First Girlfriend To Brondong

By palupiii07

649K 159K 186K

*new version Salah Kode! Niat hati ingin clubbing untuk menghilangkan patah hati setelah tau mantan pacarnya... More

Prolog : To My First Love
🎵SONG : Cruel Summer - Taylor Swift🎵
[1] With You, I'm Drunk In The Back Of The Car
[2] And I Cried Like a Baby Coming Home from The Bar
[3] Said, "I'm Fine", But It Wasn't True
[4] It's Cruel Summer
🎵SONG : I Think He Knows - Taylor Swift🎵
[5] I Think He Knows His Footprints On The Sidewalk
[7] I Think He Knows His Hands Around A Cold Glass
[8] Make Me Wanna Know That Body Like It's Mine
[9] He Got That Boyish Look That I Like In A Man
[10] I am An Architect, I'm Drawing Up The Plans
[11] It's Like I'm Seventeen, Nobody Understands No One understands
[12] He got my heartbeat skipping down 16th Avenue
🎵SONG : Gorgeous - Taylor Swift🎵
[13] And You Should Think About The Consequence
[14] If You Touching My Hand In The Darkened Room
[15] If You've Got Girlfriend, I'm Jealous Of Her
[16] But If You're Single, That's Honestly Worse
[17] Cause You're So Gorgeous It Actually Hurt
🎵SONG : Enchanted - Taylor Swift🎵
[18] I was enchanted to meet you
[19] This is me praying that
[20] Not where the story line ends
[21] My Thoughts Will Echo Your Name, Until I See You Again
[22] These Are The Words I Held Back, As I Was Leaving Too Soon
[23] I was enchanted to meet you
[24] Please Don't Be In Love With Someone Else
[25] Please Don't Have Somebody Waiting On You
🎵SONG : Lover - Taylor Swift🎵
[26] Lover
[27] Ladies And Gentlemen, Will You Please Stand?
[28] With Every Guitar String Scar On My Hand
[29] I Take This Magnetic Force Of A Man To Be My Lover
[30]My Heart's Been Borrowed And Yours Has Been Blue
[31] All's Well That Ends Well To End Up With You
[32] Swear To Be Overdramatic And True To My Lover
[33] And You'll Save All Your Dirtiest Jokes For Me
[34] And At Every Table, I'll Save You A Seat, Lover
[35] Can I go where you go?
[36] And Ah, Take Me Out, And Take Me Home
🎵SONG : Don't Blame Me - Taylor Swift🎵
[37] My Name Is Whatever You Decide
[38] And I'm Just Gonna Call You Mine
[39] I'm Insane, But I'm Your Baby
[40] Echoes (echoes) Of Your Name Inside My Mind
[41] Halo, Hiding My Obsession
[42] I Once Was Poison Ivy, But Now I'm Your Daisy
[43] And Baby, For You, I (I) Would (would) Fall From Grace
[44] Just (just) To (to) Touch Your Face
[45] If (if) You (you) Walk Way
[46] I'd Beg You On My Knees To Stay
[47] Don't Blame Me, Love Made Me Crazy
[48] If It Doesn't, You Ain't Doin' It Right
[49] Lord, Save Me, My Drug Is My Baby
[50] I'll Be Usin' For The Rest Of My Life (yeah, ooh)
🎵SONG : Exile - Taylor Swift🎵
[51] I Think I've Seen This Film Before
[52] And I Didn't Like The Ending
[53] You're Not My Homeland Anymore
[54] So What Am I Defending Now?
[55] You Were My Town
[56] Now I'm In Exile, Seein' You Out
Chapter Spesial [1]
Chapter Spesial [2]
Chapter Spesial [3]
Chapter Special [4]
Chapter Special [5]
Chapter Spesial [6]
Chapter Spesial [7]

[6] Lead To Where I Can't Stop Go There Every Night

9K 2.4K 243
By palupiii07

Social Place adalah taman kota yang sangat luas dan tempat nongkrong anak muda karena suasana aesthetic dan nyaman yang membuat anak muda betah berada di sana. Belum lagi ada beberapa kafe di Social Place yang bergaya vintage, sangat cocok untuk foto Instagram. Terdapat konser mini yang membawakan cover-cover lagu terbaik juga. Terkadang di hari-hari tertentu suka diselanggarakan suatu acara. Seperti acara pertandingan boxing, permainan warna dimana setiap pengunjung akan saling melempar serbuk warna-warni, door prize dari brand tertentu, dan acara meriah lainnya.

