidak terisi sama sekali. Aku segera menghampiri Mama dan mencium tangannya. Setelah itu, aku langsung pergi meninggalkan area makan.

grep

Tanganku ditarik secara paksa oleh Mama.

"Kalau mau sekolah itu jangan lemes! Ingat, waktu olimpiade kamu tinggal beberapa hari lagi. Kamu tidak akan punya waktu untuk beristirahat!"

Aku mengangguk dan segera pergi meninggalkan rumah. Setelah menempuh perjalanan selama 17 menit, akhirnya aku sampai di depan gerbang sekolah. Aku beruntung, sebab pintu gerbang ditutup setelah aku masuk ke dalamnya.

Aku segera berlari ke arah kelas, dan mulai berlatih soal kembali. Aku tidak ingin disakiti lagi, lebih baik aku mengabulkan keinginan Mama dan Papa supaya mereka berhenti melakukan hal ini.

Setelah berlatih soal, tak lama kemudian Tere datang dan langsung duduk di tempat. Awalnya aku takut ia akan memulai masalah, nemun ternyata tidak. Aku dapat menghela nafas lega, dan melanjutkan kegiatanku kembali sampai guru datang.

Untungnya, hari ini adalah hari Jumat. Jadi aku bisa selesai lebih cepat dari hari biasanya. Pulang sekolah jam 10, dan bimbingan untuk olimpiade hanya 2 jam. Sudah ku pastikan, jam 1 siang nanti aku sudah tiba di rumah dan segera istirahat. Baru membayangkannya saja sudah membuatku tidak sabar.

L E O N A [TAMAT]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin