LEONA 🌻 11

162 42 71
                                    

Jangan lupa tinggalin jejak kalian sebelum membaca.

Kalo ada yang typo/kesalahan dalam penulisan, langsung komen aja ya.

° • ° • ° • ° • ° •

Aku masuk ke dalam rumah dan langsung menuju kamar untuk berganti pakaian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku masuk ke dalam rumah dan langsung menuju kamar untuk berganti pakaian. Setelahnya, aku segera turun ke bawah untuk memasak nasi dan menyiapkan menu makan siang.

"Mama kamu mana?" tanya Papa dari arah kamar. Aku menoleh tanpa menjawab pertanyaan Papa. Aku bingung ingin menjawab apa, takut Papa marah jika mengetahui bahwa Mama masih arisan dengan teman-temannya.

"Heh! Ditanya sama orang tua itu dijawab, bukan diem aja!" Setelah mengatakan hal itu Papa langsung meninggalkan area dapur. Hah, syukurlah Papa tidak bertanya lagi.

Aku segera memasak nasi kemudian memasak sayur dan beberapa lauk untuk makan siang.

"Kamu di mana?" Aku mendengar Papa sedang berbicara. Tentu saja aku heran, memangnya Papa bicara dengan siapa? Aku segera mengecilkan api kompor dan melihat Papa dari belakang, ternyata sedang menelpon seseorang.

Tapi tunggu, apa Papa sedang menelpon Mama?

"Kamu gimana sih?! Bukannya pulang ngurusin rumah, malah keluar arisan ga jelas! Suami pulang itu harusnya disambut, ini malah rumah kosong. Mana ga ada makan siang!"

Loh? Ku kira Mama akan berbohong, tapi kenapa sekarang Papa marah? Yah, kalau di ingat-ingat sih seharusnya Papa sudah paham akan kelakuan Mama. Kan Papa sudah tahu sejak di rumah Nenek dan Kakek.

"Pulang sekarang!" Setelah mengatakan itu Papa langsung mematikan sambungan dan memasukkan ponselnya ke dalam saku. Dan saat itu juga Papa melihat kehadiranku.

"Kamu nguping?! Iya?!" Papa tiba-tiba mendekat ke arahku dengan tatapannya yang tajam. "Ngapain kamu di dapur? Belajar sana! Kamu pulang di rumah itu bukan buat istirahat, tapi belajar buat sekolah besok! Paham kamu?!"

"Ta-tapi Melati la-lagi siapin makan si-siang." Aku menjawab dengan gagap, karena merasa takut. Ku kira Papa tak menerima alasanku, tapi ternyata Papa berlalu pergi meninggalkan dapur dan kembali masuk ke dalam kamar.

Aku pun dapat menghela nafas lega seraya mengelus dada, kemudian melanjutkan masak. Setelah selesai, aku segera memindahkan hasil masakanku ke piring dan mangkuk, lalu meletakkanya di atas meja makan.

Setelah dirasa siap, aku segera melangkahkan kaki ke kamar Papa. Saat hendak membuka pintu, tiba-tiba aku mendengar suara Mama dari arah ruang tamu. Kehadiran Mama tak membuatku mengurungkan niat sebelumnya.

tok tok tok

"Papa ... Melati udah selesai masak, kita makan yuk, Pa?"

Tak ada balasan dari dalam kamar. Alisku mengkerut heran, apa iya Papa tidak mendengar? Lalu aku mengetuk pintu untuk yang kedua kalinya.

L E O N A [TAMAT]Where stories live. Discover now