Social Place juga tempat yang kerap kali dijadikan tongkrongan oleh murid-murid Brawijaya, termasuk Zahera. Cewek itu dateng ke Social Place tidak seorang diri, melainkan bersama Renata dan Nirail. Mengenakan tanktop tali dan rok levis pendek, serta sepatu converse, penampilan Zahera yang menawan cukup menarik perhatian orang-orang di sekitar. Tidak terkecuali Rayanfa yang tersihir oleh sosok Zahera, hingga tidak mampu mengedipkan mata ketika Zahera berdiri tepat di depannya.

"Lo kenapa ada di Jakarta, Kak?" tanya Zahera, cukup heran oleh pertemuan mereka yang tidak biasa.

Nirail dan Renata pun sama terkejutnya. Tidak menyangka akan bertemu mantan senior mereka sewaktu SMP, yang padahal Rayanfa sedang tinggal di Bandung untuk kuliah.

"Rumah gue masih di Jakarta. Sebelum-sebelumnya juga gue sering bolak-balik Bandung Jakarta," jawab Rayanfa.

Zahera tidak membantah. Hak Rayanfa untuk berada di mana pun. Zahera pun tidak keberatan dengan pertemuan tidak sengaja ini. Justru ia merasa biasa saja, tidak ada sensasi apapun yang hatinya rasakan.

"Mumpung gue di sini, gue mau ngobrol sama lo," kata Rayanfa.

"Gue duluan deh, Kak, nyusul yang lain." Nirail yang peka oleh perkataan Rayanfa pun memutuskan pamit sembari menggandeng tangan Renata.

"Nal, nanti lo ke tempat biasa aja. Tama sama Aris nggak ada, cuma ada Mapi," timpal Renata.

"Oke." Zahera mengangguk paham.

"Duluan, Kak," pamit Renata, tersenyum manis.

Renata dan Nirail pergi, menyisakan Zahera dan Rayanfa yang saling berhadapan, diam tanpa suara, dan hanya saling pandang.

"Mau nonton konser?" ajak Zahera. Tiba-tiba saja ia ingin mendengarkan sebuah lagu.

"Boleh."

Zahera berjalan terlebih dulu dengan tangan terlipat di depan, sedangkan Rayanfa menyusul di belakang. Mereka berdua berdiri di antara beberapa pengunjung lainnya, menghadap ke arah panggung kecil. Di atas panggung, berdiri penyanyi perempuan mengcover lagu Olivia Rodrigo berjudul Happier.

Dalam hati Zahera menggerutu. Bisa-bisanya lagu yang sedang melantun dengan indah itu seperti menggambarkan isi hatinya secara tidak langsung. Jangan sampai Rayanfa kepedean yang merasa bahwa lagu tersebut sangat cocok untuk hubungan percintaan mereka berdua yang kandas.

"Kalau inget lo chat gue pas mabuk jadi kepikiran mungkin aja lo ada di posisi I di lagu Happier," celetuk Rayanfa tiba-tiba.

Jelas saja Zahera langsung menoleh dengan tampang melongo. Bisa-bisanya Rayanfa kepedean, terlebih lagi bisa membaca pikirannya. Namun, Zahera tidak bisa membantah karena faktanya ia memang pernah merasa dirinya adalah I di lagu Happier.

"Does she mean you forgot about me?" Zahera menahan senyum, mengikuti alur pembicaraan Rayanfa.

Rayanfa tertawa kecil dengan kepala tertunduk sebentar, lalu menoleh menatap Zahera. "Your wish come true."

Jawaban Rayanfa yang terdengar ambigu itu sebenarnya sangat jelas untuk menjawab pertanyaan Zahera. Terdapat salah satu lirik seperti yang Zahera tanyakan pada Rayanfa, lalu bait lirik setelah itu adalah 'Oh, I hope you're happy but not like how you were with me'. Lirik itu secara tidak langsung menggambarkan tentang harapan Zahera. Kemudian, Rayanfa mempertegas bahwa memang ia bahagia, tetapi tidak sebahagia sewaktu bersama Zahera.

