Apologize

By Hivelovely

32.8K 6K 1.5K

Setelah meminta maaf, Anak laki-laki yang dulu membenciku sepenuh hati kini mengaku mencintaiku setulus hati... More

🌸 Begin 🌸
🌸 Don't promise me 🌸
🌸 A letter 🌸
🌸 Anger 🌸
🌸 Gossip 🌸
🌸 V.S 🌸
🌸 I like you 🌸
🌸 Hwayangyeonhwa 🌸
🌸 Flashback pt.1 : Jimin 🌸
🌸 Choco Mint 🌸
🌸 I'm.... sorry 🌸
🌸 Flashback pt.2 : Jungkook 🌸
🌸 Taehyung! You're sick! 🌸
🌸 Nightmare 🌸
🌸 Friendship 🌸
🌸 A Cat 🌸
🌸 A Doll 🌸
🌸 Soft Attack 🌸
🌸 Brother 🌸
🌸 D-Day 🌸
🌸 Save 🌸
🌸 A Story 🌸
🌸 Dark Place 🌸
🌸 My Fault 🌸
🌸 A Reason 🌸
🌸 Distance 🌸
🌸 Pabo ya! 🌸
🌸 Flashback pt.3 : Taehyung 🌸
🌸 Surprise 🌸 + Give Away (づ≧ω≦)づ
🌸 Reward 🌸
🌸 Between You and Friendship 🌸
🌸 Broken 🌸
🌸 Who? 🌸
🌸 Miracle 🌸
🌸 The Princess 🌸
🌸 Destiny 🌸
🌸 Mianhae 🌸
🌸 Broken pt.2 🌸
🌸 Hwalin's power 🌸
🌸 Move 🌸
🌸 Paris 🌸
🌸 Autumn 🌸
🌸 The Last 🌸
🌸 Revenge? 🌸
🌸 Test 🌸
🌸 Secret 🌸
🌸 Cry 🌸
🌸 Min's Family 🌸
🌸 Little Angel 🌸
🌸 Ask 🌸
🌸 Long Time no Kiss 🌸
🌸 Chukhae 🌸
🌸 To be Happy 🌸
🌸 Your Finish 🌸

🌸 Gone 🌸

347 73 5
By Hivelovely

"Park Jimin mencintaimu"
































"Dia mengorbankan banyak hal untukmu..."


































Ucapan Hyerin masih terngiang-ngiang dalam benak Hana. Dia terlalu fokus pada Taehyung sampai-sampai tidak menyadari jika Jimin perlahan mulai berubah. Pesan yang ia kirim beberapa jam yang lalu pun hanya di baca namun tak kunjung di balas. Sosial media Jimin pun sudah lama tak aktif.

Hana sempat bertanya tentang Jimin pada kakak sepupunya, Yoongi. Tapi jawaban yang ia dapatkan tak sesuai dengan yang ia inginkan.

Sibuk.

Hanya itu jawaban yang Yoongi berikan.

Park Jimin sedang sibuk.

Sebelumnya sesibuk apapun Jimin, ia selalu menyempatkan waktu untuk mengabari Hana. Bahkan saat sedang rapat dulu ia tak menunda-nunda untuk mengangkat telpon atau hanya sekedar membalas pesan darinya.

You :
"Jimin... Apa aku melakukan kesalahan padamu?"


Hana kembali mengirim pesan pada pria itu. Ia berharap jika kali ini Jimin bersedia untuk membalas pesannya.

Tring...

Hana segera melihat layar ponselnya. Sayangnya bukan notifikasi pesan dari Jimin yang ia dapatkan, melainkan dari Taehyung.

Taehyungie 💕 :
"Aku di bawah."

Hana turun dari kasurnya dan berjalan ke balkon kamarnya. Dari sana ia bisa melihat Taehyung yang melambai ke arahnya sambil memegangi seikat bunga lili putih. Kemarin Hana sempat mengatakan jika belakangan ini dia sedang menyukai bunga lili dan sekarang Taehyung membawakan bunga cantik itu untuknya.

Hana berjalan keluar menuju gerbang rumahnya.

"Apa kau menyukainya?" Tanya Taehyung.

Hana mengangguk sembari memeluk bunga-bunga itu. "Gomawo chagi...,"

Taehyung tersenyum. "Aku harus kembali sekarang. Sampai nanti."

Saat Taehyung hendak masuk ke dalam mobilnya, Hana menahan tangannya.

"Ada apa?" Tanya Taehyung lagi.

Hana tidak menjawab. Tapi Taehyung bisa menebak jika Hana ingin Taehyung berada bersamanya lebih lama lagi. Tapi Taehyung benar-benar harus pergi karena rapat penting yang tidak bisa ia tinggalkan. Sebagai gantinya Hana bisa melihatnya selama rapat melalui video call.

Hana berada di kamarnya dan Taehyung berada di ruang rapatnya. Mereka bisa saling menatap melalui layar ponselnya masing-masing. Saat Taehyung berdiri untuk memberikan penjelasan atas project perusahaannya, secara tidak sengaja kamera ponselnya berubah ke kamera belakang sehingga Hana bisa melihat orang-orang yang turut hadir dalam rapatnya.

"Hwalin!!" Hana terlihat senang saat bisa melihat teman baiknya.

Perusahaan Taehyung dan perusahaan Hwalin memang sudah bekerja sama sejak lama. Itulah sebabnya Hwalin ada di sana untuk melihat project yang sedang Taehyung kerjakan.

🖤

Rapat telah usai. Panggilan video dengan Hana pun selesai. Semua peserta rapatpun telah pergi dan meninggalkan dua orang di dalamnya.

"Apa kau sudah mendapatkan informasi yang aku butuhkan?" Tanya Taehyung yang bersandar di dekat jendela.

Hwalin berjalan mendekatinya dan menganggukkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaannya.

"Apa yang ayahku sembunyikan?" Tanya Taehyung lagi.

"Bisakah aku mengatakannya di sana?" Hwalin menunjuk ke arah Taehyung.

"Apa maksudmu?"

"Bisakah aku mengatakan semua rahasia ayahmu di dalam pelukanmu?" Hwalin tersenyum lembut.

"Apa rencana kencan denganku tidak cukup bagimu?" Taehyung mengeluarkan kedua tangannya dari dalam saku celananyanya. Ia sedikit membentangkannya dan Hwalin pun menyandarkan kepalanya pada dada pria yang sama sekali tidak melihat ke arahnya. Taehyung memeluknya sesuai dengan yang ia inginkan. "Bisa kau katakan sekarang?"

"Ayahmu sakit." Jawab Hwalin.

Taehyung menoleh ke samping, tepat ke arah jendela. Dari sana ia bisa melihat pantulan bayangan Hwalin. Ekspresi perempuan itu benar-benar serius.

"Paman sakit sejak empat tahun yang lalu dan harus hidup dalam belenggu obat seumur hidupnya. Operasi pun tidak akan mampu menyelamatkannya. Tindakan medis tidak akan memperpanjang usianya. Paman tahu itu dan dia memilih untuk bertahan melalui obat sampai akhir hayatnya nanti." Jelas Hwalin.

"Empat tahun?" Taehyung terkejut. Selama ini ayahnya terus menyembunyikan kesakitannya di hadapan Taehyung hanya agar terlihat baik-baik saja.

"Penyakitnya menyerang bagian syarafnya. Suatu hari nanti perlahan paman akan kehilangan kemampuan bicaranya, lalu kehilangan kemampuan berjalannya, kehilangan pendengarannya dan lalu kehilangan kesadarannya. Setiap orang mengalami urutan yang berbeda-beda. Dokter yang pernah merawatku berkata demikian."

Taehyung mengangkat wajah Hwalin. "Apa kasusnya akan sama seperti yang pernah terjadi padamu?"

Hwalin menatap wajah Taehyung. "Berbeda. Apa yang aku dan paman alami tidaklah sama."

Taehyung terdiam. Ia terlihat begitu syok.

"Kau boleh membenciku sebanyak yang kau mau jika aku berkata bohong padamu."

🖤

Taehyung pulang ke rumahnya dan mendapati ayahnya yang tengah berjalan dengan memegangi tembok rumahnya. Selama ini Taehyung tidak menyadari jika ayahnya mulai kesulitan untuk berjalan.

Saat ayahnya sudah terlelap, Taehyung masuk ke dalam kamarnya secara mengendap-endap. Sebisa mungkin ia tidak menimbulkan suara yang dapat membangunkan ayahnya.

Taehyung berjalan menuju meja kerja ayahnya dan membuka lacinya. Di sana ia menemukan banyak sekali obat. Taehyung berjongkok dan menutup mulutnya. Ia tidak menyangka jika obat-obat itu telah menemani ayahnya selama empat tahun dan akan terus bersamanya hingga akhir hidupnya.

Taehyung berdiri di samping ayahnya. Ia memperhatikan wajah pria itu dengan kedua matanya. Hatinya sakit ketika menyadari jika ayahnya mulai menua. Rambutnya mulai memutih dan ada banyak kerutan di bagian wajahnya. Pria yang ada di hadapannya itu adalah pria yang selama bertahun-tahun berjuang untuk membesarkannya seorang diri. Pria yang ada di hadapannya itu adalah orang yang mencintai ibunya sepenuh hati.

"Appa...," Ia memanggil ayahnya. "Mianhae...," Taehyung menggenggam tangan ayahnya. Namun ia merasakan ada sesuatu yang aneh. Taehyung berdiri dan segera memeriksa denyut nadi ayahnya. "Appa... Appa... Appa!!"

Taehyung terus mengguncang-guncang tubuh ayahnya. Ia bahkan meletakan telinganya di atas dada ayahnya untuk mendengar detak jantungnya. Tapi ia tidak mendengar apapun.

"JIEUN!! HAYEON!! JIYOON!!" Taehyung memanggil orang-orang yang selalu berada di sisi ayahnya.

Mereka segera membawa tuan Kim ke rumah sakit. Taehyung terduduk lemas di luar ruangan. Pikirannya kacau.

Seorang perempuan datang sambil berlari menuju Taehyung. Ia tak mengatakan sepatah katapun karena tatapan mata Taehyung terlihat begitu kosong.

"Lin...," Panggilnya.

Hwalin hanya diam dan mengusap-ngusap lengan Taehyung untuk memberinya kekuatan. Sampai akhirnya dokter keluar dan mengatakan jika tuan Kim sudah tidak ada.

Taehyung menjadi satu-satunya orang paling syok saat ini. Ia bahkan kehilangan keseimbangan berdirinya. Hwalin yang juga terkejut pun hanya menangis dan memeluk Taehyung untuk menyembunyikan tangis pria yang di cintainya itu.

"Lin... Sekarang aku harus apa?" Tanya Taehyung yang masih tidak bisa mengendalikan dirinya dengan baik.

Hwalin mengusap air mata Taehyung. "Tenangkan dirimu. Telpon Hana dan minta ia kemari untuk menemanimu."

Taehyung mendongakkan kepalanya. Ia menatap mata Hwalin.

"Aku yang akan mengurus semuanya. Kau diam saja di sini sampai Hana datang, oke?" Hwalin tersenyum dan pergi.

Taehyung menuruti apa yang Hwalin katakan. Ia menelpon Hana dan memintanya untuk datang ke rumah sakit setelah memberitahukan jika ayahnya telah tiada.

Hana datang dengan tergesa-gesa. Ia segera memeluk Taehyung dan begitu pun sebaliknya. Setidaknya saat ini Taehyung merasa sedikit lebih baik karena perempuan yang ia cintai ada bersamanya saat ini.

Hwalin yang melihat Hana sudah bersama Taehyung pun sebisa mungkin menyembunyikan dirinya. Hwalin tidak bisa membayangkan apa yang akan Hana pikirkan jika melihatnya ada di sini untuk mengurus semuanya.

🖤

Istana keluarga Kim yang semula hanya di penuhi oleh pepohonan dan tumbuhan berwarna hijau lainnya seketika berubah. Halaman mereka kini di penuhi oleh puluhan bahkan ratusan karangan bunga berwarna warni.

