LEONA 🌻 25

99 29 67
                                    

Jangan lupa tinggalin jejak kalian sebelum membaca.

Kalo ada typo/kesalahan dalam menulis langsung komen aja ya.

° • ° • ° • ° • ° •

"Bara! Kamu ngapain duduk di sebelah Leona? Regu kamu bukan di barisan situ!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bara! Kamu ngapain duduk di sebelah Leona? Regu kamu bukan di barisan situ!"

"Ck! Aduh, kak, yang penting kan saya hadir. Udah lah, gak usah peduliin saya. Kakak lanjut aja tuh materinya."

"Lah, ngatur."

Bara tersenyum kemenangan ketika kakak pemateri yang ada di depan lebih memilih untuk mengalah. Aku menyikut perutnya sampai Bara meringis kesakitan.

"Duh, kamu ngapain sih, hmm?" ucapnya tanpa memperhatikan sekitar, bahwa saat ini ia telah menjadi pusat perhatian kelas.

"Bara! Kalau kamu berisik lagi, keluar!" Tegas kakak pemateri yang ada di depan. Bara memberi hormat dan menjawab, "Siap, kak!"

Kemudian ia mengangkat kedua alisnya seperti sedang menggodaku. Aku tersenyum.

"Kamu pindah sana, jangan di sini. Emang kamu gak takut kena marah sama kakak yang di depan?" tanyaku dengan berbisik. Ia mendekat ke arah wajahku dan menjawab, "Engga, aku jauh lebih takut kalau para iblis gangguin kamu. Nanti kamu nangis lagi kayak tadi." Aku memukul lengannya pelan, dan dibalas dengan tawa.

Posisiku saat ini adalah duduk melingkar bersama yang lain. Di sebelah kiriku ada Bara, dan sebelah kanan ada Mela. Di samping Mela, ada Octa. Dan di sebelahnya lagi ada Sera, Renata, Tere, dan juga Wafa.

"Nah, kurang lebihnya materi hari ini segitu dulu. Sisanya untuk hari selanjutnya. Sekarang, kakak minta para ketua regu untuk membagi tugas pada setiap anggotanya. Kalian bisa tulis di kertas selembar, tulis nama ketua regu kalian dan juga anggota. Lalu di sampingnya, kalian tulis barang bawaan yang akan kalian bawa, paham?"

"Siap, paham!" Jawab sekelas dengan kompak. Setelah mendapatkan arahan, Bara pamit untuk pindah ke regunya karena ia ditunjuk sebagai ketua.

"Aku ke sana dulu ya? Kalau para iblis ganggu, kamu bacain ayat kursi aja. Siapa tau kesurupan." Bisik Bara sebelum berlalu pergi. Tanpa sadar aku bergumam, "Emang iblis bisa kesurupan?"

Suara dari regu lain membuat suasana kelas menjadi ramai. Tapi tidak dengan reguku. Aku melihat Mela dan Octa yang saling berbicara namun berbisik. Tere dan Wafa yang membahas masalah olimpiade. Kemudian Sera dan Renata yang asik bermain ponsel sambil berbicara mengenai produk wanita.

Aku memanggil semuanya.

"Mm, semuanya! Aku ... Minta perhatiannya sebentar." Mela dan Octa berhenti berbicara dan menghadap padaku. Begitu juga dengan Sera dan Renata, meskipun keduanya terlihat enggan. Sedangkan Tere dan Wafa hanya melirik, lalu kembali membicarakan masalah olimpiade kembali.

L E O N A [TAMAT]Where stories live. Discover now