"Now, i'm not selfish anymore. And i hope you're happy with girl you love." Zahera tersenyum, sorot matanya yang menatap Rayanfa dipenuhi kejujuran.

Rayanfa tersenyum kecut mendengar perkataan Zahera, seperti ada yang meremas jantungnya erat-erat. Ia memalingkan wajah dan lebih memilih menghadap depan ke arah panggung. "She's not the girl I love." Suaranya yang lemah tidak terdengar seperti penolakan, melainkan permohonan supaya Zahera tidak berpikir demikian dan percaya kepadanya.

Zahera terdiam, tidak tahu harus merespons bagaimana. Ia sudah tidak bisa mengikuti topik pembicaraan Rayanfa karena ia tahu akan kemana ujung pembicaraan ini dan Zahera tidak menginginkannya.

"She's just the girl my mom likes," tambah Rayanfa, pandangannya tetap lurus ke depan.

Zahera tertunduk, kedua tangannya mengepal. Hampir satu tahun lebih cowok itu meninggalkannya dan menghilang dari kehidupannya. Selama satu tahun lebih Zahera berjuang melupakannya dan mencoba dekat dengan cowok lain yang akhirnya selalu gagal karena Zahera terlalu takut kejadian dirinya ditinggalkan akan terjadi lagi. Kemudian, sekarang, setelah Zahera sudah selesai dengan perasaannya dan tidak sengaja mengirim chat dalam keadaan mabuk, cowok itu datang lagi. Beranggapan bahwa Zahera belum move on dan cemburu dengan kekasih barunya. Padahal Zahera sudah menjelaskan jika dirinya hanya kesal, tetapi cowok itu tetap kekeh dengan pendiriannya bahwa Zahera belum bisa move on. Cowok itu pun kembali muncul di hadapan Zahera dengan penyesalannya yang berharap Zahera kembali luluh.

Ah, sangat melelahkan. Perasaan bimbang yang Zahera rasakan ini sangat menyesakkan. Ada satu masa ketika Zahera yakin dirinya sudah selesai dengan Rayanfa dan bahkan dirinya sering dekat dengan cowok lain walaupun tidak pernah sampai ke tahap pacaran. Namun, semua cowok yang dekat dengan Zahera selalu memiliki kemiripan dengan Rayanfa. Memiliki vibe bad boy yang hot dan lebih tua dua atau tiga tahun darinya. Seolah-olah Zahera mencari Rayanfa di dalam diri cowok-cowok yang dekat dengannya. Ia juga pernah merasa sedih ketika menyadari Rayanfa memiliki kekasih baru.

Perasaan yang rumit tersebut membuat Zahera tidak tahu apakah dirinya masih mengharapkan Rayanfa atau sudah melupakan Rayanfa?

"Lo udah mutusin mau kuliah di mana?" tanya Rayanfa, memecahkan hening di antara mereka yang terjadi beberapa saat. Kini ia sedang menatap Zahera yang mematung dengan kepala tertunduk.

Zahera tersentak mendengar pertanyaan Rayanfa yang berhasil menariknya dari lamunan. Ia pun berusaha mengontrol perasaannya, lalu menoleh dan tidak lupa mengumbar senyum. "Gue niatnya mau kuliah di Jakarta aja, tapi ada pikiran buat lanjut S2 di luar negri. Ya, doain aja kehidupan gue berjalan sesuai rencana."

Rayanfa melebarkan senyumnya. "Udah sampe mikirin S2, ya?"

"Ya, gitu." Zahera tertawa kecil.

"Gimana sama cita-cita lo jadi penyanyi, aktris? Masih lanjut jadi model?"

"Gue kurang yakin. Rencana masa depan gue masih berubah-ubah."

"Semoga semua mimpi dan cita-cita lo terkabul."

"Amin." Zahera memandangi wajah samping Rayanfa sembari tersenyum. "Kak, wanna be my friend?"

Rayanfa kembali menoleh ke Zahera, bola matanya yang membesar menandakan bahwa ia cukup terkejut mendengar tawaran Zahera. "Just friend?"

Zahera mengangkat kedua bahu sembari tersenyum. "Just friend," jawabnya.

~to my first love~

"Ini mau samperin satu persatu anak ekskul?" tanya Renata.