Taehyung hanya duduk terdiam dengan tatapannya yang sayu dan Hana dengan setia ada di sisinya, mengusap air matanya setiap kali itu terjatuh ke pipinya.

"Bukankah seharusnya kau yang menemaninya?" Bisik seorang pria pada Hwalin yang sedari tadi memperhatikan Taehyung.

"Terimakasih sudah datang untuk menghiburnya, presiden Park." Balas Hwalin.

Jimin datang untuk menghibur Taehyung. Karena bagaimanapun Taehyung adalah salah satu orang yang paling berharga dalam hidupnya.

"Jangan merasa sendiri, oke? Masih ada aku yang bisa kau andalkan." Ucap Jimin pada Taehyung yang masih merasakan duka mendalam di hatinya.

Jimin hanya terfokus pada Taehyung dan terkesan mengabaikan Hana yang jelas-jelas berada di sisi Taehyung. Hana sempat sedikit murung dan Jimin menyadarinya.

"Temani dia, ya?" Jimin tersenyum pada Hana dan kemudian pergi untuk membantu mengurus keperluan pemakaman tuan Kim.

Taehyung hanya diam dan mengangguk pelan.

"Aku ada bersamamu. Jangan khawatir." Ucap Hana.

"Gomawo..."

Tak lama kemudian seorang perempuan yang lain datang dengan pakaian serba hitam dan mata yang memerah.

"Aku yakin paman akan merasa sangat bangga jika mengetahui apa yang sudah kau lakukan pada kehidupan banyak orang." Sahut perempuan itu.

"Ah... Kau datang... Hyerin..."

"Melihatmu seperti ini membuat hatiku sakit. Aku harap setelah ini kebahagiaan akan selalu menyelimuti kehidupanmu." Hyerin menggenggam tangan Taehyung tanpa menoleh ke arah Hana sedikitpun.

Hyerin berjalan menuju Jimin. Namun sebelum itu ia sempat berpapasan dengan Hwalin dan mengatakan sesuatu yang berhasil membuat Hwalin tersentak. "Aku pernah berada di posisimu. Tunanganku saat itu juga tengah berduka, namun bukan aku yang berada di sampingnya saat itu. Melainkan perempuan yang sedang duduk di samping tunanganmu saat ini."

Hwalin melirik ke arah Hyerin yang pada akhirnya duduk di samping Jimin.

Ketika Hana pergi mengambil minum untuk Taehyung. Seseorang datang untuk menyampaikan rasa dukanya.

"Kau..."

"Aku harap kau tidak keberatan atas kedatanganku."

Taehyung menarik senyumnya. "Bagaimana mungkin aku merasa keberatan? Terimakasih sudah datang, Jungkook-ah..."

Hana yang melihat Jungkook sedang bersama Taehyung pun terdiam sejenak. Ia tidak berani untuk melangkahkan kakinya. Mata Hana mengikuti kemana Jeon Jungkook itu pergi. Hatinya masih terasa sakit setiap kali melihat sosoknya.

"Tidakkah kau harus menyapanya?" Bisik Jimin pada Hyerin.

"Aku sudah melakukannya."

"Eh? Kapan?" Jimin terkejut.

"Beberapa jam setelah aku tiba di Seoul." Hyerin tersenyum. "Sesuatu yang menarik mungkin akan segera terjadi."

"Apa maksudmu?"

"Kau akan mengetahuinya nanti."

🖤

Di next chapter bakal ada scene dimana Jungkook ketemu Hyerin lagi ヾ(❀╹◡╹)ノ゙ apakah mereka akan CLBK?

Nantikan jawabannya di chapter yang akan datang..

Btw tumbenan banget ya aku fast update 😂

Continue Reading

You'll Also Like

50.1K 5.5K 18
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++
47.2K 7K 18
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...
80.3K 3.8K 22
[ 18+ Mature Content ] Gerald Adiswara diam diam mencintai anak dari istri barunya, Fazzala Berliano. Katherine Binerva mempunyai seorang anak manis...
46.6K 4.6K 62
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...