"Iya. Gue penasaran sama tuh cowok," jawab Zahera.

Pencarian Zahera mengenai sosok cowok yang menolongnya belum berakhir. Hari ini ia mengikuti saran dari Malviro, mencari cowok itu ketika sedang kegiatan ekstrakurikuler. Mengambil waktu ketika istirahat dari kegiatan ekstrakurikuler cheerleader, Zahera mengajak Renata dan Nirail ikut dengannya. Kebetulan dua teman Zahera itu juga anggota cheerleader.

"Hai!" Zahera yang mengenakan seragam cheerleader melambaikan tangan sembari tersenyum ketika berdiri di depan ruangan ekstrakurikuler mading.

Murid-murid yang ada di dalam ruangan langsung berhamburan keluar ruangan menghampiri Zahera, mengobrol ringan dengan primadona Brawijaya itu.

"Permisi, kita harus pergi dulu." Nirail menarik Zahera sembari tersenyum terpaksa. Jika Zahera tidak dibawa pergi, entah sampai kapan anak-anak mading terus mengajak Zahera mengobrol.

Mereka bertiga kembali melangkah menuju tempat berlangsungnya ekstrakurikuler lain.

"Lo basa-basinya nggak usah lama-lama, nanti keburu waktu istirahat kita abis," nasihat Nirail.

"Sorry, gue keasikan. Kalian berdua tolong tarik gue aja ya kalau gue lupa kayak tadi." Zahera tersenyum merayu, menatap ke kedua temannya.

"Sekarang mau ke ekskul mana lagi?" tanya Renata, entah kenapa ia jadi bersemangat menghampiri setiap anak-anak ekstrakurikuler.

"PMR," jawab Zahera.

Mereka pun menuju ruang PMR. Kemudian, berkeliling ke seluruh bagian sekolah, mengunjungi setiap kegiatan ekstrakurikuler yang sedang berlangsung. Tidak lupa Zahera berbasa-basi dengan mereka, lalu Nirail dan Renata akan menariknya ketika dirasa sudah memakan banyak waktu.

Dan kunjungan mereka selanjutnya adalah lapangan sepak bola di bagian belakang sekolah. Mereka tidak masuk ke wilayah lapangan, hanya berdiri di depan pagar besi yang sangat tinggi. Memperhatikan murid-murid ekstrakurikuler sepak bola sedang berlatih. Ada sebagian yang duduk di pinggir lapangan.

"Gimana kalau kita masuk ke dalam aja?" ajak Renata, semangat.

"Bilang aja lo mau ketemu mantan selingkuhan lo," sindir Nirail, menatap tajam Renata.

"Oh, si kapten. Noh kapten, mantan selingkuhan lo keliatan keren kalau lagi main bola." Zahera menunjuk ke arah lapangan dengan tangan kiri dan tangan kanannya menempel di alis menjadi penghalang dari terik matahari.

"Dia emang keren," puji Renata, memperhatikan kapten sepak bola yang merupakan murid seangkatannya.

"Tapi masih gantengan sahabat gue," kata Zahera lagi.

"Ya, makanya gue pertahanin," sahut Renata, tersenyum tidak acuh dan tanpa merasa bersalah.

"Kalau lo berani nyakitin Tama, gue penggal kepala lo!" ancam Nirail.

Renata menanggapinya dengan tertawa, tidak memberi argumen. "Nal, lo kenal Cale?" tanya Renata, mengganti topik pembicaraan.

"Cale?" Zahera mengernyitkan kening.

"Ricale," jelas Renata, tetap fokus menatap ke lapangan.

"Nggak," jawab Zahera.

"Yang itu, si Cale. Dia sering nongkrong di Social Place, terus kayaknya masuk circle Aris, Mapi, Tama deh. Gue sering ketemu dia pas nongkrong bareng tuh tiga bocah. Cale juga populer loh, tapi katanya sih dia playboy," cerita Renata tentang adik kelas mereka.

"Cocok buat lo, Nal. Nggak merasa tertantang buat naklukin?" Nirail menyenggol bahu Zahera sembari tersenyum.

"Brondong? Not my cup of tea," ujar Zahera. Ia menarik tangan Nirail dan Renata menjauh dari pagar pembatas lapangan sepak bola. "Yuk lanjut ke basket aja sekalian nyapa mereka," ajaknya.

Tujuan terakhir mereka setelah menjelajah ke setiap ekstrakulikuler yang sedang berlangsung adalah lapangan indoor basket. Berbeda dengan kebanyakan ekstrakulikuler yang hanya dihadiri oleh para anggotanya saja, ekstrakulikuler basket justru ramai oleh penonton yang tidak termasuk anggota. Kebanyakan dari penonton adalah kaum hawa. Bangku-bangku di tribun penuh oleh para penonton. Meskipun ramai, tetapi tidak berisik atau gaduh. Para penonton berusaha bersikap tenang supaya tidak mengganggu anak-anak basket yang sedang berlatih.

Dan alasan mengapa ekstrakulikuler basket memiliki banyak penonton setiap latihan adalah karena Orion, Sagatara, dan Malviro merupakan bagian dari ekstrakulikuler basket. Bahkan Orion menjabat sebagai kapten basket Brawijaya.

Zahera, Nirail, dan Renata memasuki ruangan lapangan basket. Mereka tidak duduk di bangku tribun penonton, dan lebih memilih berdiri di pinggir lapangan.

Melihat kehadiran tiga cewek itu, Orion, Sagatara, dan Malviro langsung berhenti latihan. Ketiga cowok itu memutuskan menghampiri.

"Kakakkkk!!" seru Malviro dengan nada manja, lalu berusaha memeluk Zahera yang langsung dihadang pakai tangan oleh cewek itu.

"Bau keringet lo!" kata Zahera, tidak membiarkan Malviro memeluknya.

"Ini." Nirail membagikan botol minum ke ketiga cowok itu. Sebelum ke lapangan basket, ketiga cewek itu mampir sebentar ke kantin.

"Makasih, Bunda," ujar Malviro, langsung membuka tutup botol.

"Makasih," kata Sagatara.

"Makasih, sayang," tutur Orion, membuka botol minum sembari tersenyum menatap Nirail.

"Udah pada selesai latihan?" tanya Sagatara kepada ketiga cewek.

"Belum, lagi istirahat. Kita abis nganterin Nala nyari cowok yang nolong dia." Renata menjawab sembari menunjuk Zahera.

"Terus ketemu, Nal?" tanya Orion.

Zahera menggelengkan kepala. "Nggak. Aneh, ya, kok nggak ketemu. Nggak mungkin dia nggak ikut ekskul, apalagi dia masih kelas 10." Zahera masih sangat penasaran mengenai keberadaan cowok itu.

"Mungkin dia lagi sakit, jadi nggak ikut ekskul," ujar Sagatara, memberi pendapat.

"Bisa jadi, tapi udah beberapa hari gue merhatiin kantin nggak muncul-muncul juga." Zahera menghela napas lelah. Mulai meragukan cowok itu bersekolah di Brawijaya. Bisa saja ia salah dengar ketika cowok itu mengiyakan pertanyaannya saat itu, bisa juga ia salah lihat seragam.

"Apa udah pindah sekolah?" Malviro mengeluarkan pendapatnya.

Zahera terdiam, memikirkan dengan serius pendapat Malviro. Bisa jadi cowok itu awalnya bersekolah di Brawijaya, lalu pindah sebelum ia menemukannya. Jika benar seperti itu rasanya sangat disayangkan. Sebab, Zahera berharap bisa bertemu lagi dengan cowok itu, sekali lagi ingin bertanya nama cowok itu dan berterimakasih dengan benar.

🎈TO MY FIRST LOVE🎈


Gimana chapter ini?

Jangan lupa vote dan spam komen

@palupiii07

@kieliel_d

@zahera_syanala

Makasih💕

Continue Reading

You'll Also Like

4.9M 211K 52
On Going ❗ Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
3.4M 164K 62
[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK M...
862K 41.6K 58
Mendengar namanya saja sudah membuat Wilona bergidik ngeri, apalagi bertemu dengan sosoknya langsung. Mungkin Lona akan kabur begitu melihat bayangan...
475K 37.8K 43
Rifki yang masuk pesantren, gara-gara kepergok lagi nonton film humu sama emak dia. Akhirnya Rifki pasrah di masukin ke pesantren, tapi kok malah?.. ...